“Haaah, masih geli. Enak sih gelinya, pengen dipegang deh itilnya”. Ciara sibuk perang batin saat seorang guru menerangkan pelajaran didepan, pak Wahyu namanya. Masih muda dan tampan.
Ting..
Tong…
Teng…
“Segini dulu untuk hari ini, silahkan ulangi pelajaran kalian di rumah ya”. Waktu jam pelajaran terakhir sudah habis, sehingga Ciara bisa cepat bertemu dengan kasurnya.
Sampai dirumah, Ciara segera mandi karena badannya sangat lengket. Ia juga ingin berendam untuk merilekskan badannya.
Entah kenapa, lagi- lagi Ciara mengingat aksi panasnya tadi. Ia merasa sangat nakal karena mendesah sangat banyak.
“Iiihhhh, aku malu”. Ciara bicara sendiri sambil memegang pipinya yang merah.
Tangan Ciara bergerak sendiri meraba susu dan memeknya. Tangan kanan Ciara mulai menarik- narik puting susu kanannya dan tangan kirinya mulai masuk kedalam bibir bawah itu dan membelahnya.
Ia mulai menggesek pelan itilnya yang lagi- lagi sudah mengeras.
“Aaahhh…. Ennaaakkk…. Aaahhhh….. Eeennnaaaakkk.. bangeeetthhhh….. Mee…meekk…aakuuu…geeelllliiii…..”. Kemudian Ciara mulai memasukkan jari tengahnya menirukan pak Roan tadi.
“Aahhh…inii..leebbhiihh…eeennnnaaakk…..aaahhhh…ddaariii…aahhh….pada digeseekk…..aaaahhhh”. Mungkin karena sudah sangat napsu, cairan Ciara keluar dengan cepat.
“Aaaahhhh…. Ternyata ngentot itu enak banget ya. Jadi pengen dientot lagi deh. Nikmat banget memek aku rasanya, apa lagi tadi waktu itil aku juga digesek jembut pak Roan. Aaahhh…pengen lagi”.
Karena sudah mulai terasa kedinginan, Ciara segera membilas badannya dan segera tidur.
“jangan pak. Saya mohon. Jangan perkosa saya, saya gak mau aaaaa……”.
“Haaaahhh…hah hah hah. Untung cuma mimpi”.
“Aku nyesel karena menikmati perkosaan tadi. Bodoh kamu Ciara”. Ciara memukul pelan kepalanya karena merasa bodoh.
Ia tak percaya dirinya ingin diperkosa oleh lelaki lagi. Menikmati sodokan keras seorang pria tua dan juga menyerahkan mahkotanya.
“Udah ah, lanjut tidur lagi. Biar besok ga kesiangan”. Ciara melanjutkan tidurnya dan melupakan mimpinya. Sebelum tidur ia juga berjanji tak akan mengulangi kejadian basah disiang hari tadi.
*****
Ciara berlari tergesa masuk ke dalam kelasnya. Ternyata benar, dia telat karena semalam.
“Permisi pak, maaf terlambat”.
“Ya sudah silahkan masuk. Nanti kamu bicara dengan saya”. Pak Willy terlihat menyeringai melihat Ciara.
“Ba- baik pak”. Ciara takut setengah mati dengan pak Willy. Karena semua orang tau, guru olahraga ini adalah guru killer.
“Kalian bisa ganti baju dan segera ke kolam renang. Kita ada praktek renang hari ini”. Pak Willy segera meninggalkan kelas.
Para murid segera mengganti baju dengan baju olahraga. Ciara memakai baju kaos dan celana pendek , seragam olahraganya.
Segera bergegas ke kolam renang bersama teman- teman sekelasnya.
“Kalian silahkan berbaris, kita akan pemanasan dulu sebelum mulai praktek. Pemanasan yang benar”.
Pak Willy membantu para murid untuk melakukan pemanasan yang benar, agar mengurangi resiko saat praktek nanti.
Saat Ciara melakukan gerakan merukuk memegang lututnya, Pak Willy tiba- tiba suda berdiri di belakang Ciara.
Pak Willy mulai mengelus- elus paha Ciara dengan alasan membenarkan gerakan. Ciara yang dasarnya memang polos, membiarkan hal itu karena menurutnya seorang guru melakukan itu untuk membimbing murid.
Namun semakin lama, tangan Pak Willy semakin nakal. Dan anehnya Ciara mulai merasa panas akibat sentuhan sensual pak Willy.
Karena seperti mendapat lampu hijau, pak Willy semakin menjadi menggerayangi pantat ranum Ciara.
“Ganti gerakan selanjutnya”. Pak Willy memberi instruksi pada muridnya, gerakan kali ini membuat pak Willy semakin menjadi menggerayangi Ciara.
Masih dengan posisi merukuk memegang lutut namun kakinya dibuka lebar hingga pak Willy mulai meraba- raba paha dalam Ciara dekat pangkal pahanya.
Karena posisi tersebut, bibir kenikmatan Ciara menjadi tercetak oleh celana pendeknya. Pak Willy makin menjadi- jadi, ia mulai meraba kemaluan Ciara dengan sangat ringan.
Namun karena Ciara yang sudah nafsu, ia terkejut dan berdenyut. Pak Willy terus mengulang mengelus Ciara hingga ia tak sengaja melihat celana olahraga Ciara mulai basah.
Dengan seringai mesumnya, pak Willy terang- terangan mengelus panjang memek Ciara. Da setelahnya ia menyuruh para murid berdiri.
Masih dengan mengelus memek Ciara, pak Willy berbisik di telinga Ciara. ” Basah ya sayang, memeknya”.
Ciara susah payah menahan desahannya. Hingga saat Ciara bergetar ingin keluar, pak Willy langsung menghentikan tangannya.
Ciara kecewa sebenarnya, hampir saja keluar, tapi malah berhenti. Ia mencoba menutupi moodnya.
“Kalian bisa masuk ke ruang ganti dan ganti baju kalian. Segera”. Mendengar perintah pak Willy, para murid termasuk Ciara bergegas mengganti baju.
Tak membutuhkan waktu lama, mereka sudah berkumpul di depan kolam renang. Pak Willy langsung mengarahkan mereka untuk masuk ke kolam.
Sepertinya Pak Willy berencana memberikan kelas mandiri pada mereka. Ia ingin fokus menikmati bibir bawah Ciara.
“Kalian bisa berlatih sendiri dulu. Setelah itu, kita akan ambil nilai praktek. Ada yang tidak bisa berenang?”.
Tak ada yang menjawab, Pak Willy langsung melanjutkan kalimatnya.
“Selain Ciara tidak ada ya. Kalau gitu Ciara akan saya ajari khusus. Kesini Ciara”. Pak Willy pintar sekali membuat alasan untuk menikmati Ciara.
Pak Willy segera mengajak Ciara ke kolam lain. Di sekolah Ciara ada tiga kolam besar, teman- teman Ciara beraktifitas di kolam 1 dan Pak willy serta Ciara berada di kolam 3.
Pak Willy sengaja melarang para siswa untuk memakai kolam 2, mereka hanya diperbolehkan memakai kolam 1. Untungnya kolam 1 itu sangat besar.
“Ayo kita masuk sayang”. Pak Willy terang-terangan menarik tangan Ciara agar segera masuk ke kolam. Ciara yang mungkin masih horny, hanya menuruti perkataan Pak Willy.
Pak Willy segera menyuruh Ciara memegang pinggir kolam dan mengangkat kakinya seperti terapung. Pak Willy memanfaatkan hal itu dengan mengelus paha Ciara.
Sembari memberikan instruksi, Pak Willy mulai mengelus dan meremas bokong sekal Ciara. Tak lama tanggannya menjulur mengelus memek Ciara. Sontak saja Ciara mendesah manja.
“Aaaaaahhhhh…..phaaakkk…aaaahhhhh”. pak Willy makin menjadi menggesek memek Ciara, sambil tangan satunya meremas susu Ciara.
“Keenakan banget ya memeknya digesek gitu”. Ciara tak berani menjawab, hanya desahan manja sebagai balasannya.
“Aahh…aahhhh..aaaaaahhhhh….aaahh”. Ciara gemetar hebat seperti ingin mengeluarkan cairan. Namun Pak Willy segera menghentikannya.
“Mau keluar?. Jangan pake tangan dong sayang. Pake kontol saya, biar saya tusuk memek kamu sampai gemetar gak tahan. Muah…”. Pak Willy berucap sambil mencium tengkuk putih mulus Ciara. Tangannya tetap meremas sambil menarik puting tegang susu Ciara.
“Saya entot memek kamu ya sayang”. Ciara tak menjawab, ia ingin tapi juga takut. Ciara menggelengkan sedikit kepalanya sambil menahan enak di putingnya.
“Kamu tidak bisa menolak Ciara, saya mendengar bahkan melihat kamu di entot habis- habisan sama wakil kepala sekolah”. Ciara yang mendengar itu tentu saja terkejut, takut jika pak Willy menyebarkannya.
“Jika kamu tak mau semua orang tau, bahkan ibu kamu, kamu harus terima saya kontolin. Hahaha”. Pak Willy mengancam Ciara dengan tangan yang masih memelintir puting susu Ciara.
“Kita ngentot sampai kamu ketagihan kontol saya. Memek kamu pasti bakalan berdenyut terus kalau bertemu saya setelah ini”. Pak Willy bicara seperti mengejek Ciara yang bilang tidak tapi sebenarnya mau.
Pak Willy langsung menelanjangi Ciara sampai bugil. Karna dibalik baju renangnya Ciara tidak memakai dalaman, sehingga mudah bagi pak Willy membuatnya bugil.
Pak Willy tak berpikir panjang menelanjangi Ciara karna ia yakin tidak ada yang akan melihat. Pak Willy lagi- lagi menggesek itil Ciara yang sudah tegang. sumber Ngocoks.com
“Aahh…ahh pak, udah pak jangan di gesek lagi. Geli pak, aaahhh……sssshhhhh…..hhmmmm…..aaaaahhhhh…….ssshhhh”. Ciara benar- benar merasa nikmat karena tangan Pak Willy.
Pak Willy langsung saja menggesek kontol besarnya di itil dan bibir memek Ciara. Ia sengaja melakukannya agar Ciara tak tahan dan memohon untuk di entot.
“Aahh…pak, jangan di gesekhh lagihh… Saya gak tahaaannn…..”. Ciara bicara sambil menggoyang pinggulnya seperti sedang ngentot.
“Gak tahan kenapa sayang?. Saya gak ngerti kamu bilang apa”. Pak Willy tak henti menggesek kelamin mereka.
“Itu paaakkk… Udah paaaakk……”
“Kenapa sayang, udah apanya?”.
“Jangan digesek lagi pak, saya gak tahaann….. Gatel paaaakkhh, sayaaa….aaaahhhhh…..ssshhh….gatel bangethhss…paaaakkk”. Ciara benar- benar memperlihatkan wajah sange minta di genjot.
“Apa yang gatel?”. Pak Willy menggoda Ciara agar bicara kotor.
Awalnya Ciara hanya diam saja sambil menahan nafsu yang sudah naik. Tapi memang dasar Pak Willy, ia makin menjadi menggesek Ciara. Tentunya membuat Ciara makin gatal ingin dijejali kontol.
#####
Author Ngocoks juga jadi gatel nih. Pengen di gesek-gesek juga nih jadinya, ada yang sama gak.
Bersambung…