Di dalam kamar, jantung Narnia berdetak dengan cepat. Perasaannya terhadap Adam semakin mengebu-ngebu tiada henti.
“Adam,” gumam Narnia dengan pelan dengan hayalan semua tentang Adam yang memenuhi pikirannya dengan hayalan erotis yang berhubungan tubuh bagian bawah.
Narnia berusaha tidur, tapi ia tidak bisa tidur sama sekali. Mungkin karena di tempat asing dan tidak terbiasa. Maka Narnia merasa tidak akan bisa tidur cepat. Ia menguling-ngulingkan badannya berapa kali ke kanan dan kiri.
Bayang-bayang Adam menyusup dalam pikirannya semakin lama, semakin membuat jantungnya berdetak dengan kencang.
“Adam,” gumam Narnia yang mulai tertarik pada Adam.
Perlahan-lahan Narnia mulai tertidur. Kedua orang di luar melakukan proses santet kepada Narnia. Agar terpikat dengan Adam yang akan membuat Narnia tergila-gila pada Adam. Yang akan berakhir, keputusan Narnia untuk tinggal di Jakarta bersama mereka. Sekaligus menjadi tumbal persugihan untuk pelaris makanan yang mereka kelola saat ini.
Hasilnya, Narnia yang di bawa pengaruh guna-guna ilmu pelet. Mulai menunjukkan sikap lain sedikit demi seikit saat kembali ke bandung. Tiada angin dan tiada awan. Narnia memutuskan untuk pindah ke Jakarta agar bisa sekolah di tempat Adam berada.
Perubahan sikap Narnia, membuat Herman dan Lala. Senang bukan main. Karena jarak usia Narnia dengan Adam tidak jauh. Maka mereka sekolah di tempat yang sama dan satu kelas. Hanya Adam yang beda kelas dengan mereka, karena Adam terlambat masuk sekolah. Di saat ayahnya dulu super miskin saat ia masih kecil.
“Selamat datang Narnia, ibu sudah mempersiapkan semuanya untukmu!” ucap Lala yang mengandeng tangan Narnia masuk ke dalam rumah. Kemudian menuju kamar yang sudah mengeluarkan aroma melati yang bekas ritual ilmu guna-guna untuk mempelet Narnia.
Pikiran Narnia kadang kosong kadang tidak, membuat Lala semakin ketawa puas. Karena menurut dukun Joko. Hal ini tidak akan berlangsung lama. Setelah ilmu pelet bekerja sepenuhnya. Maka semua akan baik-baik saja.
***
Berapa bulan kemudian. Narnia yang dalam pengaruh ilmu pelet mulai melupakan berapa hal. Di mana ia bertemu Adam pertama kali dan kenapa ia bisa pindah ke Jakarta. Semua berlangsung dengan Normal. Tanpa Narnia ketahui, malam persugihan sudah akan di mulai saat ini.
Herman dan Lala saling memandang satu sama lain, saat sarapan pagi bersama-sama dengan Narnia dan Ardi.
Ardi berapa kali melirik Narnia yang makan dengan tenang. Senyuman jahatnya mulai terlihat. Ia tidak sabar mencicipi tubuh Narnia yang berisi dan mengoda para kaum pria.
“Aku pergi duluan!” ucap Ardi yang pamit pergi ke sekolah.
Berapa detik kemudian, di susul oleh Narnia yang ikut pamit ke sekolah dengan menggunakan aplikasi gojek. Sebenarnya Narnia sudah di belikan motor atau mobil. Tapi karena ia belum mahir menyetir, Narnia tidak berani menggunakan kedua kendaraan tersebut. Jalanan Jakarta yang macet dan ini itu, membuat Narnia ragu untuk menggunakannya.
Selama di sekolah, Narnia berdebar-debar melihat Adam bersama seorang wanita yang merupakan kekasih Adam. Selain itu, Narnia berapa kali mendapatkan Adam bersetubuh dengan berbagai wanita di salah satu tempat secara diam-diam tanpa ketahuan kekasih Adam.
Sejak itu, pikiran Narnia mulai binal dan sering berhayal. Karena pengaruh ilmu pelet dan sekaligus karena proses dewasa mencari jati diri.
“Adam…”gumam Narnia pelan. Ketika memejamkan matanya, bayang-bayang Adam menghiasi pikiran dan hatinya.
“Aku menginginkan sentuhan, ingin seperti para wanita lain yang di sentuh oleh Adam. Walau hanya menjadi simpanan,” ucap Narnia dengan suara pelan setiap kali melihat kelakuan Adam yang berganti wanita dan melihat para wanita begitu terpuaskan dengan bokong bergerak bersama-sama mengejar kepuasan.
Adam yang tau, dirinya di perhatikan oleh Narnia. Mulai tersenyum puas, ia akan membuat Narnia semakin berhayal erotis dengan bantuan ilmu pelet tersebut. Maka semua akan lancar dan proses persugihan sudah sah.
Waktu terus berjalan, Narnia semakin binal dengan hayalannya yang ia ciptakan sendiri dan membaca novel dewasa dan animasi dewasa. Serta komik dewasa di situs tertentu.
***
malam hari, di salah satu perumahan mewah di depok. salah satu pasutri bernama Herman dan Lala. bersiap-siap untuk pergi ke dukun laganan mereka selama puluhan tahun ini. tujuan mereka tak lain adalah untuk membuat persugihan makanan. yang bisa meningkatkan daya beli para konsumen yang selama ini menjadi penghasilan mereka berdua.
“Narnia, malam ini kamu jangan kemana-mana! Kami mau pergi keluar,” ucap sang ibu tiri bernama Lala, kepadaNarnia yang merupakan anak dari mantan suami terdahulunya.
“Jaga rumah baik-baik bersama saudara mu! jangan sampai masuk maling,” titah sang ayah bernama Herman dengan wajah yang tidak pernah senyum sedikitpun.
“Baik,” jawab Narnia dengan singkat.
Narnia memilih pergi ke dalam kamar. sebelum ia masuk ke dalam kamar, Ardi mengatakan ingin keluar bersama Wina.
“Tapi-” Narnia mengantungkan kalimatnya.
“Tidak ada tapi-tapi, kau mau ku perkosa apa!” ancam Ardi dengan nada serius.
Narnia terpaksa diam, ia mengantar Ardi menuju ke pintu dan mengunci pintu utama. Selesai mengunci utama. Narnia bergegas kembali ke dalam kamar untuk secepatnya tidur. Karena ia takut sendirian menjaga rumah sebesar ini. yang terletak di kawasan permukiman elit.
Hari semakin malam. Detak jarum jam dapat terdengar oleh Narnia yang belum masih tidur dan menguling-gulingkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk sambil membayangkan sosok Adam yang menjadi fantasi liarnya setiap malam.
Tok tok tok tok
“Iiieehh, siapa sih yang mengetuk pintu utama jam segini! Masa semua lupa bawa kunci cadangan?” gerutu Narnia yang malas bangun dari atas ranjangnya.
Narnia membuka pintu kamar sambil mengerutu. Tapi ia berjalan berapa langkah, tiba-tiba ia merasa merinding. Setelah melihat angka jam menunjukan jam 00.00 di ruang tamu. niatnya untuk membuka pintu utama menjadi tidak jadi di lakukan, karena ketakutan duluan. selain itu, terasa tidak wajar. karena kamarnya dengan ruang tamu terpisah sangat jauh.
rasa ketakutan terus menjalar di tubu Narnia, sehingga ia memilih segera kembali ke dalam kamar dan mengunci pintu kamar dari dalam. untuk menghilangkan rasa tegangnya, Narnia langsung meminum air di dalam botol di samping nakas. Lalu bergegas tidur secepatnya. Tanpa menyadari, jika air minum sudah di masukkan obat tidur dosis kecil bercampur dengan obat perangsang.
di arah lain, seorang pria yang sudah mengawasi Narnia dengan wajah tidak sabaran untuk merebut malam pertama Narnia hari ini.
“Malam pertamamu akan menjadi milikku,” gumam pria itu yang berjalan ke arah kamar Narnia. untuk memastikan pintunya terkunci dari dalam atau tidak.
Setelah memastikan berapa kali, pria itu memutuskan untuk masuk dari jendela kamar. dengan menggunakan trik khusus, karena kamar yang di huni oleh Narnia merupakan kamar bekasnya dan Ardi.
Setelah berjuang berapa menit, pria itu sudah masuk ke dalam dengan wajah penuh kebanggan. ia membuka pintu kamar Narnia yang terkunci dari dalam. untuk berjaga-jaga jika misinya gagal malam ini. Saat Narnia ternyata tidak dalam pengaruh obat dan mengetahui apa yang terjadi.
***
Berapa menit berlalu, antara sadar dan tidak sadar, Narnia merasakan sesuatu yang menyentuh jari-jari kakinya dengan lembut. Terasa sangat geli, hingga bulu kuduk dan bulu tangan berdiri. Tanpa Narnia sadari. Tubuhnya bereaksi dan menyukai sentuhan tersebut. Yang semakin mengoda setiap inci kulitnya.
Semakin lama, sentuhan itu semakin kuat di rasakan oleh Narnia. Semakin tinggi hingga ke batas ujung lingerie yang sedang di kenakan oleh Narnia. Lembut dan basah, tidak seperti jari. Tapi sangat di sukai oleh Narnia.
Seperti mimpi, Narnia merasa Adam sedang bersamannya. Adam yang ia cintai secara diam-diam dan merupakan fantasi nakalnya selama ini. untuk melepaskan rindu karena cinta bertepuk sebelah tangan.
Kini, Adam ada di hadapannya, dengan penuh kerinduan. Narnia duduk dan memeluknya tanpa ingin melepaskannya. Walau semua itu hanya mimpi. Mimpi yang begitu indah di rasakan oleh Narnia.
Pria itu menarik tali lingerie hingga terlepas dari bahu Narnia. Dengan bebas, pria itu menempelkan bibirnya di atas tubuh Narnia yang sintal dan kencang.
Narnia mengerang, ia semakin menyukai sentuhan itu. dengan jari-jari pria itu terus menyentuh kulit Narnia hingga membaringkan dan melepaskan semua lingerie yang di kenakan oleh Narnia dan membuangnya entah kemana.
Cup cup cup cup cup
Narnia sungguh menikmati suara basah yang terasa di pinggang dan perut. Hingga membuat bulu-bulu halus di tubuhnya berdiri semua.
Suara basah semakin turun dan turun hinga ke pangkal paha dan Narnia merasa sulit sekali membuka matanya. Tapi ia sangat jelas merasakan mimpi yang begitu nyata. Mimpi di mana ia memiliki Adam seutuhnya. Adam yang sedang bersetubuh dengannya, dengan sangat liar dan bernafsu kuat.
Suara basah itu semakin mencapai puncak dan Narnia tersentak. Saat merasakan bagian itu di lahap semua oleh mulut Adam.
Narnia sudah sangat kesulitan mengontrol suaranya dan gerakkan tubuhnya seakan bukan bukan miliknya lagi. Narnia terlena dalam permainan Adam yang luar biasa.
Tidak berhenti sampai di situ. Semakin lama, Narnia merasa ada sesuatu yang menjepit bagian sensitifnya seperti gigi. Kemudian ia juga merasakan kembali sentuhan lembut yang basah di sertai gigitan yang memutar. Yang membuat Narnia semakin mengila berteriak.
pria itu melihat Narnia yang semakin tersiksa. ia langsung tersenyum puas untuk melakukan sesi selanjutnya.
sentuhan demi sentuhan, membuat Narnia mendesah dengan kuat, ia tidak bisa lagi menahan desahan manja yang selalu lepas dari bibirnya.
Sambil meliuk-liuk tubuhnya, Narnia terus bertahan dan menikmati sentuhan tersebut. Merasakan sentuhan Adam yang sesuai dengan fantasi nakalnya selama ini. yang diam-diam ia pikirkan di dalam hati. yang kini menjadi kenyataan dalam mimpi.
Berapa saat kemudian, Narnia merasakan sesuatu memasuki bagian dalam sensitifnya. Sesuatu yang keras dan besar. Rasa sakit menyebar kesemua tubuh. Narnia mengeluarkan air mata akibat kesakitan yang terus masuk ke dalam secara kasar tanpa ada kelembutan sedikitpun. Seolah telah menebus kelembutan tipis yang menjadi mahkota berharga setiap wanita.
“Sakit….” teriak Narnia melupakan rasa perih bercampur nikmat yang luar biasa. dari gerakkan yang tiada ampun untuknya. Gerakkan yang menghentak bagian bawahnya semakin kuat dan kasar. Bahkan tiada jedah untuk istirahat.
Semakin Narnia berteriak, maka pria itu semakin kuat menghentakannya berapa kali dengan kuat.
hentakkan yang mengikuti irama teriakan Narnia. Semakin keras, maka semakin kuat di hentakkan. Semakin pelan, maka semakin pelan.
Narnia hampir gila dengan hentakkan beritme tersebut, ia terus menggeliatkan tubuhnya.
Sesekali pria itu menyentuh bagian ujung atas tubuh Narnia dengan jari dan menarik bagian puncaknya dengan gemas.
Suara merdu dengan gairah, lolos dari bibir Narnia. Yang membuat nafsu pria itu semakin meninggi. Bahkan kedua buah dada Narnia yang berisi di mainkan dengan berbagai cara oleh pria itu.
kini, Narnia sudah tidak bisa membedakannya rasa sakit dan nikmat lagi. Ia terlena dan bahagia, pria yang menyentuhnya saat ini adalah Adam. Sesuai fantasi nakalnya yang setiap malam, ia lakukan secara diam-diam. fantasi nakal, tentang bercinta dengan Adam seperti di cerita novel dewasa atau komik dewasa lainnya.
Tanpa henti-hentinya, pria itu terus menghentakan Narnia dengan kuat dan cepat. Sesekali melirik air yang keluar dari hubungan kedua bagian bawah. Yang menetes ke arah sprai tempat tidur yang bercampur dengan bercak darah.
Senyuman pria itu semakin lebar, ketika merasakan akan mendapatkan pelepasannya. Ia semakin kuat bergerak di sertai dengan teriakkan Narnia yang tidak berdaya di bawah tubuhnya.
hingga berapa menit berlalu. Pria itu melepaskan Narnia, kemudian membuang semua cairan hangat di atas perut Narnia.
Narnia yang terkurai lemas di atas ranjang, hanya bisa merasakan nikmat yang luar biasa. seperti kejadian di dunia nyata. Padahal ini hanya mimpi.
Dengan nafas terengah-engah, Narnia berusaha merapatkan kedua kakinya yang terasa mati rasa dan intinya masih berdenyut.
Pria itu seakan belum puas, ia kembali memasukkan intinya ke dalam liang Narnia dan kembali menghujamnya dengan berapa gerakkan.
Seperti pertama kali, Narnia kembali berteriak mengikuti setiap hentakkan. Hingga ia terlena dan tidak berdaya, membiarkan pria itu menghentaknya berkali-kali.
Melihat ceceran cairan di atas sprai sudah banyak, pria itu kembali menghentakkan untuk terakhir kali. Dengan membuang semua hasil kepuasan yang ia rasakan barusan. Sebelum ia mencabutnya dan mendorong tubuh Narnia ke arah lain.
Sedangkan Narnia terengah-engah dengan kedua mata yang sungguh ngantuk.
Pria itu kembali menariknya untuk pindah posisi dan memasukkannya kembali untuk memulai ronde selanjutnya untuk memberikan kepuasan terakhir sebelum ia mengakhiri permainannya.
Entah apa yang terjadi selanjutnya, Narnia tidak tau. Yang Narnia tau, ia sangat menyukainya dan malam ini merupakan mimpi terindahnya bersama Adam. Adam yang ia cintai secara diam-diam.
Sambil mengantur nafas yang tersenggal-senggal. Narnia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia tidak ingin cepat bangun dari mimpi indah ini. dalam hati, Narnia berharap mimpi ini jangan cepat berlalu.
Tapi entah kenapa ia merasa sangat lelah dan sakit luar biasa pada bagian itunya. Padahal ia sedang berada di alam mimpi bersama dengan Adam.
Pria itu berjalan keluar setelah selesai merapikan tubuhnya.
Di luar, pasutri itu tersenyum dengan bahagia. Mereka masuk ke dalam untuk mengambil sesuatu yang masih basah di bagian sensitif Narnia. Termasuk pakaian dalamnya.
“Cepat bereskan!” perintah sang pria kepada anak pertama dan istri keduanya.
Bersambung…