Pak Willy kemudian mengeluarkan lidahnya dan menjilat itil yang sedang sangat sensitif itu dengan sangat tipis, namun mampu membuat Ciara menggelinjang.
“Aaaahhhh”
Mendapat respon Ciara, pak Willy makin intens menjilati Ciara. Ia bahkan memasukkan itil yang sensitif itu ke mulutnya untuk diemut. Hal itu tentu membuat Ciara merasakan ngilu namun nikmat tak terkira hingga ia lagi-lagi akan keluar.
Guru mesum itu dapat dengan cepat tau Ciara akan keluar. Ia langsung menjauhkan wajahnya dan menggesek itil Ciara dengan jari nakalnya.
Tak perlu mengocok memeknya dengan memasukkan jari, cukup gesekan di itil sudah membuatnya nafsu minta ampun.
“Aaaahghh… Paaaakkk. Ahhhh.. sayaaahh.. keluar paaakkkk”. Makin kencang gesekan yang dirasakan Ciara dibawah sana.
Tak sampai 5 detik setelah berucap, Ciara mengeluarkan cairannya dengan sangat banyak. Bahkan seperti semprotan air. Pak Willy begitu senang saat cairan itu mengenai wajahnya.
“Aahh sayang, kamu sangat menggoda. Kamu sengaja menyiramnya ke wajah saya?. Memek ini begitu nakal”.
“Aaahhh paaaakkk”. Kali ini pak Willy menampar memek Ciara dengan gemas.
“Harus diapakan memek nakal ini?. Hmm?”. Bukan memek Ciara yang nakal, tapi tangan pak Willy lah yang tak berhenti menggoda aset itu.
“Jawab Ciara, harus saya apakan memek ini?”. Makin menggila jari itu bertindak menggoda Ciara.
“Aaahhhh….paaaakkkk. udaaaahh….. Jangan di pegang lagi….. aaaaahhh paaakkk”. Pinggul Ciara tak berhenti bergerak karena nikmat.
“Jawab Ciara”.
“Aaahhh….. aaaahhh…. Jilat paakk.. aaaahhh tolong jilat memek Ciara..aaahhh”.
Langsung saja lidah yang kasar itu segera menjilat seluruh sisi memek tembem Ciara. Pak Willy bahkan memasukkan lidahnya ke lubang Ciara. Saat dirasa Ciara akan keluar pak Willy langsung menghentikannya.
“Aaahhhh paakk?”. Ciara sudah hampir keluar namun dibuat kecewa oleh pak Willy.
Sedang pak Willy langsung keluar dari kolam menuju ke arah Ciara. Ia langsung menarik Ciara ke depannya dan memasukkan kontolnya ke dalam memek Ciara.
“Aaahhh paaakkk. Aaahhh…pak pelan- pelan. Memek Ciara ngilu aaahhh…aaahhh”. Begitu nikmat yang dirasakan Ciara sekarang. Ia bahkan tak menahan desahan dan ucapan vulgarnya.
Goyangan pinggul pak Willy yang makin lama makin gila membuat Ciara mabuk. Ia dengan sengaja menekan keras pinggulnya agar semakin dalam menusuk Ciara.
“Aaahhh….aaahhhh….sssshhhh…..hmmmm….aaahhh..paaakkk, dalam banget pak. Mentoookkkk….aaaahhhh”. Ciara bahkan tak bisa diam karena gesekan yang ia rasakan di dinding memeknya akibat kontol besar pak Willy.
“Aahhh…paakk..Ciara..aaahhh mau keluaar”.
“Memek kamu enak banget sayang. Sempit aaahhh”. Ucapan pak Willy ntah kenapa membuat Ciara senang bukan main karena pujian.
“Bersama, bersama sayang. Aaahhhh”. Pak Willy makin cepat menggoyang pinggulnya menghujam Ciara dengan kenikmatan.
“Aaaaggghhh”. Teriakan mereka seiring dengan cairan mereka yang keluar, sangat banyak dan membuat Ciara lemas.
“Kita pulang sayang?”. Pak Willy bicara sambil membantu Ciara berdiri untuk bersih- bersih dan mandi.
“Iya pak”. Ciara sudah tak bertenaga karena ulah kontol pak Willy, namun Memek nya masih berkedut seakan minta diserang lagi.
Pak Willy masih ingin menggenjot Ciara sampai ia puas, namun harus berhenti sekarang karena sudah mulai sore dan takut jika orang tua Ciara mencari ke sekolah.
*****
“Ayo naik, biar saya antar pulang”. Pak Willy sudah membuka pintu mobilnya agar Ciara segera masuk.
Mereka merasa aman dengan interaksi tersebut, karena hampir semua siswa dan guru sudah pulang.
Saat Ciara mencoba masuk, tangan nakal pria itu tak berhenti menggerayang. Ia menampar pantat sekal Ciara dengan gemas.
“Aaahh paak”. Bukannya marah, Ciara cukup senang diperlakukan seperti itu oleh gurunya. Mungkin saja yang dikatakan pak Willy tadi akan menjadi kenyataan, memek Ciara akan berkedut tiap kali bertemu dia.
“Ayo masuk sayang”. Ucapan itu disertai dengan remasan yang tak kunjung selesai di pantatnya.
Saat diperjalanan mengantar Ciara, lagi- lagi tangan kekar pria itu tak mau diam, kali ini rangannya menjelajah paha putih mulus Ciara.
Seakan tak puas, pak Willy menyuruh Ciara untuk mengangkat kakinya untuk mengangkang.
“Angkat kaki kamu sayang, biar bisa ngangkang”.
“Oke pak”. Ciara tanpa niatan menolak langsung mengangkang menghadapkan memek merah nya ke pak Willy.
“Tidak pakai celana dalam kan. Saya sengaja nyuruh kamu nggak pakai celana dalam biar saya bebas ngocok dan menggesek memek ini”. Ucap pria itu sambil jarinya mulai bekerja menyentil itil yang masih sensitif itu.
“Aaahhh paak hhhmm”. Baru itu saja memeknya sudah banjir.
“Enak sayang?. Suka memeknya dipegang cowok gini?”. Gesekan naik turunnya berganti dengan gesekan yang memutar dan menekan. Makin nikmat rasanya.
“Ahh enak pak, nikmat aahh. Saya aahh sukaaaa”. Ciara ikut menggoyang pinggulnya untuk mengurangi sensasi nikmat ini. Namu segera dilarang oleh pak Willy.
“Pinggulnya jangan gerak sayang, itu akan mengurangi nikmatnya. Kamu tidak boleh bergerak atau kita ngentot lagi diluar dan dilihat banyak orang.
“Aaahh paak tapi Ciara nggak tahan aah, ini terlalu ahh nikmat. Ciara nggak aaah aaahh tahan aah paak. Ciara sukaaa”. Ciara sudah seperti dikuasai oleh guru tampan itu, ia dengan terang- terangan mengungkap perasaan suka saat memeknya disentuh tangan kekar lelaki.
“Jangan gerak sayang. Saya yakin setelah ini kamu tidak akan kuat saat bertemu saya. Saya akan tanya setiap hari keadaan memek ini, saya akan menguasainya”. Pak willy menatap intens Ciara yang sedang menikmati dan untungnya mereka berada di lampu merah. Sambil tangannya mencubit itil Ciara yang sudah mengeras.
“Aahhh paak aaahh enaaakk yeess Ciara nggak tahan”. Mendengar itu pak Willy langsung berhenti menyentuh memek Ciara yang tentunya membuat Ciara bingung.
“Sabar sayang, rumah mu masih jauh. kalau keluar sekarang nanggung”. Seakan tau arti dengan tatapan bingung Ciara, pak Willy langsung menjelaskan. sumber Ngocoks.com
Sudah beberapa saat, saat pria itu merasa Cuara sudah mulai biasa, iya tanpa aba- aba langsung memasukkan 2 jari nya dan dengan cepat mengocok memek Ciara.
“Aahh paaak aahh yang cepaatt aaaaahh”.
Pak Willy lagi- lagi menjauhkan tangannya dari memek Ciara, namun sekarang ia mendekatkan wajahnya setelah berhenti tepat didepan rumah Ciara yang mewah.
“Aaahh paak ini sangat nikmat aaahh aaahh”.
Pak Willy dengan konsentrasi penuh menjilati tiap jengkal memek Ciara, tak ada bagian yang terlewat darinya.
“Ciara, memek kamu sangat manis. Saya sangat suka sayang sllrrruupp slrruuupp”. Pria itu bahkan tak ada niatan berhenti bahkan saat melihat wajah tersiksa Ciara yang kenikmatan, pak Willy makin menjadi menjilati memek itu.
“Aahh paak aah itil Ciara, emut itil Ciara aaahhh. Kocok memek Ciara pak, pakai jari- jari besar itu aaahh”.
Ciara yang sudah kepalang tanggung, tidak mencoba menahan desahannya. Semakin dekat, desahannya semakin keras hingga dapat didengar sampai luar.
Sialnya, papi Ciara yang sedang berada di taman dekat pagar yang mendengar desahan itu. Ia segera berjalan menuju mobil dan mencoba mengintip, namun sayang tidak kelihatan karena kaca yang gelap. Matthias, papi Ciara tidak hilang akal. Ia berjalan kedepan mobil berharap dapat melihat keadaan dalam mobil.
Siapa sangka ternyata anak gadisnya lah yang sedang mengangkang dengan kepala seorang lelaki di depan selangkangannya yang membuat dia mendesah nikmat.
Bukannya marah dan membuka paksa mobil itu, papi Ciara segera masuk ke rumah dengan senyum smirk yang mencurigakan.
Bersambung…