ISTRIKU DIGANGGU
Penawaran Elliot sungguh menggiurkan untuk Ethan. Jika Elliot benar-benar menjadi investornya, maka Ethan akan mendapatkan keuntungan besar dan mampu mendongkrak investor-investor lain untuk menanam modal di perusahaan Ethan.
“Suasana di aula ini tidak begitu kondusif. Jika Tuan Landegre tidak keberatan, bagaimana bila kita berbincang di lounge?” Ethan lantas melirik ke arah Charlotte. “Hanya berdua saja.”
Elliot menebak, sepertinya Ethan berpikir Charlotte terlalu bodoh untuk mengerti bisnis dan hanya akan menganggu mereka. Oleh sebab itu, ia secara halus meminta Elliot untuk meninggalkan Charlotte. Namun, Elliot jelas merasa ragu untuk meninggalkan Charlotte sendiri.
Suami dan istri itu lantas saling melemparkan pandangan, seakan tanpa mengucapkan kata pun, mereka sudah bisa mengerti maksud satu sama lain.
Charlotte berbisik kepada Elliot, “Kamu pergilah bersama Ethan, aku akan menunggu di sini. Tempat ini sangat ramai, jadi pasti aku akan baik-baik saja.”
Lagi pula, kalau Charlotte terlalu bergantung kepada Elliot. Wanita itu takut, dia malah menjadi beban tersendiri untuk suaminya di masa depan.
Elliot mengangguk paham. “Baiklah, hubungi aku kalau ada masalah.”
Eliot lantas pergi bersama Ethan ke lounge di lantai dasar, meninggalkan Charlotte sendirian bersama sanak keluarganya.
Sesampainya di lounge Elliot tidak mau berbasa-basi terlalu lama, karena semakin cepat dia selesai, maka semakin cepat pula dia kembali ke tempat Charlotte.
“Perusahaan keluarga Baxter itu merupakan perusahaan furniture. Jadi, kenapa kamu tiba-tiba ingin mendirikan perusahaan konstruksi?” tanya Elliot.
Selain tidak memiliki pengalaman bisnis yang kuat di bidang konstruksi. Elliot juga tahu kalau latar belakang pendidikan Ethan tidak berhubungan dengan pembangunan. Kemungkinan besarnya, Ethan hanya ingin meniru keluarga Landegre.
“Aku hanya ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Ayah juga bilang, akan lebih baik bila kita punya perusahaan di bidang yang sama dengan keluarga Landegre, sehingga hubungan kita semakin erat.”
Elliot tertawa dalam hati, sepertinya Jacob merasa harga dirinya terinjak-injak setelah bangkrut dan harus meminta bantuan dari keluarga Landegre.
“Sebenarnya, kita juga masih bisa bekerja walau kamu mendirikan perusahaan furnitur lagi,” kata Elliot, terdengar seolah sedang mengejek Ethan yang tak mampu memanfaatkan peluang bisnis yang sudah ia punya.
Dengan wajah yang sedikit malu, Ethan membalas, “Ya, tidak ada salahnya mencoba hal baru.”
Elliot, “Kamu memiliki proposal bisnismu? Boleh aku lihat?”
“Tentu! Tentu, boleh. Biar asistenku membawakannya untuk Tuan Landegre,” balas Ethan seraya berusaha menghubungi asistennya.
Berselang beberapa menit kemudian, asisten Ethan datang dan memberikan proposal bisnis barunya kepada Elliot. Secara singkat, Elliot menyibak lembaran demi lembaran kertas, membaca beberapa bagian yang dirasa penting.
Jika saja Elliot tidak menutupi wajahnya menggunakan kertas proposal, maka Ethan akan melihat ekspresi buruk Elliot. Proposal yang sedang ia baca benar-benar buruk, Elliot bahkan tidak bisa berhenti mengutuk di dalam hati. Dari segi perencanaan bisnisnya sangat tidak terarah dan rencana anggarannya pun sangat mentah.
Dalam sekali lihat, Elliot yakin kalau Ethan akan mengalami kegagalan.
“Cukup bagus,” bohong Elliot. “Apa sudah ada yang ingin memakai jasamu?”
“Aku baru saja mendirikan perusahaan ini selama beberapa bulan, bahkan kantornya pun belum selesai dibangun. Karena itu, aku belum memasarkan jasaku dalam skala besar.”
Elliot, “Sudah berapa persen bangunan kantornya terbangun?”
“Sekitar 80 %.”
Sontak Elliot tidak bisa menahan diri untuk tertawa. “Maka harusnya ruangan-ruangannya sudah jadi. Kalau hanya tinggal finishing, kantormu sudah bisa digunakan beberapa lantainya. Sehingga, para karyawanmu bisa mulai bekerja.”
Ethan mengetuk-ngetukan jarinya ke pegangan kursi. Dia merasa malu karena mendapatkan teguran dari Elliot. “Aku hanya ingin karyawanku merasa nyaman saat memakai kantor.”
“Selama listrik sudah bisa dinyalakan, maka tempatnya sudah bisa dikategorikan nyaman. Kamu sebaiknya segera mempromosikan jasamu, sehingga perusahaan ini bisa semakin berkembang dalam beberapa tahun ke depan.”
Elliot menambahkan, “Anggaplah aku sedang membantu kakak iparku sekarang, sehingga aku ingin memberikanmu dana investasi sebesar 500 juta USD.”
Mata Ethan seketika membulat, tubuhnya langsung condong ke depan dan hampir bersimpuh di hadapan Elliot. “Tuan Landegre, apa ini sungguh-sungguh?”
“Aku tidak pernah main-main soal bisnis.”
500 juta USD.
Ethan mengulangi jumlah uang itu berkali-kali di dalam benaknya. Sebuah penawaran tinggi itu membuat Ethan berpikir dia baru saja mendapatkan sebuah jackpot. Siapa yang menyangka, perusahaan rintisan barunya mampu mendapatkan suntikan dana sebesar itu, seluruh pebisnis baru di dunia pasti langsung kalang kabut apabila Ethan memamerkan uang tersebut.
“Tuan Landegre, aku pasti tidak akan mengecewakanmu!”
Setelah Elliot memasukan dana itu ke dalam perusahaannya, investor-investor lain pasti akan berdatangan seperti lalat. Latar belakang Elliot sebagai Landegre juga pastilah dapat dipercayai oleh banyak orang.
“Aku percayakan uangku kepadamu.”
*****
Sementara itu, di waktu yang sama, pesta Elijah sudah berganti acara dari makan malam menjadi acara bebas. Alunan musik lembut menyertai para tamu yang sedang bercengkrama di setiap sudut aula. Perlahan Suasana ramai yang ada di dalam aula itu membuat Charlotte merasa muak. Aroma anggur serta kue-kue manis menguar di dalam udara, merasuk ke dalam rongga hidungnya dan membuat kepala Charlotte terasa pusing.
Karena, Agnes atau Jacob tidak pernah memperkenalkan Charlotte ke khalayak umum sebagai putri mereka. Charlotte jadi merasa kikuk saat sendirian di pesta. Dia tidak tahu harus melakukan apa atau menyapa siapa, setiap orang yang berada di dalam pesta sudah sibuk berkerumun satu sama lain, sehingga Charlotte merasa tidak enak bila tiba-tiba hadir di antara mereka.
Jacob dan Agnes sejak tadi berkeliling untuk berbincang dengan para tamu. Charlotte tahu betul bahwa orang tuanya itu sedang berusaha mencari keuntungan dengan mendekati seseorang yang memiliki citra baik dalam bisnis.
Mereka terlalu palsu, dan hal itu membuat Charlotte muak.
“Charlotte, kan?” suara sapaan itu membuat Charlotte mengangkat kepalanya. Ia melihat Irene dan Caitlyn tengah berjalan menuju tempatnya berdiri, bahkan ada Elijah juga yang mengikuti mereka di belakang.
Padahal, Charlotte sengaja memilih tempat di sudut ruangan agar orang-orang ini mengabaikannya. Namun, tetap saja mereka akan datang tanpa diundang.
“Ya, kamu sudah mendengar namaku sejak kita makan tadi. Kenapa masih bertanya?” balas Charlotte kepada Irene.
Charlotte jelas tahu siapa Irene Addison, karena Elliot pernah membahas Irene satu kali. Pria itu bilang kalau Irene hanyalah wanita ular yang ingin mengeruk hartanya sebanyak mungkin, lalu memakai uang itu untuk berfoya-foya dengan pria lain.
“Kamu salah, Charlotte. Aku sudah mendengar namamu bahkan semenjak kamu belum menikah dengan Elliot. Kamu ingin tahu, di mana aku mendengar namamu disebutkan?” Irene tersenyum, tapi matanya tampak dipenuhi ejekan.
Charlotte tidak membalas, karena terlalu malas untuk meladeni.
Namun, Irene memang datang untuk memprovokasi Charlotte. Wanita itu mendekatkan bibirnya di samping telinga Charlotte dan berbisik, “Di tempat tidur, tepatnya saat aku dan Elliot sedang menghabiskan malam bersama. Kamu tahu apa yang sering dia katakan?”
“Aku tidak mau tahu,” balas Charlotte seraya menatap Irene dengan tajam.
Irene, “Saat kalian baru menikah, Elliot selalu bilang, Aku tidak sanggup ada di rumah, wanita sampah itu benar-benar membuatku muak. Lebih baik aku tidur denganmu daripada harus pulang. Bagaimana ini Charlotte, kamu sangat dibenci sejak awal?”
Charlotte mendorong Irene agar menjauh dari tempatnya berdiri, lalu membalasnya dengan acuh. “Irene, itu hanyalah masa lalu. Bukankah kini Elliot lebih memilihku daripada kamu? Dengar ini baik-baik, aku memang bukan yang pertama untuk Elliot, tapi setidaknya dia berjanji untuk menjadikanku yang terakhir.”
Sontak Irene tertawa. “Kamu percaya itu? Charlotte, Charlotte yang bodoh. Memangnya kamu tahu berapa banyak wanita yang pernah tidur dengan Elliot? Jika aku menuliskannya di atas kertas, maka itu akan terlihat seperti daftar belanjaan. Apa kamu pikir pria seperti dia sanggup terus bertahan dengan satu wanita selama bertahun-tahun? Paling lama juga dia akan meninggalkanmu dalam kurun waktu satu atau dua tahun lagi.”
“Aku sengaja datang hari ini untuk melihat seberapa bagus Charlotte Baxter itu, tapi ternyata dia tidak lebih dari gadis naif yang tidak mengetahui dunia luar. Menyedihkan, Caitlyn, adikmu menyedihkan,” lanjut Irene.
Sebelum Charlotte membalas penghinaan itu, Caitlyn lebih dahulu berbicara. “Sebenarnya aku penasaran. Charlotte, apa rumor itu benar.”
Charlotte mengerutkan keningnya. “Rumor tentang apa?”
“Suamimu, Elliot Landegre, semua orang berkata dia adalah pria yang kasar dan selalu mengamuk jika dinasihati. Jadi aku berpikir, orang luar saja ia perlakukan dengan kasar, apalagi dengan orang yang ia temui setiap hari,” kata Caitlyn.
Irene menambahkan Caitlyn, “Bahkan aku selalu takut mendekatinya saat dia marah. Karena, dia seringkali melemparkan banyak barang, bahkan tanpa memperhatikan orang disekitarnya.”
“Oh, aku jadi penasaran. Apa kamu sering dipukuli olehnya di rumah?” tanya Elijah dengan suara mengejek.
Charlotte menggertakan giginya, lalu mendengus kesal karena harus meladeni orang-orang yang ingin membuatnya naik darah ini. “Rumor hanyalah rumor, kalian tidak bisa berasumsi bila kelakuan asli Elliot benar-benar persis seperti rumor jika tidak mengenalnya secara langsung.”
Irene mencibir, “Tidak perlu berbohong hanya untuk menutupi rumah tanggamu yang hancur. Bagaimana mungkin orang kasar itu bisa berubah dengan cepat?”
Sebelum Charlotte menanggapi, Caitlyn sudah lebih dahulu menyahut. “Jika memang dipukuli, kamu tidak boleh melawan, bagaimana pun juga kamu itu adalah pagar penghalangnya untuk menjadi pewaris utama LNG Corporation. Wajar saja bila Tuan Kedua Landegre sangat ingin memukulimu setiap hari.”
Caitlyn lantas mendekat, kemudian berbisik dengan suara rendah, “Charlotte, kamu itu tidak ada gunanya. Jadi, tetaplah diam dan berkorban supaya keluarga kita bisa tetap mendapatkan suntikan dana dari Keluarga Landegre,”
Kedua tangan Charlotte bergetar karena menahan amarah. “Tujuan utama kalian menikahkanku dengan keluarga Landegre adalah untuk menjualku?”
Charlotte sudah mengetahui hal itu sejak lama. Namun, saat mendengar fakta itu keluar langsung dari mulut keluarganya, Charlotte merasa hatinya terenyuh sakit.
Kali ini, Elijah tertawa pelan, sorot matanya menatap Charlotte dengan pandangan rendah. “Memangnya apalagi? Mana mungkin kami menikahkanmu supaya kamu bisa hidup dengan nyaman. Jika Tuan Elliot merupakan pria yang bertanggung jawab dan dermawan, lebih baik kami menikahkan Caitlyn dengannya alih – alih kamu.”
Kali ini, Charlotte yang membalas dengan cibiran. “Sangat percaya diri, memangnya kalian pikir keluarga Landegre akan menerima lamaran keluarga Baxter apabila Ayah menawarkan Caitlyn alih-alih aku?rumor Caitlyn Baxter, kamu bahkan tak memiliki kemampuan kecuali bersolek di depan cermin.”
Brianna Landegre bahkan bisa menerima tawaran pernikahan karena tahu Charlotte tidak bisa memiliki anak. Jika Caitlyn yang ditawarkan, jelas mereka akan menolaknya mentah-mentah. Meski begitu, Charlotte ingin menumpahkan minyak ke dalam api dengan cara menghina kemampuan Caitlyn.
“Kau! Apa kau ingin berkata kalau dirimu lebih unggul dariku?! Lagipula, apa yang bisa kau banggakan dari pria kasar seperti dia?” pekik Caitlyn.
“Dia tidak pernah kasar kepadaku, Caitlyn. Seperti yang kukatakan, rumor hanyalah rumor.”
Caitlyn, “Omong kosong, kamu pasti berkata demikian karena ingin membuatku menyesal, kan? Walau Tuan Kedua Landegre memang tidak berlaku kasar, tetap saja dia adalah putra Landegre yang paling tidak berguna. Semua orang selalu bergunjing tentang betapa buruknya Tuan Kedua Landegre dalam menjalankan bisnis. Pria seperti itu, cepat atau lambat pasti akan membuatmu menderita.”
Sebelum Charlotte membalas lagi, tangan Caitlyn lebih dahulu menelusup masuk ke balik helaian rambut Charlotte dan menarik rambut bagian belakang Charlotte dengan kasar. “Pada akhirnya memang pecundang akan menikah dengan pecundang.”
Bersambung…
Akan dilanjutkan Session 4 jadi nantikan update selanjutnya ya!