Matahari baru memperlihatkan setengah dirinya pada dunia, namun lapangan SMA Suwoon sudah dipenuhi oleh siswa- siswi yang berbaris menunggu keberangkatan. Ya hari ini rencananya, mereka akan melakukan study tour selama empat hari tiga malam di kota B.
Seluruh siswa dan siswi kelas X sampai XII wajib mengikuti kegiatan ini, tak heran Ciara juga ikut berbaris bersama teman-temannya.
“Kamu cantik banget gak pakai baju seragam gini Cia”. Rachel menggoda Ciara yang terlihat memang cantik menggunakan rok cowl berwarna hitam yang sekitar lima cm lebih tinggi dari lututnya yang ia padukan dengan Turtleneck lengan panjang warna putih yang tidak terlalu tipis dan juga terlalu tebal. Ciara juga sengaja mengikat tinggi rambutnya model kuncir kuda.
“Ia loh, padahal gak lebay loh dandanan Ciara, tapi kok keliatan seksi banget ya”. Amanda juga ikut menimpali ucapan temannya.
“Iiihh kalian jangan gitu dong. Aku malu nih, kalian kan ju-“.
“Ciara, kamu dipanggil sama pak Roan. Ditunggu di kantornya”. Seorang siswa tampan yang sekelas dengannya berbicara dengan mata yang jelalatan menatap dada Ciara. Ia menyentuh punggung Ciara saat bicara dan mengelusnya. Senyuman mencurigakan seketika terbit di wajah tampannya.
“O-ooh gitu ya. Ya udah deh, aku pergi sebentar ya”. Ciara segera pergi dengan puluhan kemungkinan yang ia pikirkan.
“Liat gak mata kak Raka tadi kemana? Hihihi, centil”. Amanda berrbisik pada Rachel. Mereka dengan jelas melihat bagimana mata lapar Raka menatap lekat kedua susu montok Ciara.
“Liat lah, dia keliatan pengen banget ya. Apalagi kan Ciara ..”.
“Ssstt, jangan keras- keras nanti yang lain tau loh”. Amanda langsung membungkam mulut Rachel yang kadang tanpa vilter.
Sedangkan Ciara bergegas menemui pak Roan yang sepanjang jalan merapikan bajunya. Ia juga mengangkat sedikit roknya, apalagi mengingat pertama kali kejadian dengan pak Roan.Membayangkan itu,wajah putih Ciara tiba- tiba memerah dan ia merasakan lembab di memeknya.
“Dasar memek mesum”. Ciara bergumam sambil sedikit membelai memeknya. Ia pun sebenarnya senang saat dipanggil oleh pak Roan. Terlepas apapun yang akan dilakukan pak Roan.
Tok
Tok
Tok
“Permisi pak”.
“Masuk saja Ciara”. Ciara kaget kepala sekolahnya tau dia yang mengetuk pintu. Ia bahkan belum menyebutkan nama.
“Bapak panggil Ciara ya?”. Ciara berjalan mendekat ke meja Pak Roan dan segera saja membuat pria tua itu berdiri dan berjalan mendekat ke arahnya.
“Sudah berapa hari saya puasa nyentuh kamu Ciara?”.
“Aaahhh paaakkhh sshhh”. Ciara kaget karena tangan Pak Roan dengan tiba- tiba langsung menyentuh memeknya dari samping sisi CD nya. Pak Roan dengan tergesa menyingkirkan kain CD yang menutupi memek Ciara ke samping kiri.
Ia memasukkan dua jarinya mengobok lubang Ciara. Kadang ia mengeluarmasukkan jarinya, kadang ia menggerakkan jarinya seperti gunting , ia juga menggerakkan jarinya seperti menggaruk dinding memek Ciara.
Tentu saja karena jari- jari pak Roan itu membuat tubuh Ciara menggelinjang dan membuat susunya ikut bergerak mengikuti irama. Pak Roan juga menekan- nekan itil Ciara menggunakan jempolnya. Ia juga menekan dengan memutar jari jempolnya.
“Aaahh paaakk… sshhh aaahhh enaaakkhhh aaahh…. paaakkk Ciara mau keluar pak ssshhh aaaaaggghhh”. Pak Roan langsung menarik tangannya yang menjamah memek Ciara, tentu membuat Ciara bete bukan main.
“Aaahh paakk Ciara mau keluar”. Ia bicara dengan nada manja dan jengkel. Sedang pak Roan meninggalkan Ciara dan menuju mejanya. Lebih tepat laci di mejanya, ia mengambil sesuatu dan kembali mendekati Ciara.
Ia segera melebarkan kaki Ciara, membuatnya mengangkang dan memperlihatkan egg vibrator dan mendekatakan ke memek Ciara.
“Bapak masukkin ya, biar enak memek kamu. Kan selama perjalanan bapak gak bisa muasin kamu”. Pak Roan segera memasukkan ke memek Ciara dan menghidupkannya di level satu. Vibrator itu juga merangsang itil Ciara yang makin keras.
“Aaahh paakkk…. geli pakkk memek Ciara aaahhhh”. Ia menggoyang pinggulnya merasakan getaran vibrator yang menggelikan.
Namun pak Roan segera menghentikan getarannya, ia berkata tak akan seru jika Ciara langsung keluar. Ia juga menjanjikan pada Ciara bahwa muridnya ini akan menyukai sensasi ingin keluar didepan banyak orang.
Ciara segera berjalan keluar menuju lapangan tempat teman- temannya berkumpul, yang kebetulan sedang bersiap masuk ke dalam bus. Ciara terpaksa duduk di kursi bagian belakang terpisah dari dua temannya. tak jauh, Rachel dan Amanda berada tepat di depan Ciara.
Sedangkan Ciara duduk berdua dengan Raka yang entah kenapa juga terpisah dengan teman- temannya. “Ciara, kamu laper gak, kak Raka mau?”. Amanda menyodorkan sebungkus roti yang sudah sedikit usak dimakan Rachel.
“Enggak manda, aku masih kenyang. Kan tadi aku dipaksa sarapan sama papih… engghh”. Ciara tiba- tiba merapatkan kakinya karena vibrator yang berada di memeknya tiba- tiba bergetar.
“Nggak manda. Kamu kenapa Cia, kayak gak nyaman gitu?”. Bukan Amanda yang bertanya melainkan Raka yang mendapati Ciara mendesah pelan dan tangannya yang dengan perlahan mengelus paha Ciara yang hanya setengah tertutupi rok.
Amanda yang melihat interaksi mereka mengalihkan pandangan dan kembali fokus kedepan. sementar Raka yang merasa mendapat angin, makin menjadi mengelus pada Ciara, ia bahkan dengan berani mengelus paha Ciara bagian dalam. Siapa sangka tangannya merasakan getaran saat menyuntuh Ciara.
“Ini apa hmm?”. Raka berbisik di telinga Ciara dan sedikit menggigitnya. Sedangkan tangan kirinya menangkup semua memek Ciara dengan telapak tangannya dan sedikit menggerak- gerakkannya.
“Aaahh… kak Rakaaahh engghh”. Ciara kaget karena Raka dengan berani langsung menyentuh memeknya yang sedang dirangsang vibrator. Ciara memegang pergelangan tangan Raka yang menggesek memeknya.
“Enak kan, kakak sentuh gini, hmm”. Raka bahkan mengecup pipi kiri Ciara untuk makin menggoda Ciara.
“Aahh… sshh iyahh aahh iyah kakak haaahhh”. Ciara mendesah dengan suara pelan, ia takut ketahuan sedang melakukan aktivitas mesum dengan Raka.
“Kamu nakal banget Cia. Kakak gak nyangka loh kamu bakalan pakai vibrator di bus. Kamu tambah sange ya kalau didekat orang rame gini”. Raka lalu mengalihkan tangannya dari memek ke susu Ciara yang sudah membusung.
“Tambah juga gak paka BH, cuma pakai body tape. dibuka aja ya tapenya, lihat nih puting kamu udah gak ketutup sayang”. Raka meremas susu Ciara yang besar dan kenyal ditambah tanpa penutup. Raka menyuruh Ciara melihat dadanya, dan memang benar, puting susu Ciara sudah tercetak di bajunya yang cukup ketat dan tak begitu tebal.
Raka dengan bakal, menarik-narik kedua puting Ciara bergantian yang membuat tubuh Ciara menggelinjang kenikmatan. Belum lagi getaran vibrator yang makin lama makin meningkat.
“Aaahh… kakak janganhh ssshh…. Cia gak bisa nahan suara kak…”. Ciara berbisik sambil menggigit bibir bawahnya dan tentu makin seksi dimata Raka.
Pria yang sudah tak tahan menahan gemas pada puting Ciara, segera memasukkan tangannya ke balik naju Ciara dan meremas susu Ciara dengan intens bergantian. puas meremas, ia membuka tape yang menutup puting Ciara dan berhasil membuat Ciara terperanjat.
“Janganhh kakkhh”. Ciara memandang Raka dengan mata sayu yang nafsu, Sedang Raka tak mendengar perkataan Ciara. Jemarinya sibuk melepas tape di kedua susu Ciara. Setelah berhasil, ia memperlihatkan tape yang sudah lepas ke Ciara.
“Iiihh kakak, kenapa dilepas siih. Kan Ciara susah kalau keliatan orang lain”. Ciara protes dengan nada manja dan bersandar di dada bidang Raka. Vibrator yang bersarang di memeknya juga susah berhenti bergetar, mungkin pak Roan kasihan?, entahlah.
“Gapapa sayang. Biar tambah seksi, kakak suka banget liatnya”. Raka bicara sambil menyentuh puting kiri Ciara. Lalu dengan kecepatan kilat, ia mengisap puting kiri Ciara hingga basah dan sedikit tembus pandang. Orang- orang yang fokus melihat puting Ciara akan melihat puting tegang yang berwarna pink kecoklatan.
“Aaahh kakak iihh, keliatan nih jadinyaa~~”. Ciara pura-pura merajuk sambil memukul pelan tangan Raka.
“Gapapa, biar orang tau kamu tuh seksi dan sangean”.
“Iiih kak Raka mesum”. Ciara kembali bersandar di dada Raka, tak lama vibrator itu kembali bergetar dengan kencang. lebih dari level sebelumnya.
“aahh… sshhh”. Ciara menutup mulutnya dengan telapak tanggannya dan tangannya yang bebas meremas ujung lengan baju Raka.
“Kenapa Cia?”.
“Vibratornya kakhh sshhh”. Ciara menggelinjang menggerakkan pinggulnya.
“Kamu nakal, kenapa pakai vibrator kalau gak tahan. Mana remote nya, biar kakak matiin dulu”. Raka sebenarnya suka melihat Ciara menggelinjang menahan nafsu begini, tapi ia takut Ciara malu jika ketahuan oleh orang- orang.
“Bukan Ciara yang masukkin. Remote nya juga gak sama Cia aahh”.
“terus sama siapa?”.
“Pak Roanhh. Tadi pak Roan yang masukkin, waktu aahh kakak bilang Cia dipanggil sshh”.
“Pak Roan?…. Kamu bener- bener nakal yaa”. Raka mencubit dagu Ciara lalu mengecup bibi Ciara dengan singkat.
“Pernah ngentot sama pak Roan juga?”. Ia berbisik di telinga Ciara.
“sshh… hmm pernah”. Ciara mengangguk lalu menjawab pertanyaan Raka. Ia merasa tak perlu menutupinya, karena Raka juga adalah pemuda yang mesum dan nakal.
“Kakak juga mau, nanti kakak tidur di kamar kamu yaa”. Raka bicara dengan tangannya yang sengaja menekan vibrator di memek Ciara yang nyaris membuat Ciara berteriak.
“kak Raka~” Ciara mencubit lengan Raka yang hanya dibalas cengiran oleh pria itu.
Tak lama settelahnya, mereka tiba di kawasan study tour. Mereka terlebih dahulu menuju kamar masing- masing yang sudah di reservasi di hotel itu. Hotel bintang lima dengan banyak kamar yang cocok untuk semua rombongan SMA Suwoon. sumber Ngocoks.com
Mereka boleh memilih untuk sendiri atau berdua dengan teman, bahkan juga boleh memilih kamar. Ciara sendiri disuruh memilih kamar dengan type suite room. Sang papi sengaja memilih salah satu kamar terbaik untuk putri tercintanya.
Ciara lagi-lagi jadi yang terakhir keluar dari bus. saat Ciara sibuk mengambil tasnya di bagian atas tempat duduknya yang cukup tinggi, tiba-tiba ada seseorang yang membantunya. Bukan Raka, karna pria itu dipanggil oleh kepala sekolah, untuk mengurus kamarnya.
Yang membantu Ciara ternyata adalah pak Randi sang satpam tampan di sekolahnya. di SMA Suwoon, para satpam adalah seorang ahli keamanan. Mereka adalah ahli yang berada dibawah perusahaan keamanan Suwoon, mereka juga adalah ahli yang disewa menjadi bodyguard untuk orang-orang kaya.
“Ciara, kenapa gak turun?”. Pak Randi yang tampan itu tiba-tiba sudah berada dekat dengan Ciara, hanya berjarak sekitar dua jengkal.
“Aduhh kaget. Pak Randi ngagetin Ciara~”.Ciara berucap dengan tangan yang mengelus dada menenangkan detak jantungnya karena terkejut.
“Haha Maaf maaf, kamu kenapa gak turun?”.
“Ini pak. Ciara gak bisa ambil tasnya. Tadi kak Raka yang bantuin, tapi Ciara ditinggal”. ia memajukan bibirnya dan tentu saja terlihat imut dan menggoda di mata pak Randi.
“Biar saya yang bantu”.
“Makasih pak, bapak baik banget deh”. Ciara memperlihatkan deretan giginya yang rapi saat mengucap terimakasih pada pak Randi.
“Ciara…. ini kenapa”.
“Iya pakhh aaahhh…. bapakkhh”. Pak Randi mengelus puting Ciara yang basah karena ulah Raka tadi dengan ibu jarinya, sontak membuat Ciara mendesah panjang.
“Bapak pikir kotor loh, karena ada warna coklat gini. Ternyata bukan yaa…”. Sambil bicara, pak Randi tetap mengelus puting susu Ciara.
“Aaahhh…Bapakhhh”.
Bersambung…