Cerita Sex Wanita Muslimah Istri Ustadz – Aku dikenal sebagai istri seorang ustad. Usiaku 37, waktu menikah dengan pak ustad umurku masih 15 thn. Anakku 2 orang, laki dan perempuaan. Aku rajin merawat tubuhku, dengan tinggi 168 cm serta dikarunia kulit putih, banyak orang yang menyangka bahwa usiaku masih relatif muda. Yah…diusia ini cobaan datang menerpa, suamiku terserang penyakit paru2 yang menyebabkan separuh paru2 tdk bekerja.
Akibatnya setiap kami berhubungan intim aku tidak mendapatkan orgasme. Setiap hari aku merindukan datangnya orgasme, hal itu membuat birahiku meninggi segala cara kutempuh agar mendapatkan hal yang kurindukan. Tapi apa daya, kenikmatan yang ku peroleh jauh berkurang.
Melampiaskan frustasiku aku jadi lebih merawat diriku, setiap hari aku luluran dan merawat kewanitaanku denga jamu2an tradisional. tak lupa selembar sirih selalu kuusapkan pada bagian kewanitaanku. Kemana aku pergi aku selalu memakai jilbab dan jubah sebagai simbol bahwa aku wanita muslimah. Aku aktif disetiap kegiatan pengajian dikampung hingga tingkat kelurahan.
Ngocoks Seperti malam yang biasanya, aku meladeni suami tercinta, setelah kami melakukan sholat tahajud suamiku membuka mukenah putih yang biasa kupakai. Setelah mukena dilucuti aku hanya mengenakan bh saja, tanganku pun menggapai sarung suamiku. Kurasakan otot itu semakin membesar dengan telaten kukulum kontol suamiku. “ssshhhhh….sayang anget, sayang” desah suamiku, aku pun semakin bersemangat, kujilat bijinya hingga sampai ujung anusnya.
Dan suamiku menarik tubuhhku ke ranjang kami. Dengan lembut, kumisnya menjelajah ke payudaraku yang berukuran 34D, “Ah… pa… aku geli” segera tangannya menelusup diantara kedua pahaku, diusapkan tangannya ke vagina dan kelentitku.
Birahiku menjadi semakin meninggi, badanku menggigil menerima deraan birahi. Disaat lendirku mulai membanjiri liangku, suamiku menurunkan wajahnya menyusuri perutku dan turun menjilati kelentitku. Ribuan volt seakan melewati kelentitku dan merambah setiap inci bagian tubuhku.
Aku meremas sprei, kepala mendongak menyambut kenikmatan itu, suamiku bersimpuh tepat ditengah selangkanganku. Berlahan ia mendorong kontolnya memasuki vaginaku, ukuran penisnya memang standart, tp krn aku rajin senam otot2 kewanitaanku menjadi sempit, kurasakan kepala kontolnya mulai memenuhi liangku, berlahan semua batang kontol itu masuk mentok ke dalam liangku.
Begitu mentok, ditariknya lembut keluar, membuat tubuhku beringsut dan melengkung mengejar kenikmatan itu.begitu berulang selama 1 menit berlalu .”Ah….mama…kok udah keluar banyak?” tanya suamiku”papa…..puasin aku pa” rengekku. Cairan cintaku semakin menjadi birahiku meninggi, tapi tiba….aku merasakan kedutan dan cairan panas memenuhi ronggaku, lalu suamiku ambruk diatas badanku.”ahhhhh…ma…aku nyampek” kegesekkan pantatku agar kontolnya tetap menggesek liangku.
Tapi apa lancur, kontolnya semakin mengkerut dan “plop” cairan sperma meleleh keluar dari vaginaku. “ Mama udah nyampek?” aku hanya mengangguk kecil, suamiku tersenyum dan memindah badannya kemudian tak lama terdengar dengkuran. Aku seolah masih tak percaya, aku belum merasakan apa2, birahiku masih terasa ditubuhku. Masih kurasakan gatalnya liang vaginaku merambat sampe pangkal pahaku. Kugosok labia mayoraku untuk mengurangi rasa gatalnya.
Aku pun bangkit dan kekamar mandi, kuambil sabun untuk mencuci kemaluanku. Tampak kelentitku masih mengeras, aku iseng lalu kugosok memutar, rasa licin dari sabun melancarkan jariku, rasanya badanku semakin merinding, aku duduk dan bersandar ditoilet. Kakiku kubuka lebar, aku membayangkan suamiku mengusap2 kemaluanku. Kumasukan 1 jariku kedalam vaginaku, aku menemukan rangsangan yang luar biasa setiap kali jariku keluar masuk kevaginaku, kumasukkan lagi jariku.
Dengan dua jari aku menggosok2 vaginaku kearah bukit kemaluan, badanku bergetar menahan rasa ingin kencing, dan ketika jariku semakin cepat nafasku mulai tersenggal2, tiba2 bak tersengat listrik badanku menegang dan tanganku terjepit oleh kedua pahaku. “arrgggghhhh…” aku mengerang menyambut kedutan2 dipangkal kemaluanku.
Setelah mereda kucabut jariku dari kemaluanku, tampak genangan kuning terlihat dilantai kamar mandiku. Keringatku bercucuran kuseka dengan handuk, akupun mencuci mukaku dan kembali ke tempat tidur.
Ditempat tidur pun aku tidak sanggup memejamkan mataku. Aku memutuskan mengambil minuman didapur. Rumahku yang besar ini tampak sepi, anak2ku masuk ke ponpes semua. Aku tinggal ditemani oleh pembantu dari madura, namanya cici.
Wajahnya sih biasa2 saja cm bodynya bahenol, dia lebih suka memakai krudung daripada jilbab kurung seperti biasa ku pakai. Malam itu kulihat lampu garasi sudah dimatikan, kulihat pintu kamar cici masih terkunci. Sayup2 aku mendengar erangan cici, dengan mengendap2 ku dekati jendela nakonya yang terbuka.
Dengan hati2 tanganku mulai menyibak kelambu.”degh…” aku seolah tak percaya, ternyata cici sedang bermain seks dengan narto tukang becak diujung jalan. Tampak cici mngambil posisi dogy style, payudaranya tampak mengantung bulat dan putingnya mengacung kebawah.
Sentakan Narto dipantatnya membuat cici bergoyang2 ke dua susunya berputar kencang, tmpak satu jari narto masuk kedalam anus cici. “Plak, plak…..suara benturan paha narto dengan pantat cici.”Ahhhhh….mas aku mau nyampe” cici tersungkur diranjangnya, tangannya menarik sprei dan nafasnya menderu2.
Narto semakin mempercepat sodokkannya. Aku tanpa sadar mulai mengusap kemaluaanku dibalik kimonoku. “masssssss cici nggak kuat…..” tiba2 cici membuang pantatnya kesamping sehingga kontol narto yang belepotan peju terlepas,” hei….dasar wanita nakal….makan nih kontol” dijambaknya rambut cici dimasukkan kontolnya kedalam mulut cici.
Dengan telaten cici mulai mengulum kontol narto “mmmmm…mas nakal” narto menempati posisi ditengah selangkangan cici. Dengan tanganya memegang kontol ditempelkan kontol besar dengan ujung jamur itu ke kelentit cici. “auhhhh…geli mas aku ngak tahan….” “ ngak tahan apa, CI?” narto semakin cepat menggosokan kontolnya, aku tanpa sadar meraba puting susuku melihat cici bak tersetrum listrik.
Tubuhnya kelojotan sehingga spreinya semakin berantakkan. ”Masss….masukin….””bilang kamu mau kontolku” bentak narto sambil memelintir susu cici ”Iya mas…aku mau kontol….” akhirnya jamur itu menerobos masuk ke liang cici, tampak cici mengangkat pahanya tinggi2 sehingga aku bisa melihat kontol yang terjepit rapat oleh vagina cici. Tiap kali keluar vagina, tampak labia mayora cici menempel kekontolnya narto. Kedua susunya bergoyang2 dan cici menggigit bibirnya.
Memekku semakin basah, birahiku semakin meninggi. Tanpa sadar tanganku mulai menggosoki kemaluan dan susuku. Rasa hangat menerpa tubuhku kepalaku seolah berputar. Sekarang kedua tangan narto mulai mencengkram payudara cici dan memlintir putingnya. Sekali2 tangan itu pindah menggosok klitoris cici, tampak klitoris itu smakin membengkak dan memerah. “uhhhhhh mas…aku ngak tahan mas” ceracau cici tiap kali narto menggosokkan klitorisnya.
Aku Cuma bisa mengambil nafas pendek sambil memutar2 klitorisku. Tak lama kemudiaan cici mulai menggeram “mas aku mau nyampe”,” barengan ci….” cici mengelinjang keras pantatnya bergerak kesamping tapi kali ini narto sigap.
Di cengkramnya bokong cici dengan satu tangan sambil mengejan masih sempat tangan kanannya menarik kelentit cici dengan keras dan panjang. “serrrrrr….ahhhhhh……….duhhhhhh enak’eeee” cici menyemprotkan pipisnya yg tumpah di paha narto, tanpa jijik narto menjilati tangannya yang belepotan dengan pipis ” sedap, ci……wangi “ muka cici tampak memerah. Aku tanpa terasa kembali dilanda orgasme kembali kujepit tanganku dengan pahaku.
Kutahan suara teriakkanku walaupun sebenarnya aku ingin berteriak.untuk kedua kalinya aku lemas dengan menyeret langkahku aku kembali mengambil minuman dikulkas. Sambil bersandar lemas dikursi meja makan… Oh… orgasme aku rindu… pikiranku berkecamuk ingin rasanya aku berselingkuh… Sayup2 terdengar adzan subuh, aku bergegas mengamil mukena dan membangunkan suami tercinta.
Aku bersama suamiku pergi ke masjid, kulihat kamar cici waktu aku melewati garasi. Lampunya tampak padam, aku pun pergi ke masjid melalui pintu garasi. Saat dijalan tidak kulihat becak narto mungkin dia sudah pergi.
Setelah mengalami berbagai hal yang mendebarkan aku menjadi amat lelah, badanku menjadi meriang.” Ma… badan kamu kok anget?” kata suamiku sambil meraba keningku. Aku hanya tersenyum” Mama istirahat aja, aku ada perlu pagi ini. Mungkin entar sampai sore” aku hanya mengangguk kecil. Lalu setelah sekian lama aku tertidur aku dibangunkan oleh adzan ashar, bergegas aku melangkah ke kamar mandi.
Aku ingat aku belum sholat dhuhur, setelah aku mandi aku tergesa2 memakai mukenaku, tanpa memakai dalaman. Setelah aku menunaikan sholat aku berdiri didepan cermin, ku buka mukena atasku. Aku pun melihat rambutku tergerai sepundak, urat2 hijau menjalar dari leher hingga dadaku.
Terpampang tubuhku bugil, kuamati kedua bongkah payudaraku yang msh membulat dengan puting yang mengacung. Puting2 itu telah membesar krn aku memberikan asi pada dua anak2ku. Kulihat kulitku yang putih mulai memerah karena dingin, aku mengelus lembut kedua payudaraku.
Masih teringat adegan panas cici tadi malam. Wajahku mulai memanas diterpa birahi, kudongakkan wajah tiap kali aku menarik puting2ku. Bagian bawahku mulai terasa lembab, aku mulai duduk ditepi ranjang. Kutarik mukenaku keatas, kubuka lebar kedua pahaku. Aku mulai mengelus kelentitku, berlahan rasa geli mulai menjalar memasuki dadaku.
Listrik birahi itu mulai merambat kepunggungku dan tulangku merambatkan strom ke tengkukku sehingga merinding. Kutundukkan kepalaku untuk melihat kewanitaanku yang mulai basah. Aku semakin terangsang melihat sebagian lendirku tampak berkilat2 membasahi sebagian kewanitaanku.
Berlahan kuturunkan jari2ku kearah lubang vaginaku, kudapati daging kecil di dekat bibir vaginaku. Aku mulai merasakan daging itu semakin mengeras, aku pun roboh diranjangku. Aku membuka lebar2 pahaku dan mulai mengangkat tinggi2 pantatku. Semakin lama gelombang birahi yang kumainkan semakin meninggi, akupun semakin begelinjang2 mengikuti irama jariku dalam vagianaku, tak ketinggalan putingku juga kumainkan.
Rasa ingin pipis menyerang kemaluanku rasanya aku tidak mampu lagi menahannya, tiba” srrrrttttt… ahhhhhhhhhh” keluarlah maniku membasahi mukena dan spreiku. Aku menikmati detik2 orgasmeku, nafasku tersenggal2 kurasakan jari2ku diurut oleh vaginaku. Aku terdiam untuk beberapa saat, sampai aku mendengar ada langkah kaki mendekat, aku pun bergegas bangun dan menutup pintu. Sambil kutengok sekelebat bayangan tampak menuruni tangga, kukira itu adalah cici.
Aku turun dari tangga dan menuju dapur, kudapati dapur dalam keadaan kosong. ”Ci…cici…” kupanggil cici ”ya…nya… ada apa?” tampak cici masih mengenakan balutan handuk dikepala. “kamu tadi bersih2 dikamar atas?” “blom, nya… rencana nanti setelah magrib” aku terhenyak memikirkan bayangan tadi. ”oh…ya, nya.
Itu Den rendy lg nunggu bapak dari tadi” randy adalah tetanggaku yang sering konsultasi ke suamiku perihal agama. Umurnya 33 tahun dia sering memanggilku mbak, kupikir karena usia kami tidak terpaut jauh. Sosoknya yang ganteng didukung bodinya yang tegap berotot menjadikan randy sebagai buah bibir dari ibu2 komplekku.
Banyak diantara mereka yang menjodohkan anaknya sama rendy, entah kenapa dia selalu menolak. Pekerjaannya di bank juga sudah cukup mapan. Aku berjalan kedepan menemui rendy, kulihat dia lagi melihat hpnya ”assalamualaikum…..” aku mengucapkan salam ”walaikum salam…. ehh… mbak. katanya cici mbak dewi lagi sakit?” kulihat rendy menjadi salah tingkah.”udah baikan…. thank ya ”aku duduk didepan rendy” kamu ada perlu sama pak ustad, Ren” ”iya mbak”
”mungkin bentar lagi beliau datang” lalu terdengar bunyi klakson, akupun segera keluar membuka pintu. ”assalammualaikum, ma” aku mencium tanggan suamiku. ”Itu pa, ada yang nunggu” ”sapa” ”rendy” suamiku bergegas ke ruang tamu, akupun pergi menyiapkan makanan. “Ma…aku pamit keluar sama rendy” aku bergegas ke depan, rendy tersenyum menundukkan kepalanya,”pamit dulu, mbak”. ”iya ati2 dijalan”,
”assalamualaikum, ma…”. mereka pun dengan berboncengan meninggalkan rumah. Aku melihat ada hp yang tergeletak disofa, kupegang hp itu ternyata itu hp rendy, aku berniat untuk meletakkan diatas meja. Tanpa sengaja aku melihat ada foto wanitadi hp itu, Kuurungkan niatku untu menaruh hp itu. Kubuka hp itu dan kudapati gambar wanita itu, semakin kubuka aku semakin terkejut.
Ada beberapa foto diriku dalam setiap kegiatan yang aku ikuti, aku semakin berdebar2 melihat kedalam hp rendy. Sampai pada gambar aku melakukan masturbasi, aku menggigil sendiri. Rasa maluku membuat aku ingin membanting hp tersebut, kuurungkan niatku dan aku mengambil hp kuletakkan disaku dasterku.
Hp rendy berdering”Halo, mbak dewi….hpku ketinggalan di sana?”,”iya, dek rendy aku pingin ngobrol sehubungan dengan isi hpmu”aku berkata dengan perasaan marah .”Maafkan aku mbak, besok kita bicarakan”.”baik mbak tunggu” aku menutup pembicaraan.
Sungguh aku menjadi marah, bingung dan resah bagaimana mungkin rendy mengetahui semua itu. Aku berfikir nanti klu rendy menyebarkan fotoku atau tidak sengaja membicarakan hal itu, tentu akan menjadi aib keluargaku.
Semalam aku kembali tidak bisa memejamkan mata. Aku menyesali kenikmatan sesaat itu. Tit…..tit..tit….hp rendy menerima sms, kubuka sms itu ternyata dari rendy. “mbak aku dengan sebenar2nya minta maaf, pabila perbuatanku telah lancing membuat mbak jadi marah.”
Begitu sms yang kutrima, aku malas membalas sms itu. Aku tertidur sampe paginya. Pagi itu seusai menunaikan sholat subuh, aku melakukan aktifitas memasak sarapan untuk suamiku. “Ma…..mama…aku ada berita baik” suamiku datang dengan senyum mengembang.”aku tadi ditelepon oleh temenku Soleh, yang punya pesantren itu, ma.
Katanya aku suruh bantu2 di pesantren krn pak mentri mau datang ke pesantren”, “kapan berangkatnya, pa?” aku cemas suamiku bakal lama tinggal dipesantren.”Hari ini juga,Aku mungkin seminggu disana, ma” kecemasanku semakin menjadi2. Dengan berat hati aku melepaskan kepergian suamiku. Setelah suamiku pergi aku teringat akan rendy, aku sungguh tidak ingin rendy kerumah. Kutelepon no hpnya dengan menggunakan hp nya yang ketinggalan, cm nada panggil yang kudengar. Kesal juga rasanya, aku memutuskan untuk menunggunya.
Seharian kutunggu tidak Nampak batang hidungnya, sampe malam pun aku lelah menunggu akhirnya aku putuskan untuk sholat tahajud setelah kuapastikan bahwa rumah dalam keadaan terkunci. Aku kembali tertidur setelah sholat tahajud.
Pagi harinya aku menelepon hp rendy, sama seperti kemarin dia tidak menjawab panggilanku. Penasaran aku pergi kerumah rendy, saat kutanyakan mama nya, mamanya menjawab klu rendy 2hari ini belum pulang karena tugas kantornya. Aku kembali dan merasa lega, sekembalinya dirumah aku merasa demam dan tidak enak badan. Pikiran gambar pornoku di hp rendy benar2 mempengaruhi moodku. Malam hari dengan ditemani cici aku tidur2an diruang tv. Aku mengenakan balutan jubah agar dapat mengusir rasa dingin. Untuk sesaat aku terlena dalam mimpi.
Dalam mimpiku aku mendapati suamiku telah pulang. Suamiku datang dan tanpa salam mengulum lembut bibirku rasa rindu yang menyerang membuatku semakin agresif. Kuladeni belitan lidah suamiku, aku semakin terlena dengan permainannya manakala tangannya turun dan membelai susuku.
Ditariknya putingku yang menyebabkan aku mendesah. Lidahnya turun menyusuri setiap jengkal leherku akupun semakin memeluk kepala suamiku, disaat lidahnya memainkan putingku dan giginya menarik lembut putingku”sssshhhhhhhh….papa…….” suamiku hanya mendongakkan kepalanya dan menatapku kembali bibirnya memangut bibirku. Kudapaati area wanitaku semakin basah, diturunkan tangan kasar suamiku kearah memekku. Ketika jarinya mengusap kelentitku aku mulai melengkungkan tubuhku, rasanya juataan volt listrik menyetrum semau tubuhku.
Kemudian kepala suamiku berlahan menyusuri perutku, dengan lidahnya suamiku mengaduk2 pusarku, aku menggelinjang2 kegilian. Kuremas dan kujambak rambut suamiku, berlahan lidahnya menyusuri perutku turun kepahaku menjilati bagiaan dalam kewanitaan. Labia mayoraku ditarik dan kelentitku menikmati sapuan lidahnya.
Ohh… aku menjadi tersadar bukankah suamiku tidak melakukan oral sek selama kami menikah, aku menjadi sadar bahwa aku bermimpi. Rasa dan jilatan dikemaluanku begitu nyata aku segera membuka mataku.”atafirrullah, rendy…!” aku terkejut bahwa yang menggauliku ternyata rendy. Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
Aku menjadi panik kudapati tubuhku telah separuh bugil, kusilangkan tanganku untuk menutupi susu dan kemaluanku. Kudapati matahari pagi memasuki rumahku, aku telah tertidur lama. “tenang mbak, cici telah pergi belanja”ujar rendy sambil tangannya kembali memeluk tubuhku, diturunkannya kepalanya menciumi setiap inchi payudaraku. Aaku yang sudah sangat basah benar dikuasai nafsuku, hanya kebangaan sebagai ustadzah masih menyisakan perlawanan terhadap rendy.
Tangannya yang terjepit diantara pahaku mulaii mengorek2 kemaluaanku, terpaan birahi yang tidak terhindarkan datang. Secara berlahan perlawanan pahaku mulai mengendur, dan rendy tau itu. Dimasukkan jari2nya kedalam vaginaku, kini jari2 itu mulai mengaduk2 semua rongga vaginaku. Disaat semua gairah itu meresap kedalam pembuluh darahku tiba2, ting…tong…assalamualikum…….belku berbunyi. Aku melompat bersamaan rendy juga terkejut melompat kebelakang.
Kulihat dari ruang tamu, ada jamaah ibu2 berdiri di depan pagarku. Aku segera merapikan pakaianku. Dengan tergesa kukenakan jilbab secara sembarangan”maaf…ibu2 saya baru bangun…. silakan masuk” akupun bergegas masuk kamarku tak lagi kulihat rendy ada di ruang tv. Setelah mencuci muka aku segera menemui ibu2 pengajian.
Rupanya si cici menyebarkan kabar klu aku sakit kemudian ibu secara berkelompok datang ke tempatku. Kulihat sekelebat bayangan rendy ada diatas, mungkin dia berusaha menggambil hpnya tapi hp itu kupegang.
Pagi itu ibu2 berinisiatif mengantarkan aku kedokter, setelah menunggu cici aku pun bergegas keatas untuk mengganti pakaian. Kusangka rendy akan menungguku ternyata, dia sudah pergi. Aku pun ke dokter dengan perasaan tenang. Pulang berobat aku menyuruh cici agar selalu menemani aku, aku tidak ingin kecolongan lagi.
Bahkan aku memakai celana jin didalam jubahku. 3 hari telah berlalu ,tiba2 aku didatangi oleh rendy, kutrima ia di ruang tamu.”plak…”aku menampar keras pipinya hingga tanganku kesemutan.”rendy kamu udah melampaui batas kesusilaan” aku membentak dia, rendy hanya bisa menunduk.”
Apakah kau berniat menghancurkan rumah tanggaku?”. ”Mbak dengarkan aku” rendy berlutut didepanku, aku pun mendudukan diriku disofa.”sudah lama aku mencintaimu, mbak” kata2 rendy benar2 mengejutkan aku.” aku bersedia menuruti apa syarat dr, mbak” tampak matanya sebab, aku percaya akan ketulusan dirinya.”aku hanya ingin dek rendy menghapus foto2 dan melupakan kejadiaan yg kita alami”. ”baik mbak, untuk hpku biarlah mbak dewi simpan.
Aku hanya akan mengambil sim cardnya” kuulurkan hp ketangan rendy, dengan cepat dibongkarnya hp tersebut. Lalu hp itu sudah berpindah tangan kediriku, dengan senyum yang dipaksakan rendy pun pamit. Tak terasa waktu sudah berjalan bulan, aku tak pernah sekalipun melihat rendy.
Bersambung…