“Kamu baru pulang sayang?”. Matthias berpura- pura tidak tahu tentang kejadian tadi dan menyapa Ciara dengan nada lembut.
Namun Ciara tak begitu dekat dengan papi nya, lebih tepat papi tirinya. Ya, maminya menikah lagi sekitar 3 tahun lalu dengan pria kaya yang ber umur 4 tahun lebih tua.
“Iya pi, Ciara naik dulu ya pi”.
“Kamu nggak makan sama papi dulu sayang?”. Matthias berusaha menahan Ciara untuk lebih lama didekatnya.
“Ciara mandi dulu ya pi, habis itu Ciara langsung turun untuk makan sama papi”. Ciara tak pernah menolak papi nya, entah kenapa. Apakah karna sang papi adalah pria matang yang sangat tampan?
Sementara matthias yang tau Ciara tak bisa menolaknya dengan gampang merayu wanita itu. Ia bahkan dengan yakin dapat melakukan yang dirasakan Ciara tadi, bahkan lebih.
****
Setelah selesai makan, Ciara masih membayangkan rasa yang ia rasakan bersama Pak Willy tadi. Tanpa sadar Ciara bahkan kembali membayangkan adegan panas dengan berbagai gaya yang dia lakukan tadi, yang ternyata kembali membuatnya berderkedut dibawah sana.
“Iiiihh kedut- kedut gitu memek aku karna bayangin yang tadi”. Ciara makin gelisah karena dirinya sendiri.
“Kenapa aku mikirin itu ya. Ih tapi kepikir terus aaahh”. Ciara memeluk gulingnya dan mengapit di antara pahanya. Ia menekan guling ke selangkangannya dan menekan ke memeknya.
“Ahhh, iiihh kok geli ya”. Ciara naik ke atas guling dengan posisi tengkurap dan mulai menggoyangkan pantatnya naik turun dan memutar seperti orang ngentot. Bedanya kali ini ia ngentot dengan guling kesayangannya.
“Aaahh enak ternyata memek digesek gini. Kalau tau gini, dari dulu udah aku coba aaahhh”. Ciara makin gencar menggesek memeknya ke guling.
Namun seperti tidak puas, Ciara membuka celana dan celana dalamnya sehingga ia telanjang bagian bawah. Ia mulai menggesek memek telanjangnya ke guling lagi.
Ciara sangat menikmati bagaimana memeknya tergesek dengan permukaan guling. Ia mulai berani, membuka bibir memeknya dan menempelkan itilnya ke guling untuk digesek. Aaah sangat nikmat.
Tak butuh waktu lama, badannya mulai menegang dan gerakan pinggulnya makin cepat sampai akhirnya Ciara orgasme dan membasahi gulingnya dengan cairannya sendiri.
Dua menit setelah menikmati orgasme nya, dengan posisi yang sama Ciara mengangkat pantanya dan mulai menggesek itil tegangnya dengan tangan kanannya.
“Aaahhh, enak banget digesek gini itilnya. Aaahh pengen digesekkin pak Willy lagi. Aaahh aaahh iiissshh aahh yeess enaak aahhh….”.
Satu jarinya masuk perlahan ke dalam lubang licin Ciara. Ciara mengeluar masukkan jarinya dengan cepat, saat ia merasa semakin geli, Ciara menambah satu lagi jarinya. Sekarang dua jarinya sedang membantunya untuk mencapai kenikmatan lagi.
“Aaahhh…hmmm..aaahhhh pak Willy entotin Ciara pak aaaahhhh…. yeesss…. aaahh…. enaaaakkk aaahhhh….sssshhhhh”.
Tak butuh waktu lama, hanya sekitar tiga menit Ciara lagi- lagi keluar, badannya menegang membusungkan pantatnya makin keatas, bahkan kali ini sampai muncrat banyak membasahi kasurnya.
“Aaahhh ssshhh aaahh enak banget aaahhh. Aku suka banget, aaahhh enakk aaahhh”. Ciara masih menenunggingkan pantatnya dan tetap menggesek itilnya sambil merasakan sisa- sisa orgasmenya tadi.
Sibuk menekan itilnya, tiba- tiba ada dua jari besar masuk dan mengocok lubang memeknya dengan cepat dan dalam.
“Aaahhh aaaahhh hhmn ssshhh aaah aaahhh sshh udah pi, aaahh paapiiii”. Ciara tak menyangka papinya akan mengocok memeknya saat ia melihat kebelakang, apalagi saat ini dia sedang nungging memamerkan pantat semoknya.
“Kenapa kaget sayang?. papi udah liat dari tadi, waktu kamu gesek- gesek ke guling, gesekkin itil ke guling sampai colmek juga papi liat dari tadi”. Kali ini Matthias menggerakkan jarinya seperti gunting di dalam lubang Ciara.
Ciara makin kelojotan karena gerakan jari- jari besar papi tampannya itu.
“Aaahh pii aaahhh enaaaakkk aaahhh aku keluaaarrr”. Matthias sengaja mencabut jarinya untuk melihat memek putrinya yang muncrat karna ulahnya.
“Kamu muncrat sayang. Sangat banyak. Slrrruuuupp”. Pria itu langsung menjilat memek Ciara dari itil sampai lubangnya dengan sekali sapuan. Ia mulai menggerak- gerakkan lidahnya dengan cepat untuk mengoda itil Ciara yang makin keras dan tegang.
“Aaahh memek kamu sangat enak sayang. Papi suka rasanya, papi juga suka sama memek yang muncrat kayak kamu tadi. Papi bersyukur karna liat kamu dikocok tadi”. Setelah menggombal panjang lebar, ia melanjutkan sapuan lidahnya di memek Ciara.
Sedang Ciara sedang tidak memiliki kekuatan untuk membalas ucapan papinya. Ia sedang kalang kabut karena kenikmatan lidah papinya.
“Aaahh pi aaahhh”.
“aaaahhh ini enak banget. Aahh papiiii”.
Matthias makin menjadi menjilat, menghisap, mengenyot memek Ciara yang makin basah dan sensitif.
“Slruuuppp, sluruuupp aahh sayang. Papi tak menyangka kamu sebinal ini, tau gitu harusnya dari dulu papi lakukan ya”. Pria itu melanjutkan ucapannya setelah menyedot cairan anak tirinya.
“Slruuuupp , menikmati memek kamu”.
Sedang Ciara sudah tidak sanggup untuk mengatakan apapun. Ia hanya ingin menuntaskan kenikmatan yang diberikan papinya ini. Papinya sangat lihai memainkan lidahnya di memek Ciara.
Ciara yakin papinya sudah memiliki jam terbang yang tinggi dalam hal menjilat memek wanita.
“Aahh… Papi sshhh… Mami aaahhh…..mami pasti suka tiap aahh…kali papi giniin aaahhh ssshhh yeeesss aahhh”. Entah kenapa Ciara sedikit iri dengan maminya, karena bisa sering merasakan jilatan papinya.
“Slrruuuup… Tidak sayang.. papi tidak pernah menjilat memek mamimu seperti ini. Slruuppp. Papi hanya menjilat sebentar agar basah dan bisa papi entot”.
“Papi hanya melakukan ini pada memek kamu sayang slruuupp muach”. Matthias menggombal sambil tak berhenti menjilat dan menciumi memek putrinya.
Ia menyudahi aksinya dan menyuruh Ciara terlentang dengan kaki yang terbuka lebar. Belum puas rasanya ia menghisap daerah sensitif itu.
“Sayang sekarang buka bibir memek kamu biar papi bisa liat itilnya”. Matthias mematap mata Ciara dengan intens yang berhasil membuat Ciara terhipnotis dan tersipu malu.
Tanpa ragu, Ciara langsung mengarahkan kedua tangannya ke bibir memeknya sambil semakin melebarkan kakinya agar sang papi dapat leluasa menikmati pemandangan indah.
“Sentuh itilnya dengan jari telunjuk kamu sayang. Cukup sekali saja”. Lagi- lagi seperti dihipnotis, Ciara langsung melakukan hal yang disuruh papinya.
Seperti disengat listrik, Ciara menbusungkan dadanya dan merasakan kedutan- kedutan yang semakin membuat ia sange.
“Aaahhh papii”. Pria matang yang tampan itu sangat menikmati pemandangan putrinya yang terangsang akibat ulahnya.
“Memek kamu kenapa sayang. Kenapa kedut- kedut gini, hmm?”. Sang papi menyentuh itil itu dengan sangat ringan dan berhasil membuat Ciara makin menjadi.
“Aaahh papi jangan sssshhh”. Ciara sangat ingin dientot papinya saat ini. Ia ingin memeknya dihajar dengan kontol besar papinya. Ia ingin kontol pria yang dilaguminya sejak lama itu menggaruk- garuk memeknya yang gatal.
Ya, sudah lama Ciara memendam rasa pada papinya. Bukan rasa cinta, ia yang tak sadar ternyata sudah sering melihat papinya yang membuat nafsunya naik.
Tanpa dia sadari, Ciara ternyata cukup menyukai dunia seks. Ia sering membaca cerita erotis dan komik hentai dan vulgar. Namun ia merasa itu hanya selera bacaan saja. Walaupun setiap kali selesai membaca ia sering mengusap- usap memeknya dari balik celana.
Matthias sengaja mengacuhkan memek yang menggairahkan itu. Ia beralih meremas dada Ciara yang masih tertutup kaosnya. Beruntung Ciara tidak menggunakan bra sehingga Matthias bisa memainkan puting Ciara dari balik baju.
Tentu tak puas, Matthias mengangkat baju Ciara sampai leher dan mulai lagi meremas- remas susu kenyal itu.
“Hmm sayang, bukan memek saja yang menggiurkan ya. Susu dan puting kamu juga menantang papi. Gadis nakal”. Ia langsung memasukkan puting merah muda yang sudah tegang dari tadi ke dalam mulutnya. Ia berikan gigitan- gigitan kecil di kedua putingnya.
Sampai akhirnya Ciara lagi- lagi mengeluarkan cairan karena perbuatan papinya.
“Kamu sungguh binal sayang. Hanya karena papi gigit saja kamu sampai keluar”. Matthias kembali memfokuskan dirinya ke memek dan itil yang minta diemut dan digigit itu.
“Buka lagi memeknya sayang. Papi masih belum puas melihat itil nakal ini”. Kepalanya semakin dekat dengan memek anaknya. Ia mulai meniup itil Ciara yang tentu membuat Ciara makin kelojotan.
“Aaahhh…..jangan papi. Jangan tiup aaahhh itil Ciara aaahhhh”. sumber Ngocoks.com
Slrruuppp… Ciara langsung terkesiap akibat aksi tiba- tiba papinya. Pria itu langsung menjilat dan menghisap itil Ciara dengan kuat. Ciara merasa itilnya akan makin bengkak karena ulah sang papi.
“Aaahh….papi… Ciara keluaaaaarrrr sssshhhh”. Mendengar itu Matthias langsung mengangkat kepalanya dan menggesek itil Ciara dengan jarinya dan dengan tempo yang sangat cepat.
“Aaaahhhh….ssshh…aaahhh…aaaahhh”. Ciara muncrat sangat banyak, bahkan cairannya seperti air mancur yang sampai membasahi ujung kasurnya dan tentu saja sangat banyak.
“Oohh sayang, kamu sangat pintar menggoda papi. Papi sangat suka wanita yang muncrat seperti kamu”. Ia berucap dengan tangan yang mengusap seluruh permukaan memek Ciara dengan gerakan memutar yang tentunya lagi- lagi membuat Ciara sange.
“Aaahh…papi tolong. Ciara aaahhh….hmm… ssshh…. Ciara nggak kuat piii”. Goyangan pinggulnya seirama denga gerakan tangan sang papi yang menggoda.
“Nggak kuat apa sayang, papi harus apa”. Pertanyaan yang memancing itu disertai dengan gerakan tangan yang makin intens.
“Aaahhh… Tolong ennn….aaahhhh…..entot Ciara papi aaaaahhhh”. Tiba- tiba tangan yang memabukkan itu berhenti dan menjauh dari memek Ciara. Ciara bingung dengan kelakuan papinya.
“Papi tidak akan ngentotin memek nakal itu hari ini”. Matthias bicara sambil menjilat seluruh jarinya yang tadi menggoda Ciara. Lalu ia segera membuka baju Ciara dan pergi meninggalkan Ciara yang masih mematung.
****
Ciara benar- benar membuat ku gila. Ia bahkan membuat ku tegang sangat maksimal.
Untung saja aku bisa menahannya. Aku harus beli obat kb dulu untuk Ciara agar kami bisa bermain sampai puas.
Bersambung…