Ciara yang sudah kepalang tanggung mencoba mencari hal yang bisa ia gunakan untuk nafsunya. Salahnya tidak membeli dildo dan vibrator, padahal dua benda itu bisa dia gunakan untuk membantunya kali ini. haaahh
“Iiihh, ini gak bisa aku tahan. Gimana cara nuntasinnya ini. Kangen papiii”. Sibuk menggerutu, Ciara mendapat ide gila berkat film biru yang ia tonton beberapa hari lalu. Ia mulai mendekat ke arah meja makan yang tepat didepannya.
Ia agak takut sebenarnya, tapi ingin mencoba karena penasaran dan lagi sange. Sange beerat malah. Ciara sengaja melapisi asetnya dengan handuk yang ia pakai, lalu mulai ia gesek-gesek manja ke sudut meja. Terasa ngilu namun nikmat.
“Aaah enaaakk hhhaahh iisshh”. Ciara tampak tak tahan dengan gesekan di memeknya. Ia makin mengencangkan goyangan pantatnya.
Itilnya yang sudah makin bengkak seperti meminta lebih padanya. Hingga akhirnya Ciara melepas handuk yang melapisi memeknya. Ia mulai menempelkan memek telanjangnya ke sudut meja yang lancip dan juga dingin.
Aaahh keras, seperti menggesek ke kontol..
Kali ini Ciara membayangkan memeknya di gesek oleh kontol besar mas delivery tadi. Ia ingin memeknya dirasakan oleh banyak pria dengan kontol besar dan berurat.
Ciara yang awalnya terlihat polos nyatanya adalah gadis binal yang haus sodokan kontol, setelah pertama kali kontol pak Roan masuk ke memeknya.
“Aaahh sshh aaahh mau kontol, Ciara mau aaahh di kontolin cowok aaahhh. Ngen aahh ngentoootttt….” Cairan Ciara sudah membasahi ujung meja makan, bahkan sampai menetes ke lantai saking banyaknya.
Di saat gesekan di memeknya makin intens ia buat, hp Ciara tiba- tiba berdering.
“Aahh hhhaahh iihh siapa aah yang telfon ssiih. Ganggu aahh ganggu ajaa”. Awalnya Ciara mengabaikan panggilan itu, sampai pada panggilan ke tiga, akhirnya Ciara mengangkatnya dan terlihat nomor tak dikenal.
“Haloohhh”. Masih menggesek pelan memeknya, Ciara menjawab panggilan tersebut.
“Halo mbak, saya tadi nganter paket. Karna gak ada orang jadi saya taro di depan pintu ya mbak. Saya buru- buru”.
“Ooh iya mas, makasih yaa”. Ciara langsung mematikan panggilan suara tersebut dan kembali menggesekkan memeknya.
Tapi lagi- lagi kesenangannya diganggu. Kali ini pengganggu itu adalah papinya Matthias.
“Haloo papiihh”. Ciara sengaja menjawab panggilan papinya dengan sedikit mendesah. Ia ingin menggoda papinya agar pria tersebut juga sange seperti dirinya.
“Ia sayang. Kenapa mendesah gitu, lagi sange yaa?”.
“Aahh iya pii, Ciara lagi gesekkin memek. Enak banget aaahhh sshh”.
Tiba- tiba panggilan suara itu berubah menjadi panggilan video. Sepertinya pria matang itu ingin melihat memek Ciara yang sudah basah karena di gesek.
“Kamu gesek ke mana sayang. Papi mau lihat”.
“Aahh ke aahh ke meja piihhh”. Ciara mengarahkan kameranya ke bawah sehingga sang papi dapat dengan jelas memeknya yang menempel di ujung meja. Lengkap dengan cairan yang membasahi mejanya.
“Kamu menggoda papi ya sayang?”. Senyum smirk kembali menghiasi wajah tampan papi Ciara.
“Aaahh…aaahhh sssshhh aaahhh… papi aahhh……papi aaahhh…… memek Ciara enak bangeeeetthhh aaaaahhhhh…. Ciara sshh… Ciara mau keluaaaarrrrr sssshhh”. Ciara tampak kelojotan karena geloombang orgasmenya. ia sengaja menjauhkan memeknya dari meja hingga cairannya menyemprot dengan keras ke meja makan itu.
“Uuuhh…ssshhh…uuuuhhh papiii…. enak bangeettthh sssshh”. Ciara masih gemeter merasakan puncak kenikmatannya dengan sensasi baru. Memek yang di gesek ke meja sangat nikmat rasanya.
“Ooh sayang, memeknya geli banget ya. Papi pengen ngentotin memek nakal kamu. Manggil- manggil kontol papi terus ya, memek enak”. Ciara yang mendengarnya terrsenyum lemah karena orgasmenya tadi.
“Sayangnya papi, sekarang ambil paket yang ada di depan ya. Itu papi yang kirim khusus buat kamu”. Mendengar perintah sang papi, Ciara langsung pergi ke depan tanpa menutup tubuh polosnya dan cairan yang masih mengalir di pahanya.
“Iiih papi ngirim apa ya?, aku jadi ga sabar nih pengen buka”. Ciara setengah berlari menuju ke meja makan. Sebelum membuka paketnya, Ciara menyandarkan hpnya di kotak tisu agar sang papi juga melihat.
“Papi Ciara buka yaa”. Dengan nada manja, Ciara seperti meminta izin pada sang papi.
“Iya sayang. Papi yakin kamu pasti suka banget”.
Ciara dengan antusias membuka kotak paket tersebut, ia tak sabar melihat isi dalamnya. Namun, saat membukanya Ciara cukup terkejut dengan kejutan yang diberikan papinya.
“Papiihh iiihhh. Papi nakal deeehh”. Ciara mengangkat vibrator yang seperti mic dan dapat bergetar dan sebuah dildo besar yang mirip dengan kontol sang papi lengkap dengan urat- uratnya. Hanya berbeda pada diameter dan panjangnya, kontol Matthias masih menang.
“Suka kan sayang. Masih banyak loh itu. Papi langsung pilihin buat kamu tadi, yang bisa puasin memek nakal papi itu”. Senyum mesum tak lepas dari wajah Matthias saat menjelkan pada gadisnya.
“Papi beli kontol- kontolan itu buat nyodok memek kamu kalau lagi sange gini. Apalagi kalau gak ada papi kan sayang”. Benar- benar menggoda Ciara nada suara Matthias.
“Ia papi, Ciara suka banget sama hadiah papi. Ciara yakin semua ini akan sering keluar masuk memek Ciara”. Ciara juga tak mau kalah, ia menggoda papinya dengan menggoyangkan susunya yang besar naik turun.
Sementara di ruangan Matthias
Matthias terlihat tersenyum sambil seperti membayangkan sesuatu. Ia teringat pada saat membeli mainan sex untuk Ciara. Ia dengan sengaja pergi ke toko sex toys untuk membeli hadiah itu.
FLASHBACK ON
Banyak mainan sex yang berjejer dan tersusun di sepanjang toko tersebut. Ingin rasanya Matthias membeli semua jenis untuk memuaskan memek putrinya. Namun, setelah banyak pertimbangan, Matthias kembali mengitari toko itu untuk mencari yang paling cocok.
“Mau cari apa mas?. Banyak jenisnya loh, buat cowok juga ada”. Seorang wanita dengan pakaian ketat dan terbuka mendekati Matthias sambil bertanya dengan nada manja dan menggoda.
“Saya mau cari sex toys yang bisa muasin cewek”. Matthias berkata dengan pandangan memindai dari atas sampai bawah penampilan wanita itu. Hingga terbesit ide gila di kepalanya.
“Mau saya kasih rekomendasi massh”. Tanpa permisi, ia langsung menarik tangan Matthias ke deretan dildo dengan berbagai ukuran.
“Semua dildo yang disini best seller loh mas. Banyak wanita yang bolak balik beli ini, dengan berbagai ukuran tentunya”.
“hmm, kalau gitu pilihkan ukuran yang paling besar”. Dengan cepat wanita itu mencari dildo dengan ukuran yang besar. yang mana, ternyata berada di rak paling bawah. hingga wanita itu merunduk dan menunggingkan pantatnya ke arah Matthias.
Dengan rok super mini itu, g sring yang dia pakai langsung terlihat dan bongkahan pantat mulusnya langsung menyapa Matthiass. Sedang Matthias terlihat tersenyum penuh arti. Ia sedang menyusun strategi untuk melancarkan idenya tadi.
“Yang ini gimana mash. Ini enak banget lo kalau udah masuk memek, walaupun gak akan seenak kontol masnyaah”. Wanita itu menekan tombol yang ada di dildo itu hingga membuat kontol palsu itu bergerak berputar.
“Hmm, kayaknya cukup ya. Untuk merangsang wanita”. Matthias menatap wanita itu dengan pandangan yang mesum lalu melanjutkan ucapannya.
“Tapi saya harus tes dulu. Emang beneran enak atau cuma bualan kamu aja”. Wanita itu cukup bingung dengan ucapan Matthias, ia melihat kiri kanan dan tidak mendapati seorang pun disamping Matthias.
“Aaahh massshhh”. Belum sempat membalas ucapan pria itu, terasa sapuan lembut di memeknya yang ternyata adalah tangan Matthias. wanita itu diketahui bernama july. Tangan besar Matthias mengusap seluruh permukaan memek July yang tertutup hanya dengan CD jaring- jaring yang tipis.
Matthias langsung menyingkirkan kain CD yang menutup memek July ke arah samping dan langsung saja mengarahkan dildo besar itu tanpa menunggu pelumas keluar dari lubang July.
“Aaakkhh maasss…. memek aku periiihh. Pelan aaahh… Pelan- pelan masshh”. Namun Matthias seperti tak mendengar, ia makin gencar menggerakkan mainan di tangannya menggesek memek bagian dalam July. Ia begitu senang dan bergairah saat melihat July menggeliat merasakan perih dan nikmat bersamaan.
“Enak sayang, memek kamu dikerjain orang gak dikenal gini, hmm”. Matthias bertanya sambil kedua tangannya sibuk mengerjai July. Tangan kiri yang sibuk dengan dildo di memek dan tangan kirinya sibuk meremas susu dan menarik puting susu July yang tercetak jelas di kaus putih ketatnya. Ia tau jika July tidak pakai bh saat berbicara tadi.
“Aaahh enak masshh, enak bangethh. Aku pengen dikontolin kamu. Aku pengen kontol kamu yang nyodok aku, aaahhh jangan dildo massshh aaaahhh”. July benar- benar ingin dientot oleh pria tampan dan membuatnya nafsu didepannya ini. Ia yakin jika kontol pria ini lebih besar dari dildo yang menyumbat memeknya.
“Maasshh aaahh… ssshhh aahh entotin aku plisss aaaaahhh ssshhh aaaaahhhh….”. July sedikit malu saat memohon untuk dientot oleh pria asing yang sialnya sangat tampan.
“Mau ini?”. Dengan senyum mengejek, Matthias mengeluarkan kontol besarnya yang sudah tegang sempurna dan memperlihatkannya pada July.
“Iaaahhh masss.. aaahhh….aaahhh… ssshhhh…. AAAAGGGGHHHH….. SSSSHHHH…. AAAAHHHH”. July berteriak saat tiba- tiba caritannya keluar dengan deras akibat godaan Matthias. Memeknya bocor dengan banyak cairan yang menggenang di lantai.
Matthias sedikit terkejut dengan teriakannya dan melirik kiri dan kanan. Namun tidak ada yang peduli dengan kegiatan mereka. Tak lama, Matthias melihat sepasang manusia juga melakukan kegiatan panas yang mereka lakukan.
Matthias langsung menyimpulkan bahwa melakukan sex di toko ini adalah hal yang lumrah dan didukung dengan keadaan toko yang memang tertutup dan tidak terlihat sedikitpun dari luar. Orang yang ingin belanja ke toko itu pun harus melakukan reservasi.
Karena kondisi sekitar yang aman, Matthias segera menekan bahu July dan menyuruhnya jongkok. Ia segera mengarahkan kontol nya ke mulut mungil July. Dengan cekatan July mampu membuat papi tampan Ciara itu merem melek. July sibuk menyepong Matthias dengan dildo yang masih berada di dalam memeknya dan terlihat masih mengobok- obok memek July.
Matthias sepertinya tidak tahan, ia menyuruh July berdiri berhadapan dengannya. Ia melebarkan kaki July dan mengarahkan kontolnya tepat ke lubang memek July yang sudah basah karena ulahnya.
“Aaaahhhh….. masshhh enaaakkk ssshhh”. Benar- benar nikmat yang dirasakan July. Padahal baru kepala kontol itu yang masuk, belum apa- apa sebenarnya. Tapi sudah terasa sangat nikmat menembus memeknya.
Matthias segera menaikkan baju kaus July, menjilat dan menggigit susu dan putingnya. July yang sudah berda dipuncak nafsu segera melumat habis bibir tebal Matthias. Pria itu juga tak kalah ganas membalas ciuman July.
“Nungging sayang. Saya kontolin dari belakang”. Setelahnya, Matthias langsung menyodok memek basah July dengan kecepatan tinggi.
“Aaahhh…aaahhh… maassshhh… ssshhh… uuhhh… aaahhh ssshhh uuhh masss enak banget aaahhh entotan kamuu aaahh maaassss”. July mulai meracau tak jelas karena entotan yang dilakukan Matthias.
“Ahh sayang, memek kamu enak. Empotan memek kamu terasa di kontol saya aahh”. Matthias makin cepat menyodok memek July dan tangannya sibuk meremas susu July.
“Aaahh memek nya enak dan susunya besar. Tapi jauh kalah sama memek Ciara yang rapat dan susu Ciara yang lebih besar dan kenyal”. Matthias membatin saat menggenjot July dengan kecepatan yang makin tinggi.
“Aaahh masss… kamu cepet aahh banghhh… bangett aaahhh…. aaahhh.. AAAAAHHHHH… MAAASSSSHHH AKU KELUAAARRGGGGG AAAAHHHHHH……”. July kelojotan saat orgasme keduanya datang, ini beribu kali lebih nikmat daripada yang pertama tadi.
“Saya juga sayang aaahhh…. ssshhh”. Matthias menghentakkan Pinggulnya dengan kencang dan membuat kontolnya makin dalam di lubang July. Ia mengeluarkan cairannya di dalam memek July dengan empat kali hentakkan. Matthias menarik kontolnya yang sudah mulai lemas dan langsung membuka baju July. Seolah tanpa persaan ia langsung saja mengelap kontolnya dengan baju itu dan melirik July.
“Gak papa kan?”. Ia bertanya tanpa berhenti mengelap selangkangannya.
“Ia mashh gapapa kok”. Dengan senyuman malu- malu, July mempersilahkan Matthias menggunakan kausnya dengan semaksimal mungkin.
“Maashh, kamu keluarnya banyak banget niih di memek akuuhh”. July meraba memeknya dan memperlihatkan cairan Matthias yang lengket di tangannya.
“Jangan dikeluarin, masukkin ke memek kamu semua. Itu hadiah dari saya, dan juga dildonya”. Matthias mengembalikan baju itu pada July yang sibuk memasukkan peju Matthias yang mengalir keluar memeknya.
Wanita itu langsung mengambil bajunya dan langsung saja mengenakannya. Ia dengan senyum menggoda menatap Matthias, July bahkan tak risih mengenakan baju yang jadi bekas lap oleh Matthias.
Lalu Matthias langsung meminta segala jenis sex toys yang menarik dan dapat memuaskan tuan putri cantiknya.
FLASHBACK OFF
“kamu lihat vibrator di sana sayang?”. Matthias seolah tersadar dari lamunannya langsung menyuruh gadisnya mencari vibrator yang berbentuk mirip dengan dildo namun ada bagian depan yang berfungsi untuk memanjakan itil.
“Ini papihh?”. Ciara menunjukkan vibrator itu ke hpnya yang masih tersambung panggilan video.
“Ia sayang. Sekarang duduk di kursi sambil ngangkang ya. Jangan lupa memeknya liatin ke papi”.
“Udah piihh”. Dengan menurut, Ciara mengangkang dan memamerkan memeknya yang masih kuyup karena tadi.
“Sekarang masukkin ke memek Ciara. Bagian depannya pas in ya sama itil tegang kamu. Papi pengen kamu tambah sange sayang”. Senyum mesum tak hilang- hilang dari wajah tampan sang papi.
“Aaahh papi… enaaak lubang Ciara dimasukkin inihh”. Pinggul Ciara sudah naik turun saat vibrator itu baru masuk dan menyentuh itilnya. sumber Ngocoks.com
“Memek kesayangan papi lagi sensitif banget ya, karena digesek tadi. Setelah ini tambah enak sayang. Kamu liatkan tambol yang di bagian bawah situ, coba naikkan sampai paling atas ya”. Matthias seperti menahan tawa saat berbicara dengan putrinya. Ia sengaja menyuruh menyetel ke level paling tinggi agar Ciara teriak keenakan.
“AAAHHH…. AAAHHH….. PAPIIIIIHHHHH… AAAAHHH…. SSSHHH AAAHHH AKU KELUAAARRRRGGGG AAAAHHHHH”. Hanya butuh tiga kali getaran, Ciara langsung keluar muncrat hampir mengenai hpnya.
“Waaahhh sayang, pemandangan yang indah. Kamu keluar nggak sampai lima menit”.
“Iiihh papiihh… hhhaaahhh…haaahhh… aahhh… Ciara udah sensitif banget tauuuhh haaahh”. Pinggul Ciara masih gemetar meresapi kenikmatannya barusan.
“Sayang, papi malam ini nggak pulang ya. Jadi paket itu yang nemenin kamu malam ini okee?’. Hilang wajah mesumnya, Matthias berbicara dengan nada dan mimik muka yang sangat manis.
“Iya piihh”. Setelah bercakap beberapa menit dengan masih menjurus ke hal- hal mesum, akhirnya panggilan video itu berakhir.
Ciara dengan cepat membersihkan kekacauan yang dibuatnya dan membawa hadiah dari papinya ke kamar, tak lupa dengan handuk yang sudah ikut basah. Ia akan menunggu panggilan dari pria delivery tadi.
Bersambung…