“Buka celana dalamnya sayang”. Tanpa pikir panjang, Ciara langsung membuka CDnya sesuai perintah Pak Randi. Ia cukup tergesa karena memeknya sudah tak sabar jembali dilecehkan.
“Sekarang buka roknya. Baju kamu juga angkat ke atas ya. Liatin susu gede kamu lonte”. Makin semangat, Ciara benar-benar menuruti semua kemauan pak Randi. Demi memeknya yang makin hari makin gatal, Ciara akan menikmati semua pelecehan daru kaum pria. Apapun itu.
“Sekarang buka memeknya yang gatal itu. Liatin ke saya mana memeknya yang mau dimainin lagi sayang”. Terlihat tonjolan keras di celana pak Randi. Benda tumpul yang nikmat itu sudah tak sabar keluar persembunyian dan masuk sarang Ciara.
“Nggghhh…..paakkhh”. Ciara sangat sange sampai mendesah hanya dengan membuka bibir memeknya saja. Lalu pak Randi menyuruh Ciara duduk di hand seat seperti dirinya. Pria itu juga menyuruh Ciara mengangkang dan tetap membuka memeknya lebar.
“Ternyata kamu sangat liar ya Ciara. Dasar lonte”. Bukannya tersinggung, cairan malah menetes dari memek Ciara karena perkataan pak Randi yang memanggilnya lonte. (Kayaknya cewek-cewek yang memeknya gampang gatal kayak aku gini kalau dibilang memek lonte, juga bakal banjir deh memeknya).
Melihat cairan yang menetes dari memek Ciara, pak Randi makin menjadi menggoda Ciara. Yang akibatnya cairan ciara makin menetes, hampir seperti pipis.
“Kamu keluar cuma karena saya bilang lonte?. Kamu memang pelacur gatal ya. Memek kamu kedut-kedut cuma karena omongan saya, padahal belum saya mainin, belum saya siksa memek kamu”.
“Aaahh….sshhh bapaakk aaahhh…. Ciara aaahhh nggak ssshh…. Kuat. Pleasee aaahh…. Memek Cia aahhh gatel banget mmhhh aaahhh….”. Ciara bergerak seperti menyodorkan memeknya yang terbuka pada pak Randi. Ia tak sabar ingin dientot sampai gila oleh kontol besar pak Randi yang sudah meronta.
“Sekarang kamu bayangin Cia, bayangin saya mendekat ke arah kamu. Telunjuk kanan saya mencolek itil kamu yang udah keras itu, terus saya jongkok tepat di depan memek lonte kamu. Saya jilat slruuppp slrruuupp slluuurrpp. Saya masukkin lidah saya ke lubang memek kamu yang sempit, saya jilat lagi sllrruupp slrruupp.
Oohh cairan kamu manis sayang. Saya masih belum puas, saya emut itil kamu pelan-pelan. Saya emut lagi, lalu saya gigit nggghhh”.
“AAAHHH…. AAAHHH SSSHHH CIA KELUAAAAHHHRRGG AAAAHHHHH….. NNGGGHHSSSS AAAAHHH….”. Ciaea squirt karena imajinasinya.
“Waaaww. Squirt, kamu squirt sayang. Slrruuppp”. Pak Randi langsung menjilati memek Ciara yang squirt itu yang pasti saja membuat cairan Ciara makin membanjir keluar. Bahkan sampai membasahi muka tampan pak Randi.
“Aahhh ssshhh aaahhh….. Cia aahh… Keluar sshhh lagiiihhh aaaahhh…..”.
Masih tetap menjilati memek Ciara, tangan pak Randi mulai menjalar meremas memilin susu dan puting Ciara yang juga sudah keras seperti itilnya.
Cia sudah tak punya tenaga untuk melawan. Sebenarnya memeknya masih ngilu karena pelepasannya tadi. Tapi mulut pak Randi lagi-lagi menaikkan birahinya. Ia ingin kontol. Cia ingin dikontoli sekarang. Dientot dengan keras dan bergairah.
“Aaahhh paaakk ssshh….. Aaahhh cia mau sshh dientothh…. Aaahhh… Cia gak tahan sshhh”. Mendengar itu, pak Randi mengangkat kepalanya dan menatap Ciara dengan mata yang penuh kabut gairah.
Ia segera menaikkan hand seat yang diduduki Ciara dan menguruhnya nungging. Ia masih ingin bermain-main dengan memek Ciara. Pria itu ingin Ciara makin memohon untuk dientot kontol besarnya.
Jilatan demi jilatan terus dihujaninya pada memek Ciara. Saat Ciara ingin keluar, ia segera menghentikan aksinya dan membuat Ciara memohon serta menggoyangkan pantatnya, minta dijilat.
“Aahhh…. Paaakkk cia mauuhh sshh… Keluaaarr… Jilat lagiii aaahhh…..”. Sekitar 3 menit, ia kembali menjilat memek Cia.
Lagi dan lagi Ciara merasa ingin keluar, namun sayangnya saat ia ingin membuat Ciara keluar, pak Randi menerima telfon dari kepala tim keamanan. Tanpa ba bi bu ia langsung berlari keluar dan berkata ada urusan pada Ciara. Ciara sedikit kecewa, namun ia juga mengerti karena pak Randi dipanggil karena pekerjaan.
Namun…
Blesss
“AAAHHHHHH…….”. lagi-lagi squirt.
****
Seorang pria paruh baya mengintip aktivitas Ciara dan pak Randi di bus yang ia supiri. Ya, pria yang mengintip hal mesum itu adalah pak Badrun supir sekolah. Ia dengan cepat membuka celananya dan keluarlah kontol hitam besar dan panjang serta berurat, kesukaan Ciara.
Ia mengocok kontolnya dengan cepat karena nafsu yang diujung tanduk melihat memek merah merekah Ciara. Ia membayangkan jika kontolnya keluar masuk menghajar memek Ciara. Aaahh nikmat.
Saat sibuk mengintip dan mengocok, tiba-tiba pak Randi berlari keluar bus dan meninggalkan Ciara yang masih menungging memamerkan memeknya. Tanpa lama-lama pak Badrun langsung mendekati Ciara dan menghujam memek Ciara dengan kontolnya.
“AAAAAHHHHH……”. Squirt. Pak Badrun langsung menarik kontolnya dari memek Ciara saat merasakan ada yang mendesak dari memeknya. Sekali hentakan yang dilakukan pak Badrun langsung memancing cairan Ciara untuk keluar. Memeknya yang dari tadi sudah mendambakan kontol langsung histeris merasakan kontol pak Badrun
“Mancur… Memek lonte mancur”. Pak Badrun langsung kembali memasukkan kontolnya ke memek Ciara. Sementara Ciara yang masih kelojotan, makin menjadi karena serangan kembali pak Badrun. Memeknya kembali menyembur, mengeluarkan cairan nikmat.
“AANJIINGGG… MEMEK NGEMPOOOOTT”. Teriak pak Badrun