Andra memeluk tubuh Maya kuat-kuat merasa nikmat saat liang vagina Maya berkontraksi meremas-remas batangnya yang terbenam. Lendir kenikmatan Maya menyemprot dan memandikan batang gemuk Andra yang menggasak vaginanya.
Tangan Andra menarik rambut Maya ke belakang hingga wajahnya yang cantik imut terangkat keatas kemudian batang lidah Andra menjilati lelehan peluh yang mengucur di leher dan rahang Maya dan batang besarnya terayun cepat lancar menyodok-nyodok vagina Maya yang berlendir.
Banjirnya cairan vagina akibat mencapai puncak klimaks seolah menjadi bahan pelumas bagi batang besar Andra yang bergerak lancar menikmati liang mungil Maya yang berdecakan keras disodoki oleh batang kemaluannya.
“CLEPPP CLEPPP CLEPPP.. Pefffh PLAKK CEFFF PLAKKK…”
“nnhh ennngeeehhhh, An-Andrahhh, uhhhh, hhhhhhssshhh auuwww..kkhh” suara rintihan dan keluhan Maya terdengar keras saat gadis itu merasakan sodokan-sodokan batang yang semakin liar dan kasar menghentaki liang vaginanya sementara kedua tangan Andra mencengkram pinggulnya
Berkali-kali keperkasaan Andra menundukkan Maya yang berpeluh dan merintih kelelahan dan tiba-tiba mengerjat saat puncak klimaks menyerang vaginanya yang sesak ditancap oleh batang Andra.
“ouhhh, hss – ahh Andraaa, ANDRAAA Akhhhhh hsss Auhhhh…crrut cruttt, ouhhhh, Sudah and..drahhh, ooohhhhhhhh”
“nungging yang bener mayyy, nungginggg plakk plakkkk
“iya-iy-yah draaa…”
“hihhhh, BLESSSHHHH”
“OWWWWW… Arrrkkhhhh”
Andra menampari buah pantat Maya agar si pemilik mau berusaha terangkat pantatnya ke atas. Setelah posisinya dirasakan pas Andra menusuk keras belahan vagina Maya kemudian dengan sigap tangan kirinya mencekal dan menarik tungkai tangan kiri Maya ke belakang dan memacu dengan segala kekuatannya.
Sungguh malang nasib Maya yang tersungkur-sungkur maju mundur dengan hanya pertumpu pada tangan kanan dan kedua lututnya yang gemetar lemas menahan serangan liar seorang joki gemuk yang menunggangi vaginanya dari arah belakang.
Suara tumbukan alat kelamin terdengar keras dan berhenti sesaat saat Andra membalikkan tubuh Maya, dengan cepat dan bernafsu Andra menangkap pergelangan kaki Maya dan mengangkangkan kedua kakinya mengangkang ke atas. Terdengar suara erang dan rintihan Maya yang mulai serak saat batang Andra kembali menusuki liangnya yang becek.
“Bleessshhhhhh”
“JREBBB.. Heggghhhh akhhhhNDRA… OWW…, ahh ahhh”
“Pefffhh clepppp clepp bllluessshhh creppppphh clepppppphhh…”
Kedua Mata andra berbinar-binar melihat buah dada Maya yang terguncang akibat sodokan-sodokannya. Semakin kuat batangnya menyodok, semakin indah pula buah ranum di dada Maya terguncang –guncang yang diperindah dengan ekspresi wajahnya yang terlihat renyah dengan kedua matanya yang terpejam-pejam dan bibirnya yang berkali-kali nyengir saat batang Andra menghentak dengan kasar menusuk belahan vaginanya.
Bagaikan seorang petarung yang hebat, Andra meraih kemenangan yang geMilang atas kemolekan dan kehangatan tubuh Maya sebelum akhirnya mereka berdua mengejang bersamaan.
“Engahhh ahhh crrutt srrrtt srrrrtttt…,ohhhhhhhhhhhhhhhh”
“OUWAHH Crrottt croottt crotttttt….Maaa..yaaaaaa”
Tubuh gemuk itu roboh menindih tubuh mungil yang termegap kehabisan nafas, peluh dan keringat mereka yang mengucur menjadi satu memandikan tubuh keduanya yang polos tanpa selembar benangpun menutupi tubuh mereka. Andra menggeser tubuh besarnya dari tubuh mungil yang menggeliat dibawah tubuhnya, sebuah senyum lebar tak pernah lepas menghiasi wajah Andra, tangannya mengusap kemudian meremas selangkangan Maya yang terkulai lemas.
###########################
End Of Holiday, hari kesepuluh, sepulang sekolah…
Aku duduk di kursiku dengan bibir meruncing tak kalah dengan runcingnya bibir Vivi, Reina dan Farida, ting tong, terdengar suara bel rumah yang ditekan oleh seseorang, dengan bergegas Farida membukakan pintu bagi tamu yang dating. Sebuah rapat rahasia diadakan dimarkas empat gadis cantik bersama-sama dengan korban-korban pak Dion cs untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada, begini, begitu dll dsb, dst, akhirnya Vivi mengambil solusi yang tepat.
“hhmm, baiklah, begitu saja, kita tunggu keberhasilan Andra dan Pak Agung untuk memaksa Pak Dion Cs lengser dari kursi mereka…, setelah itu barulah kita jalankan rencana kita..”
“sepertinya sih serangan Andra dan Pak Agung dari tempat yang tersembunyi mulai kelihatan dampaknya, kemarin Pak Djono sampe salah rumus loh, entah rumusan apa yang ditulisnya di papan tulis, kayaknya ngajarnya ngak konsen…”
“eh iya, udah denger blum ?? kabarnya pak Dede berniat mengundurkan diri”
“Ah masa sihhh??”
“yeee, ketinggalan berita nih…, iya betul..”
“bagus-bagus, semakin cepat semakin baik, itu artinya Kita akan segera dapat merasakan segarnya udara kebebasan lagi, setuju…!!”
“SETUJUU….!!”
“ehh, koq pisang gorengnya ?? !!yah, tinggal combro ama gehu..MAYAAA ”
Aku menghentikan kunyahanku, dengan cepat Reina menyambar sepotong pisang goreng yang masih terisa ditanganku. Aku menepiskan tangannya yang hendak mencubit pinggangku dan melompat berlindung di balik tubuh Vivi.
Dari belakang kupeluk pinggang Vivi yang berusaha melerai, dari balik punggung Vivi kucibirkan bibir ke arah Reina yang mendelik sambil mengunyah sepotong pisang goreeng hasil rampasannya, hap, hap, abis dah pisangnya. Hmmm gehu sama kecap cabainya boleh juga tuch, weks, ada penjaganya, Reina menghadangku, ihik ihikk…T_T.
“sini mayy…”
“Faaa kamu emang baik dehh…makacihhh.. he he he”
Aku melompat-lompat kecil kesenangan dan duduk di sebelah Farida sambil mencomot gehu di piringnya. Kucelupkan ke dalam kecap yang pedasnya bukan main, hosssh hossshhh, pedessss, airrrr…!!, aku berlari kecil membuka kulkas dan gluk gluk gluk gluk, kutenguk air dingin langsung dari botolnya. Hari demi hari yang berlalu menjadi minggu dan kemudian menjadi bulan dan satu demi satu guru bejat dan kepala sekolah itu mengundurkan diri karena tidak tahan lagi menghadapi terror dan tekanan berat yang mereka alami, sekarang saatnya kami bertindak.
##############################
Rabu Sore hari.
Sebuah mobil berhenti disebuah cafe, Andra turun terlebih dahulu disusul oleh pak Agung yang duduk di belakang kemudi. Sementara tanpa mereka sadari sebuah mobil turut berhenti, di dalamnya ada tujuh orang gadis cantik berkulit putih mulus yang tengah mengintai.
“nah, itu mereka, gimana Anita “paketnya” udah siap ?”
“udah …”
“tinggal nunggu pak Agung sama Andra menggigit umpan kita…”
“bagus, bagus..”
“ehhh, udah ditanyain blom lokasi x nya dimana ??”
“dijalan xxx, ntar kita tinggal tunggu aja di seberang jalan”
“btw paketnya safe kan ?? ”
“tenangg, nggak lama lagi dia bakal ikut bonyok-nya menetap di Australia, artinya safe banget buat kita”
“kenal dimana sih??”
“Di Fb, trus chat deh, curhatan, ia pernah mengalami nasib yang sama dengan kita, diperkosa di bawah pengaruh obat bius entah oleh siapa, makanya Mila bersedia membantu kita agar terlepas dari belenggu ini, malahan scenenya dan segalanya dia yang atur koq ”
“hmmm gitu yah,
Tak terasa menunggu sambil bergosip sang waktupun berlalu dengan cepat, Andra dan Pak Agung keluar dari café itu bersama dengan seorang gadis cantik. Terlihat dari wajah sumringah Pak Agung dan Andra kalau mereka berdua sudah tidak sabar untuk segera melahap daun muda yang bersikap jinak-jinak merpati, dengan gairah yang meledak-ledak pak Agung dan Andra mengantarkan si gadis pulang.
Dengan santai mereka bertiga mengobrol dan wajah si gadis merona merah saat pembicaraan mulai menyerempet sesuatu yang “nakal”. Dengan berani Andra pindah ke sebelah kiri dan Pak Agung pindah ke sebelah kanan gadis cantik itu.
“wahh, selain cantik kamu juga supel ya.. bapak suka itu..”
“Andra juga suka, ehh siapa tadi namanya..”
“Mila…”
“Ohh iya Mila nama yang bagus he he he, wahhh…halusnyaa”
“E-ehh, jangan gitu dong…”
“emang kenapa ?? kamu cantik sekali Mila, “
“sekali ngerasain disodok sama Andra kamu pasti ketagihan deh..”
“Jangan Ndra, jangan Pakkk, jangann, jangannn…TOlll Hmmmmmpppp”
Mila
Mila
Mila pura-pura menepiskan tangan Andra dan Pak Agung yang mulai merayap menjelajah dengan nakal mencoba menyetuh lekukan tubuh gadis itu yang meronta. Tangan kiri Andra memegangi tangan kanan Mila sedangkan tangan kanan Pak Agung memegangi tangan kirinya. Dengan sigap pak Agung membekap mulut Mila yang hendak berteriak dan menyeret tubuh moleknya ke dalam kamar.
Kamera CCTV tersembunyi dengan model yang bentuknya mirip pewangi ruangan merekam setiap adegan panas yang terjadi. Setiap perlawanan Mila dipatahkan dengan sangat mudah oleh Andra dan Pak Agung dan akhirnya tubuh mulusnya yang telanjang bulat mengejang saat sebuah benda panjang gemuk milik Andra terselip di selangkangannya.
Sementara pak Agung membekap mulut Mila yang tubuhnya terguncang oleh sodokan-sodokan Andra yang semakin cepat mengocoki liang vaginanya.
“yachhh, udah nggak perawan rupanya…”
Andra seperti kecewa namun tersenyum mesum sambil menghentak-entakkan batangnya dengan irama 4/4 yang kemudian mempercepat sodokan penisnya dengan irama ¾ yang membuat tubuh Mila menggelinjang. Melihat gelinjangan tubuh molek gadis itu Andra semakin konak dan mempercepat kocokan mautnya dengan irama 2/4.
Kontan saja tubuh Mila terguncang hebat saat batang andra keluar masuk dengan cepat dan melenting ke atas saat Andra membenamkan batang panjangnya sedalam mungkin bersembunyi di dalam liang vagina Mila yang mungil.
“Hmm Mmmmhhh Mmmpphh Mmmmm…crrrutt cruttt crutttt”
Saat Mila mencapai puncak klimaks Pak Agung melonggarkan bekapannya, membiarkan gadis cantik itu termegap-megap dalam surga dunia yang membuat tubuhnya yang putih mulus terkulai lemah.
Ia hanya dapat merintih merasakan sodokan-sodokan batang penis Andra yang kuat dan cepat, Mila nyengir menahan nikmat saat batang Andra kembali memaksa vaginanya menyemburkan cairan-cairan lengket yang harum.
“makin kecium wangi memeknya ya pak “
“Iya, harummm he he he, gantian Dra, bapak pengen nyoba.”
Mila memejamkan matanya saat batang pak Agung yang berurat menempel menggesek belahan bibir vaginanya. Sialnya batang pak Agung tidak langsung masuk malah menggoda belahan bibir vaginanya dengan colekan-colekan kepala penisnya yang nakal. Di saat yang tak terduga pak Agung menjebloskan batang besarnya hingga tubuh Mila mengerjat.
“ngehhh, ahhhh.. hssshhhh…Mhuummm..”
Andra menyumpal mulut Mila dengan batangnya, tangan Andra menjambaki rambut Mila yang hitam indah saat gadis itu mulai bekerja menghisap hisap batang kemaluan yang terbenam di dalam mulutnya. Tanpa merasa jijik Mila menjilati batang andra dan biji kemaluannya kemudian kembali mengulum kepala penis Andra.
Dengan lemas Mila menungging di atas kedua tangan dan kakinya kemudian tubuhnya terdorong kedepan dengan kuat. Ia mengerang merasakan batang pak Agung hendak menembus paksa liang anusnya, seumur hidup Mila belum pernah merasakan dianal. Dengan cepat Andra meringkus Mila yang hendak berontak.
“arhhh, sakit pakkk SAKI..TTT ADUHH.. Awwwww..hhkk hkk”
“Hmmm, rupanya anus kamu masih perawan ya ??masih susah..
”JREBBB….”
“AOWWWWWW… Heeeenngggghhh”
Tangisan Mila membuat pak Agung semakin bersemangat membongkar paksa kerutan liang anus si gadis. Mata Mila mendelik dan bibirnya meruncing saat batang besar pak Agung semakin dalam menyula keperawanan duburnya, nafasnya tertahan dan buah dadanya turun dan jatuh tertekan pada ranjang.
Mila mengerang dan mengeluh saat Pak Agung mengasah batangnya di dalam liang anusnya yang buah pantatnya terdesak oleh selangkangan si pemilik batang besar yang tengah menyodominya. Ngocoks.com
Sesekali terdengar suara pekik kecil Mila saat batang itu menyentak kasar menyakiti liang duburnya dan mengerang keras saat batang pak Agung bergerak keluar masuk dengan teratur yang membuat anusnya terasa panas dan pedih.
Setelah puas menyodomi Mila, pak Agung menarik pinggul Mila sambil merebahkan punggung ke belakang. Andra yang sudah hafal langsung menangkap dan mengangkangkan kedua kaki sigadis selebar-lebarnya dan Jrebbb. Kini Mila disandwich oleh Andra dan pa Agung.
Rasa sakit di anus yang berbaur dengan rasa nikmat d ivagina yang membuat perasaan Mila campur aduk, liang vaginanya terasa sesak digenjot oleh batang Andra sementara batang pak Agung bergerak dengan lebih lembut, terkadang batang itu bergerak sama liarnya, terkadang juga penis andra bergerak lembut dan batang pak Agung melesat – lesat dengan kasar.
Hampir dua jam Mila disandwich oleh dua orang laki-laki yang baru dikenalnya dan juga berkali-kali tubuhnya yang putih mulus mengejang nikmat merasakan puncak klimaks hingga akhirnya terdengar keluhan keras dari mulut ketiganya yang roboh menggelepar saat alat kelamin masing masing menyemburkan lendir-lendir licin berwarna putih pekat.
Beberapa lama kemudian Mila terbangun, ia tersenyum dan berusaha untuk duduk di atas ranjang, ia meringis merasakan sakit pada anusnya. Sementara pak Agung dan Andra sudah tidak nampak lagi batang hidungnya, dengan berjingjit menahan pedih Mila menuju kamar mandi. Tak berapa lama terdengar suara shower yang membasuh tubuhnya.
“tok tok tok..”
Seorang gadis dengan rambut yang tampak basah seperti habis keramas mengetuk jendela mobil yang sedang parkir di seberang jalan. Mila tersenyum dikulum penuh arti saat menyerahkan rekaman pertarungan seru di rumah kontrakannya. Anita tersenyum sambil menukar rekaman di tangan Mila dengan sebuah amplop putih.
“ini, sesuai dengan perjanjian kita.., makasih banget ya..”
“sama-sama.. ^_^.., thaaaa…Veily, Anita…”
“thaa Milaa, sekali lagi , makasih yaaa…^_^, tha thaaaa “
“Thaaaa…”
##################################
The Base…
Dengan senyum menghiasi wajah, Reina memback-up rekaman panas itu ke dalam sebuah piringan DVD. Melalui koneksi kabel data dan bluetooth rekamanpun pindah bergantian ke hape masing-masing, kini 4 gadis cantik + korban pak Dion cs mempunyai rekaman panas itu, sebuah sms nakal masuk ke hape Vivi.
“Vii, Andra pengen ngenyot susu kamu yang gede lagi nihh, ditunggu tar senin yak, jangan lupa ajakin Rei, Farida ama Maya, soalnya pak Agung juga rencananya mo bawa Anita, Veil, ira Dkk, biar rame ah-eh-oh nya he he”
“brengsek“vivi mengumpat kesal membaca sms dari Andra
“Sabar Vii, Sabarrrr, kalau gunungnya sampe meletus gimana hayo…KABOOOMM” kuelus gunung besar nya yang bergerak naik turun.
“Mayaaa…!!c-tutttt”
“Auwwww @_@, sakit Vii…”
“Biar.., rasainn…!!”
“T_T”
#######################################
end of slavery
Andra senyum sambil melangkah dengan lebih cepat demikian juga halnya dengan pak Agung, sesuatu menyesaki celana dalam mereka. Aula olah raga indoor telah terpilih menjadi arena untuk melampiaskan nafsu binatang mereka yang tersenyum lebar mengembang dan sinar mata yang berbinar menyorot kesana kemari
“Eittt tunggu dulu, kabarnya bapak sama Andra dicari sama seseorang loh”
“hahh? sama sapa, sama fan bapak kali yahh he he he”Pak Agung cengengesan
“kalau Andra ada yang nyari ngak ya Rei ??”
“adaaaaa, malahan diface book sudah tersebar lohh, kalau nggak salah oleh seorang gadis bernamaaaa Mila..!!”
“yuppp, anak pejabat…, dan ayahnya marah besar saat mengetahui anak gadisnya yang semata wayang diperkosa oleh dua orang bejat melalui rekaman cctv!! dan ini photonya sebelum gadis itu diperkosa saat di rumah bersama dua orang itu, memang tidak begitu jelas gambarnya tapi itu tidak penting.
Segalanya pasti jelas kalau Mila sudah bertemu muka dengan kalian berdua di kantor polisi”seketika wajah Andra dan Pak Agung pucat saat mendengar ancaman yang saling menyambung dari sekelompok gadis cantik yang kini lebih berani dalam aliansi yang kuat.
“gimana Ndra?? masih mau?? hemmmm” Vivi menantang Andra yang tertunduk
“udah nggak usah banyak omong dah, kita serahkan saja pelakunya kepada pihak yang berwenang”
“Aduhh, jangan viii, jangan donggg…”
“masa sih kalian setega itu sama bapak, jangan dong, jangannnn”
“Ira, cepat telepon kantor polisi , biar mereka berdua dijemput saat ini juga”
“beres mayyyyy…, “
“Ampun , Ira, jangan, tobatttt…, Mayaaa ampuuunnnn”
Cukup lama Andra dan Pak Agung memohon-mohon, keringat dingin mengucur membasahi dahi dan punggung mereka berdua yang tidak menyangka kalau situasinya akan tiba-tiba berbalik menjadi seperti ini. Kini mereka tidak ubahnya bagaikan binatang buas yang terkurung di dalam sangkar perbuatan mereka sendiri.
“Huuu, udah terdesak aja baru mau tobat..!!, pokoknya mulai sekarang awas aja kalau kalian berdua berani berbuat macam-macam lagi mengerti…!!”
“sekarang tugas kalian beliin makan siang, cepatt, udah pada laper nihh…”
“i-iya Vi, iya…”
Tanpa berani banyak membantah pak Agung dan Andra membelikan makan siang pesanan 4 gadis cantik dan pasukan aliansi berwajah cantik dan bertubuh putih mulus yang kini memegang kendali atas kedua binatang buas itu. Senyum kemenangan menghiasi wajah-wajah cantik jelita yang kini kembali menghirup udara kebebasan dengan leluasa.
################################
Here I’m Y ^_^ Y
Aku duduk dengan santai di kursi panjang di depan kelas. Kurangkaikan kata demi kata di dalam buku harianku. Lagi asik-asiknya, tiba-tiba kurasakan angin yang menyambar dari arah kiri. Dengan cepat kutarik buku harianku dan kututup rapat.
“he he he ngak kena yeeeee…” kucibirkan bibirku pada Reina yang tampak kesal karena tidak berhasil merampas buku harianku.
“lagi nulis apaan sih, serius amat…” Farida duduk disamping dan bertanya dengan tatapan menyelidik.
“ada dehhh”buru-buru kumasukkan buku harianku kedalam tas.
“hmmm, gimana kalau kita ambil buku hariannya Maya, lumayan kan nggak usah nyewa novel he he he”
“wahhh boleh juga tuch, jadi pengen tau selama ini si Maya nulis apa aja he he”
“YEEE NGAK BOLEH DONG RAHASIAA, E-ehh mo pada ngapain nihh?”
Vivi mendekati dengan senyum jahatnya, mendadak Reina dan Farida tersenyum senyum jahat, bersanding dikanan dan kiri Vivi si susu bongsor, mereka mencoba mengurung dan meringkusku.
“Tangkepppp,”
“Yiaahhh lolos “
“weksssss ? larinya cepet amat…!!”
“KEJARRRRRR……!!”
“MAYAAA, b’rentiiiiii “
“HUAAAAAAaaaaAAAAA….”
Aku berlari pontang panting ketakutan, di belakangku terdengar suara Vivi, Farida dan Reina yang mengejar membuat gaduh dan berteriak kesal karena tidak sanggup mengejarku yang lari terbirit-birit.
Diary
Di dalamnya teruntai kata-kata yang sangat berarti bagi pemiliknya
Di dalamnya tersimpan juga kenangan perjalanan hidup pemiliknya
Di dalamnya mungkin juga tersimpan khayalan liar dari pemiliknya
NYATA ataukah KHAYALAN semata ??
FANTASI LIAR ataukah KISAH HIDUPKU ??
Biarlah Semuanya tetap menjadi rahasia yang tersimpan dengan rapi
Di dalam Buku Harianku
Maya & Friend – School Girl’s Diary