Kedua tangan Reyhan menahan paha Olin agar tetap terbuka, ia tak menghiraukan Olin yang menggeliat kesana-kemari. Reyhan memasukan penis nya perlahan sambil terus melengguh kecil, dirasakan sebuah dinding tebal menghalangi penis nya masuk.
Reyhan menghentakan sedikit penisnya mencoba menerobos dinding tersebut. Olin berteriak keras saat merasa dinding rahim nya sobek akibat ulah penis besar milik Reyhan.
“ARGHH SAKITT OM” Mata Olin berkaca-kaca. Reyhan yang menyadari telah menyakiti Olin, mendekatkan wajahnya dan mulai mencium bibir Olin dengan lembut. Air mata Olin menetes mengenai bibir mereka yang sedang menyatu.
Ia melirik kebawah, Reyhan dapat melihat darah keperawanan milik Olin menetes membasahi paha dan penis miliknya yang tengah tertanam.
Reyhan terus melumat bibir Olin dengan penuh nafsu, perlahan ia menggerakan penisnya masuk. Olin melepaskan tautan bibir mereka dan menggeleng pelan sambil terus menahan tangisnya.
“Jangan dulu, masih perih”
Reyhan mengangguk, tangan nya kembali mengelus kedua payudara Olin lembut sesekali meremasnya pelan mengalihkan rasa sakit. Ia menjilat satu payudara dengan satu tangan sibuk memilin puting Olin.
Gerakan nya terhenti, mata Reyhan tertutup merasakan penisnya tengah dipijat oleh vagina sempit Olin, Ia melanjutkan kembali mengulum payudara Olin sembari menggerakan pinggulnya maju perlahan.
“Mhhhh bentarr sakiitthh ahhh” Reyhan melepas kuluman nya pada payudara Olin, ia menegakan tubuhnya, kedua tangan Reyhan menahan paha Olin, membukanya lebar agar tidak menghalangi. Reyhan menatap wajah kesakitan Olin, ia melengguh kembali merasakan penisnya diremas oleh vagina Olin, ia merasa sesak tak tahan ingin merasakan lebih.
“Tahan. Kalau masih sakit, cakar saja punggung saya. ”
Pinggul Reyhan bergerak maju mundur menghujam vagina Olin perlahan, semakin lama hujaman nya semakin cepat menghentak-hentakan vagina Olin dengan ritme semakin meningkat.
“Ahhh ahhhh niikkmaathh Aahh kontol omm besarin banget ahh, memek Olinnh sakit Mmhh Ahh, omhhh shhh”
“ughhh shhh memek kamu sempit sekali Ahhhh” Sempit dan sesak membuat pergerakan nya terbatas, Penis Reyhan terasa dicengkram kuat oleh vagina Olin yang terus saja menghisapnya. Reyhan mendesah, kepalanya pening merasakan nikmat pada penisnya saat ini.
“pelannninn Ahhrrrhh reeyyghhan ughh perrihh, janganh cepatt cepAhhhh mhh” Rintihan Olin justru membuat Reyhan terus menghujam vagina Olin. Hentakan nya kian meningkat lebih cepat seperti akan merobeknya.
Olin terus meracau, mendesah, merengek menikmati kemaluan nya di rusak oleh pria tampan ini, dirinya tidak bisa berpikir jernih lagi, saat ini pikiran nya hanya tertuju pada penis besar Reyhan yang sedang menggaulinya. Ia mengencangkan otot vaginanya membuat Reyhan kembali mengerang keras.
“Argghhh sialan enak sekali mhhh, jepit terus sayangg ahh”
Olin memejamkan mata merasa vagina nya benar-benar dirusak habis oleh penis besar Reyhan.
Reyhan kembali mencodongkan tubuhnya mensejajarkan dengan kedua buah payudara Olin dan mengigitnya tanpa mengurangi tempo penisnya yang sedang menghujam vagina Olin.
“Akhhhhh! omhhh.. perrihh Ahh..” Puting nya digigit keras oleh Reyhan membuat Olin memekik kesakitan. Akan tetapi itu justru membuat Reyhan tertawa puas. Kini ia kembali tegak, kedua tangan nya memeras payudara Olin sebagai pegangan.
Reyhan yang tak tahan karena penisnya sedari tadi telah menghantam titik nikmat Olin, Ia mengerang keras hampir mendapat pelepasan nya. Olin terus mengetatkan vagina membuat penis Reyhan semakin masuk kedalam. Urat-urat penis Reyhan terasa sangat nikmat ketika bergesekan pada dalam vaginanya.
“Ommhh aahhhh shhh mau pipishh.. mhhh”
“tahan” Reyhan terus menghujam penisnya cepat dengan tangan yang terus meremas keras payudara Olin.
Olin yang merasa tersiksa karena harus menahan pelepasan nya agar bisa keluar bersama pun memejamkan mata sembari terus mendesah keras.
“Reyhhannn.. ga kuaatthh… Ahhhh mhhh… pengenhh dipejuinnhh Ahhh.. Reyhhannh”
Kata-kata nakal yang keluar dari bibir cantik itu membuat tubuh Reyhan tersengat. Dengan nafas memburu dan nafsu semakin tinggi, Reyhan menarik setengah penisnya dari vagina Olin dan menghentakan dengan keras hingga ujung penis Reyhan menghantam rahim nya berulang kali.
Ia tidak bisa menahan lebih lama lagi pun memuncratkan spermanya didalam rahim berbarengan dengan cairan nikmat milik Olin.
“ARGHHH fuckkhh, mhhhhh Ahhhhh… ” Reyhan meremas rambutnya sendiri merasa prustasi ketika vagina Olin terus menghisap seluruh spermanya.
“mhhhhhh shhh…penuh..” Olin memejamkan mata, tubuhnya menggelinjang hebat, Ia merasakan rahimnya terisi penuh oleh sperma hangat milik Reyhan.
Tubuh Reyhan ambruk memeluk tubuh Olin dengan kepala yang ia letakan pada kedua belah payudara Olin. Deru nafas keduanya tak beraturan, Reyhan engan menarik penisnya keluar karena ia ingin vagina Olin menampung seluruh sperma nya seolah tak mengijinkan setetes pun keluar dari vagina Olin. Reyhan menggerakan pinggulnya kembali masuk lebih dalam, menghetakan nya lagi.
“ahhhh.. udahh om.. ”
Reyhan tertawa kecil, keduanya perlahan menutup mata dan mulai tertidur dengan penis yang masih tertanam.
***
Drrrtttt.. drtttt..
Olin menggeliat, tangan nya meraba nakas mengambil handphone nya. Namun ternyata suara tersebut bukan berasal dari handphone milik Olin. Matanya melihat kearah jam yang berada pada layar handphone.
Dirinya melonjak kaget karena benda pipih yang Ia genggam telah menunjukan pukul 3 sore. Dirinya telah melewatkan kerja part-time hari ini.
Olin menundukan kepala, lagi lagi ia terkejut melihat dirinya yang sudah memakai baju hitam polos milik seorang pria.
Ingatan nya kembali terputar saat ia tengah mendesahkan nama Reyhan. Pipi Olin memerah kembali, ia menjambak rambutnya. sumber Ngocoks.com
“Gila gua gila gua gilaa. ” Rutuk Olin pada dirinya sendiri. Matanya melihat sekeliling kamar mencari keberadaan pria yang telah bersetubuh dengan nya. Tidak menemukan siapapun, Olin turun dari kasur. Kakinya melangkah keluar dari kamar mencari keberadaan Reyhan.
Pipinya memerah kembali setiap teringat kejadian tadi pagi. Netranya menangkap keberadaan Reyhan yang sedang sibuk menyiapkan peratalatan makan, ia mendekat dengan malu-malu. Reyhan tersadar dengan langkah kaki yang mendekatinya, ia mengangkat kepala dan menatap kearah pemilik. Reyhan pun tersenyum kecil.
“kemari dan makanlah, kita belum makan apa-apa. ” Reyhan menarik kursi dan mulai mendudukan bokong nya.
Olin pun mendekat, Ia ikut menarik kursi dan mulai mendudukan bokong nya bersebrangan dengan Reyhan.
“Om, tadi pagi.. ”
“lupakan saja dan cepat habiskan makanan mu. ” Potong Reyhan tidak menatap Olin sama sekali.
Olin mengerutkan kening nya bingung.
“Bawa barang-barang mu dan tinggal bersamaku. ”
“kenapa? ”
Reyhan mengeluarkan handphone nya pada saku celana, sebuah video terputar. Terlihat rekaman dirinya dengan pria ini tengah melakukan hubungan intim. Olin terdiam kaku, tangan nya ingin mengambil handphone tersebut namun Ia kalah cepat dengan Reyhan. Reyhan tertawa licik sambil memasukan kembali handphone nya.
“tenang saja, ini tidak akan saya sebar jika kamu menuruti perintah saya. ”
Bersambung…