Cerita Sex Ibuku Hamil Oleh Pria Selain Ayahku Part 6 – Di tengah ladang jagung yang belum panen, saat terik matahari sedang panas-panasnya,seorang lelaki berperut tambun berjalan tergesa-gesa ke sebuah gubuk tempat ia kerap beristirahat sejenak usai bekerja sebagai seorang buruh tani. Di gubuk itu sang majikan juga berehat sejenak setelah memantau para buruh taninya bekerja. Ia duduk menatap hamparan ladang jagung miliknya. Namun, alih pandangnya mendadak berubah ketika melihat seorang buruh taninya mendatanginya dengan tergopoh-gopoh
“Pak paijo, pak paijo…” ucap pak bejo, salah seorang buruh tani, sambil berjalan tergesa-gesa menyahut majikannya, pak paijo. “Ada apa kok kamu jalan terburu-buru seperti itu?” tanya pak paijo menyambutnya dengan penuh rasa heran “Huh, huuh, huuhhh,” Pak bejo menghela nafas sejeneak usai sampai di gubuk. “Ayo sini duduk dan ambil nafas dulu.. Lagian juga ngapain kamu jalan terburu-buru seperti itu, kan pelan-pelan bisa” pak paijo mendekati buruh taninya yang baru tiba di gubuk.
“Iyaa maaf pak. Soalnya ada yang saya ingin tanyakan… fuuhh Hhhmm… apa bener anak laki-laki bapak mau ke sini?” tanya pak bejo mengambil posisi duduk di dekat pak paijo “Kamu denger berita dari siapa? Enggak kok, yang mau datang itu bosnya anak lelakiku” jawab pak paijo
Pak bejo membisu sesaat ketika berita yang diterimanya tersebut diklarifikasi oleh majikannya. Mimik wajah lelaki itu sontak terlihat lesu. “Loh, loh, kenapa wajahmu tiba-tiba jadi lesu begini? Tadi saya lihat kamu bersemangat sekali menghampiri saya ke sini” ucap pak paijo menatap wajah pak bejo “Heeem… gini loh pak, tadi saya habis dari rumah bapak. Nah, terus ketemu ibu. Si Ibu bilang tolong tanyain bapak, apa bener si haris, anak bapak, mau ke sini” ucap pak bejo menjelaskan kepada majikannya
Pak paijo mendadak tersenyum. Lelaki tua itu juga menggelengkan kepalanya bersamaan dengan senyumnya tersebut. Pak bejo yang melihatnya heran mengapa sang majikan sontak tersenyum. “Loh, kok bapak malah senyum?” heran pak bejo
“jo, jo, jo ckckck… aku udah tahu isi otakmu itu. Kamu kecewa kan pas aku bilang kalo anakku enggak ke sini? Pasti otakmu udah ngira kalo anakku ke sini, itu berarti si nia ikut, kan? Makanya wajahmu langsung kelihatan lesu pas tahu anakku gak kesini, karena itu berarti si nia juga gak ke sini. Betul gak?” pak paijo menjelaskan kepada buruh taninya.
“hehehe… kok, bapak bisa tahu sih?” pak bejo tersenyum heran sambil menggaruk kepalanya. “yaiyalah… isi otakmu setahuku itu cuma niaa mulu kalo denger kabar anakku si haris” timpal pak paijo “hehehe” senyum pak bejo.
Ngocoks Pak bejo tersenyum sendiri mendengar penjelasan majikannya. Hatinya mengiyakan dan mengamini itu semua. Bagaimana tidak, lelaki yang ditinggal istri dan anaknya tersebut begitu kesepian. Namun, semenjak hadirnya menantu pak paijo, nia, dalam kehidupannya. Kesepian itu sirna begitu saja. Dalam hatinya, ia memendam kerinduan terhadap wanita itu.
“Eh dia malah melamun… ceritanya nih kamu kangen sama si nia nih?” ucap pak paijo berbicara berdua dengan pak bejo.
“Lah, memang si bapak enggak apa?” pak bejo bertanya balik
“Kalau aku tuh kangen sama cucuku, si bayu, kapan dia ke sini lagi hhhmmmm” ucap pak paijo menatap awan
“Alaaaahhhhhh kangen bayu, apa kangen ibunya bayu?” pak bejo meledek majikannya
“Dua-duanya si jo.. hehe” sahut pak paijo
“tuh kan… dikira saya doang, ternyata pak paijo juga” balas pak bejo melihat majikannya tersenyum
Majikan dan buruh taninya itu rehat bersama di gubuk tempat mereka biasa bercengkrama. Kelas sosial di antara mereka seolah hilang setelah banyak hal keduanya lalui. Hingga suatu saat keduanya akan menyambut seseorang yang belum dikenal…
###################
Pada jam istirahat di kantor haris, lelaki yang tidak berniat mempertahankan rumah tangganya itu sibuk menelepon seseorang mengunakan telepon seluler miliknya. Entah siapa itu. Sepertinya tidak begitu penting yang lelaki itu hubungi karena Ia lebih banyak tersenyum terkadang tertawa ketika menelepon seseorang tersebut. Pada akhir kalimat pembicaraan ia mengatakan,
“Sabar sayang, sebentar lagi aku bakal ceraiin si nia itu kok. Tapi, kamu juga nanti ceraiin suamimu itu yaa. Setelah itu baru kita berdua menikah dan hidup bersama deh…” ucap haris tersenyum sambil duduk di kursi dekat meja kerjanya
Tanpa dia sadari ucapannya itu didengar oleh seseorang.
#######################
“Wihhhhh kamar kakak penuh bangett isinya. Ada komputernya, ada televisinya, ada laptop juga lagi” kagum bayu melihat isi kamar sepupu lelakinya, Jodi.
“aaahh kamar mas jodi biasa aja kalii. Komputer sama laptop kan udah lumrah banget” jodi merendah
“masalahnya aku gak punya selengkap mas jodi” bayu balas merendahkan dirinya
“Yaudah deh. sekarang kamu taruh barang bawaanmu di sana tuh” jodi menunjuk ke arah lemari pakaiannya.
Sambil menaruh barang bawaannya, Bayu begitu kagum melihat seisi kamar sepupunya yang terletak di lantai 2. Kamar yang dilapisi cat berwarna biru tua itu dimana-mana tertempel poster bergambar tempat-tempat di seluruh dunia, seperti paris dengan menara eiffelnya, roma dengan Colosseumnya, dan New York dengan keprestiusan kotanya. Ia juga nmelihat tempelan poster berisi kata-kata mutiara dan motivasi yang ditulis dengan huruf berwarna-warni. Selain itu ia melihat komputer di dekat meja belajar jodi yang bersebelahan dengan lemari pakaiannya. Dan, laptop yang tergeletak begitu saja di atas kasur. Sementara televisi terletak di bawah lantai. Tampaknya sepupunya itu jarang menonton televisi karena melihat televisi tersebut begitu berdebu. Tak hanya itu, ia melihat ranjang sepupunya begitu besar untuk satu orang. Ranjang itu dilapisi sprei bergambar salah satu lambang klub sepak bola.
“Mas jodi sekarang udah kuliah yah?” tanya bayu usai menaruh barang bawaannya
“Iya nih… yasudah kamu duduk dulu gih di atas kasurku. Gak enak ngobrol masa sambil berdiri” jawab jodi yang duduk di kursi meja belajarnya
“Iya mas makasih” senyum bayu sambil duduk di ranjang.
“Kamu sendiri gimana sekolahnya? Bagus gak nilainya?” tanya jodi kepada sepupunya
“Bagus kok mas” jawab bayu singkat dengan berbohong, padahal anak itu mendapatkan nilai matematika yang kurang memuaskan
“Sip deh kalau begitu. Biar nanti kalo udah gede kuliahnya bisa di tempat mas jodi” jodi memuji
“Memangnya mas jodi kuliah di mana?” tanya bayu heran
“Iya, mas jodi kuliah di salah satu kampus terbaik di Indonesia” jawab jodi dengan berbangga hati
“Keren dong yaa mas” puji bayu kepada sepupunya
“Yasudah, kamu istirahat dulu gih… mau nonton televisi silahkan, mau main komputer silahkan, mau tidur juga boleh. Mas jodi mau keluar sebentar dulu yaa..” ucap jodi bangun dari kursinya
“Oke mas” balas bayu masih duduk di kasur sepupunya.
Sementara itu, di lantai bawah nia dan kakak perempuannya, mira sedang berbicara satu sama lain di atas sofa. Ibu dari bayu dan ibu dari jodi itu tampak serius ketika berbincang. Mata keduanya saling menatap. Posisi duduk kedua menyerong sambil berhadapann
“Kamu ada apa nia kok bisa kesini bawa barang bawaan banyak banget?” tanya mira, kakak nia, heran
“Aku mau numpang nginep di sini bolehkan, kak?” tanya nia berbalik belum menjawab pertanyaan sang kakak
“Boleh, boleh banget kok kamu nginep di rumah kakak. Lagipula rumah kakakkan sepi. Jadi, gak ada masalah. Tapi, kamu musti jawab dulu kenapa kamu bisa sampai mau nginep di sini?” tanya mira kembali
“Heemm…. mas haris kak… mas haris….” ucap nia mulai berkaca-kaca sambil mengingat-ngingat hal yang baru saja dilewatinya sambil memeluk sang kakak.
“Suamimu kenapa? Ayo cerita yang jelas” tanya mira penasaran sambil memeluk nia kembali
“Mas haris selingkuh kak… mas haris selingkuh dariku kak….aku melihat isi ponsel dia yang terdapat banyak sms dari selingkuhannya, pakai kata-kata sayang lagi kak” Nia bersedih
“kamu gak coba omongin baik-baik dulu sama suami kamu, kan kalo udah begini kasijhan anakmu nia?” mira menasehati sambil melepaskan dekapan nia
“Udah kok kak, udah. Tapi, memang gak ada itikad baik sama sekali kayaknya dari mas haris untuk mempertahankan rumah tangganya kak. Dia cuma lebih mikirin bayu kalo ketemu. Gak pernah nanya kabar aku selama aku pisah rumah dengannya. Dia gak tanya aku tinggal dimana” nia menjelaskan panjang lebar dengan menitikkan air mata
“Hah? jadinya kamu udah pisah rumah selama ini? dari kapan? Terus kemarin-kemarin kamu tinggal di mana” tanya mira cukup terkejut karena dia kira adiknya itu baru pisah rumah.
Nia terdiam sejenak. Dia tidak mungkin menceritakan kalau selama ini dia tinggal menumpang dengan seorang lelaki paruh baya yang memberinya tumpangan sementara. Terlebih, dia juga tak mungkin menceritakan selama ini dia sudah ditiduri oleh lelaki yang memberinya tumpangan itu, termasuk lelaki yang pernah menidurinya yang lain.
“Emmm aku tinggal di rumah temenku kak. Tapi, aku mgerasa gak enak aja kalau terlalu berlama-lama di sana” nia berbohong kepada kakaknya.
“Heemmm oke yasudah. Sekarang kamu sama anak kamu untuk sementara tinggal di siini aja dulu. Tapi inget masalah rumah tangga kamu musti dikelarin secepatnya. Gak bisa didiemin terus nia…” mira mengingatkan
“iya kak akan aku selesaikan secepatnya” timpal nia
Ketika berduanya sedang bercakap-cakap, jodi turun dari lantai dua. Mira lantas melihat anaknya itu. Sementara jodi melihat sepertinya sang mama dan tantenya sedang terlibat dalam pembicaraan yang amat serius. Dia melihat sang tante matanya agak sembab seperti habis menangis.
“Eh, maaf, jodi ganggu yaa. Yaudah deh jodi balik ke atas lagi kali yaa” ucap jodi mencoba berbalik badan
“Jodi, enggak kok jod. Kamu memang mau kemana?” tanya sang mama melihat putranya dari jauh
“Jodi mau beli makanan di warung dekat sana maa, buat bayu” jawab jodi membalikkan badannya kembali menghadap sang mama.
“Yaudah sana beliiin” sahut sang mama kepada putranya
Mendengar respon sang mama, jodi melanjutkan tujuannya untuk keluar rumah, yakni membelikan sepupunya makanan.
Sementara itu, bayu di kamar sepupunya tampak kebingungan ingin melakukan apa. Padahal, ia dikasih kebebasan menggunakan peralatan yang dimiliki sepupunya di kamar itu. Dia terduduk terdiam sejenak di atas ranjang kamar itu. Ia malah berpikir bahwa ia sangat bersyukur kini berada di tempat yang aman untuk dirinya, khususnya mamanya. Ia tidak khawatir lagi mamanya bakal diganggu oleh pak broto. Kini sudah jauh dari tempat itu. Ketika sedang melamun sejenak, pandangan mata bayu terbersit ke arah laptop sepupunya. Lantas mengambil laptop tersebut dan mencoba menyalakannya. Kebetulan laptopnya menyala. Padahal, anak itu berpikir laptop sepupunya tersebut baterainya kosong atau sudah bocor sehingga memerlukan charger.
Bayu pun menunggu tampilan desktop dalam laptop sepupunya utuh. Setelah itu ia melihat-lihat isi laptop tersebut. Ada cukup banyak permainan. Namun, tak kalah banyaknya dokumen-dokumen tugas kampus sepupunya. Tentu, ia harus hati-hati kalo begini jadinya. Namun ketika asyik menggunakan laptop. Jodi, sepupu bayu, tiba-tiba masuk ke kamarnya dan,
“Ettss…etss…etsss jangan gunain laptopnya bayu!” sahut jodi buru-buru merampas laptopnya dari tangan bayu.
“Eh, iya? Maaf mas jodi…” jawab bayu
“Iyaa gapapa kok. Bukannya gak boleh yaa. Soalnya dalam laptop ini banyak file penting yang kalo hilang atau kehapus wahh bisa kacau” jodi menjelaskan kepada bayu
“Iya mass maaf sekali lagi, bayu gak tahu” bayu mencoba meminta maaf kembali
“Iya udah gapapa, gak usah dipikirin juga. Kalau kamu mau gunain internet atau main game, pakai komputer mas jodi aja” jodi menawarkan.
“Iya mas. nanti aja deh gunain komputernya. Aku mau tidur dulu ajaa. Lagipula, tadi aku bingung mau ngapain” ucap bayu mengambil posisi berbaring di ranjang
“Oke deh kalau mau kamu begitu. Mas jodi mau ngetik dulu yaa ” sahut jodi sambil memegang laptopnya.
Jodi mengambil posisi duduk di lantai bawah kamarnya sambil sibuk dengan laptopnya siang itu. Sementara bayu hendak tertidur untuk beristirahat sejenak sebelum memibicarakan bagaimana sekolahnya besok dengan sang mama. Keduanya pun melanjutkan aktivitas mereka masing-masing
Sementara di lantai bawah, nia dan kakaknya tidak terlihat lagi di ruang tamu. Keduanya sudah berada di kamar. Ya, kamar mira. Di sana keduanya tampak duduk bersama di atas ranjang. Nia memandangi kakaknya yang mengenakan hijab. Padahal, dulu kakaknya berpenampilan cukup seksi. Namun, entah apa yang membuat kakaknya memilih untuk berhijab. Nia terus memandangi sang kakak. Kakaknya sedang sibuk menggunakan ponselnya. Entah siapa yang dihubungi. Nia begitu kagum pada sang kakak. Ia bisa sendirian mengurusi buah hatinya sendiri ketika ditinggal mati suaminya. Wajar saja, mira menggunakan warisan sang suami untuk membuka usaha butik muslimah dan restoran. Dan, usahanya itu terbilang berhasil. Nia membandingkan dengan dirinya yang tak bisa apa-apa sekarang. Cukup lama sang kakak menelepon. Itu membuat nia memilih beristirahat sejenak di atas ranjang kakaknya.
Siang itu bayu dan mamanya beristirahat secara terpisah. Bayu tidur di kamar sepupunya. Sementara sang mama tidur di kamar di tantenya. Anak itu tertidur pulas hingga sore hari membuatnya terbangun begitu saja.
“Hoaaaheeeeeemmm……” bayu terbangun menguap melihat seisi kamar.
Anak itu tidak melihat sepupunya di kamar . Ia hanya melihat laptop sepupunya yang menyala dan ditinggalkan begitu saja. Bayu lekas ingin mematikan. Ia turun dari ranjangnya dan mencoba mematikan secara perlahan posisi laptop yang sedang screensaver. Namun, tiba-tiba ia terkejut ketika melihat layar laptop yang sudah pulih kembali menampilkan sesuatu yang membuatnya amat terkaget. Karena panik dengan yang ia lihat dan khawatir sepupunya kembali, ia buru-buru saja tinggalkan laptopnya di lantai dan kembali naik ke ranjang dengan posisi berbaring kembali. Lama ia menunggu sang sepupu yang belum balik ke kamar. Itu membuatnya amat penasaran dengan isi laptop sang sepupu setelah melihat sesuatu yang mengejutkannya barusan. Karena dihantui rasa penasaran, ia mencoba turun dari ranjangnya. Namun,
“Eh, bayu udah bangun?” sapa jodi yang membuka pintu kamar
Bayu cukup kaget dengan sapaan sepupunya, “Eh, mas jodi? Iya nih mas aku baru bangun”
Ketika melihat bayu terbangun, jodi lantas menutup laptopnya begitu saja dan memegangnya. Bayu memperhatikan hal tersebut. Justru itu membuatnya makin penasaran. Tak ingin berlama-lama di kamar sepupunya, ia mencoba ke lantai bawah seraya menemui sang mama. Ia keluar kamar sang sepupu dan menuruni tangga. Sesampai di bawah, ia bingung dimana posisi mamanya sekarang karena setahu dirinya ia terakhir kali melihat sang mama di ruang tamu. Ketika dalam posisi bingung itu, tante miranya menyapanya.
“Bayu nyari apa? nyari mamanya yaa? Mamanya ada di kamar tante tuh…” ucap tante mira kepada bayu.
Bayu tak sempat membalas jawaban sang tante. Ia terkejut melihat tantenya… anak itu terdiam mematung….
“Bagus haris, segeralah kamu ceraikan istrimu itu. Dengan begitu, saya akan langsung memilikinya” pak arso tersenyum puas di dalam ruangannya setelah menguping pembicaraan haris
Hanya saja, pak arso tidak tahu kalau nia sudah tidak lagi berada di tempat kosnya. Begitu juga dengan pak broto di rumahnya yang sedang duduk tertidur lelap, ia lengah karena terlalu lelah usai bersetubuh dengan nia kemarin malam bersama pak arso, sehingga tidak mengetahui kalau wanita itu sudah angkat kaki dari tempat kos miliknya. Andai ke jdua lelaki itu sudah menyadari, mereka tidak akan tinggal diam.
###########
“Uhh mama, mama seksi banget sihhh…. jodi jadi kepengen ngentot sama mama nih mah….” jodi berbicara pelan sendiri di kamarnya sambil fokus memandang laptopnya.
Jodi sedang sibuk di kamarnya setelah bayu turun ke bawah mencari sang mama yang tidak ia lihat sejak berada di kamar sepupunya. Di kamarnya, jodi sedang melihat satu per satu foto mamanya ketika tidak sedang mengenakan hijab.
Sementara di lantai bawah bayu terkejut ketika melihat tante mira tidak mengenakan hijab dan pakaian gamis yang menutup seluruh tubuhnya. Malahan, sekarang tantenya hanya mengenakan daster kuning bermotif kembang dengan belahan dada yang terpampang jelas di mata anak itu. Menyaksikan pemandangan tersebut, Bayu tidak sangka tantenya lebih seksi ketimbang sang mama. Menurutnya pula, ukuran buah dada tantenya lebih besar dari pada mamanya.
“Bayu, kok kamu kelihatan bingung, nyari mama ya? Mamanya ada tuh di kamar tante” ucap tante mira melihat bayu tampak bingung.
“Ohhh.. di kamar tante” sahut bayu kepada tantenya
“Iyaa…, yuukk bareng sama tante ke kamar ngelihat mama” jawab tante mira
Bayu berjalan bersama tante mira ke kamar melihat sang mama yang berada di sana. Selagi berjalan, bayu sesekali memperhatikan lekak-lekuk tubuh tantenya yang amat terawat. Jenjang kaki putih, lengannya sintal, padat dan berisi. Lelaki mana yang tak tergoda dengan tantenya, beruntung sang tante sudah mengenakan hijab bila berada di luar rumah, tanpa perlu khawatir lagi digoda oleh kaum adam yang tak bertanggung jawab.
“Tuh mamanya tuh lagi istirahat di kasur” tante mira menunjukkan ke bayu bahwa mamanya sedang duduk bersandar di atas ranjang.
“Eh iya tuh, mamaaaaa……” panggil bayu berjalan memeluk sang mama
“ehhh kamuu deee….ada apa?” nia beranjak berdiri turun dari ranjang menyambut rangkulan sang putra.
Bayu memeluk sang mama yang berdiri dihadapannya. Cukup terkejut sebetulnya anak itu. Kini sang mama sama halnya dengan tante mira di kamar, hanya mengenakan daster yang tingginya sepangkal paha. Entah kapan mamanya berganti pakaian pikir anak itu. Namun, daster yang keduanya kenakan berbeda. Jika tante mira menggunakan daster bermotif bunga berwarna kuning, sang mama mengenakan daster berwarna coklat muda polos yang tidak pernah bayu melihatnya. Mungkin itu daster pinjaman sang tante.
“Kamu ngapain aja tadi di atas sama mas Jodi?” tanya nia kepada putranya
“gak ngapa-ngapain kok ma, palingan cuma istirahat aja maa… habisnya aku cape juga…. apalagi mas Jodinya juga lagi sibuk” balas bayu dalam pelukan sang mama
“Ohh gituu” nia mengelus rambut sang putra
Dalam dekapan sang mama, bayu tampak merasa aneh. Kepalanya yang terdekap erat dan menempel pas di bukit kembar membusung sang mama yang terbungkus daster membuat penis bayu di balik celana pendeknya pelan-pelan tegak berdiri menyentuh bagian paha mamanya. Tak hanya itu, dalam hangatnya dekapan sang mama, bayu sempat mencuri-curi pandang ke belahan dada mamanya. Ada apa dengan anak ini?
“Sebegitunya yaa anak sama ibunya…. beda banget si bayu sama jodi..” ucap mira melihat nia memeluk bayu
“Beda kenapa kak?” tanya nia penasaran sambil tetap memeluk sang putra
“Yaa bedaa ajaa. Si jodi itu gak peduli sama mamanya. Berangkat kuliah gak ada pamit. Kalaupun iya palingan itu anak minta uang jajan doang. Pokoknya itu anak sibuk sendiri deh” jawab miraa
“hemm Jodi kan udah gede kak, egonya lagi tinggi… sementara bayu kan masih mau abg…masih butuh perhatian lebih dan pengarahan” balas nia menatap sang kakak
Sembari memeluk bayu, nia merasakan ada benda hangat yang menyentuh pangkal pahanya. Dia pikir sejenak benda apa yang menyentuh salah satu bagian tubuhnya. Karena tak mau menebak-nebak, ia melepas pelukannya kepada sang putra sembari melirik ke bagian benda yang menyentuhnya. Betapa terkejutnya nia setelah menyadari kalau benda hangat yang menyentuh pangkal pahanya barusan adalah penis sang putra yang sedang tegak berdiri. Nia mendadak menjadi khawatir jangan-jangan kemaluan bayu yang berdiri karena terangsang oleh dirinya.
“Hei nia… kok malah diemm sih, ayo mikirin apa?” tanya mira terheran
“ehh… emm gak ada apa-apa kok kak…” nia sontak terkaget
“Udah kamu gak usah khawatir, kamu boleh kok tinggal di sini sesuka hati kamu” sahut mira kepada sang adik
“Tapi kak?” tanya nia ragu
“Iya udahh gak usah dipikirin deh….” balas mira kembali
Di tengah pembicaraan kakak dan adik tersebut, bayu menyela, “Tante mira, boleh gak aku tidurnya satu kamar sama mama aja. Takutnya ganggu mas Jodi di kamarnya” ucap bayu mohon kepada sang tante.
“Boleh kok..boleh… Lagipula masih ada kamar tamu di sebelah kamarku. Kalian di sana aja” ucap mira sembari tersenyum menawarkan
“Maa, kita pindah ke sana yaaa” pinta bayu memohon sembari melirik mata sang mama
“Emm gimana yaaa…… hehe… Iyaa deh kita ke sana deh. Maaf yaa kak, jadi ngerepotin nih” balas nia kepada kakak dan putranya
“Ohh enggak kok. Malah enaak rumah jadi rame nihh karena ada kamu sama bayu” sahut mira menanggapi ucapan sang adik.
“Yaudah deh dek, kamu ambil barang bawaan kamu gihh, terus kita pindah ke kamar tamu yang tante mira saranin” perintah sang mama
“Oke maa, bayu ke atas dulu yaa” sahut bayu
Usai meminta sang anak mengambil barang-barangnya, Nia lalu segera memindahkan perlengkapan yang dibawanya dari kamar sang kakak ke kamar tamu yang berada di sebelah kamar kakaknya. Sementara bayu kembali ke kamar sepupunya untuk mengambil barang-barang kepunyaannya yang ia taruh di sana.
“Eitss buru-buru banget mau pulang?” tanya Jodi yang masih sibuk dengan laptopnya melihat kesibukan bayu
“Siapa bilang aku mau pulang mas? orang aku pengen pindah ke bawah” balas bayu kepada sepupunya
“Ohh kirainn..” timpal jodi
################
“Pak paijo, akhir pekan besok saya ke tempat bapak untuk membicarakan sekaligus melihat ladang jagung bapak, sesuai dengan rencana kemarin. Bagaimana pak?” tanya pak arso lewat sambungan ponsel di atas kursi kerjanya.
“Ohh tentu bisa pak. Siapa yang enggak mau diajak gabung untuk urusan bisnis, apalagi bisnisnya sekelas bosnya anak saya lagi hehe” pak paijo tersenyum saat sedang dihubungi pak arso
“Ahh bapak bisa ajaa. Yaudah deh yaa pak nanti besok pas hari keberangkatan saya hubungi bapak lagi. Terima kasih pak paijo.. mari…” ucap pak arso memutus sambungan ponselnya dengan pak paijo.
Di kampung halaman haris, Ayah haris, pak paijo, sedang menjawab panggilan ponsel dari atasan anaknya, pak arso, terkait kerjasama bisnis yang akan dijalaninya. Ketika panggilan itu tersambung, pak paijo sedang berada di sekitar ladang jagungnya memantau para buruh taninya bekerja. Namun, ada yang memperhatikan ketika pak paijo berbicara melalui ponselnya.
“Siapa pak?” tanya pak bejo, buruh tani pak paijo
“Ini atasan anak saya yang rencananya mau ke sini” ucap pak paijo
“ohhh…Kapan pak mau ke sininya? Sendirian?” tanya pak bejo yang ingin tahu sekali
“Sabtu besok, memangnya kenapa? Kamu ngarep dia dateng bareng nia ke sini? jangan ngacoo kamu” sindir pak paijo kepada pak bejo yang selalu mengharap kedatangan nia.
“Yeee si bapak orang nanya juga. Kan gak ada salahnya juga” gerutu pak bejo
“Yaudah sana.. kamu kembali bekerja lagi… gak enak tuh dilihatin buruh tani yang lainnya” perintah pak paijo kepada pak bejo
“Iyaa pak paijoooo” pak bejo menurut
Ketika pak bejo pergi kembali bekerja, pak paijo berbicara sendirian, “Mungkin gak yaa pak arso itu ajak nia? emm.. mendingan bilang ke pak arso, supaya dia mau ajak haris… kan biar sekalian haris bawa nia dan cucuku hehehe” senyum pak paijo sendirian di kala buruh taninya sedang sibuk bekerja.
###########
Pemandangan di rumah kakak nia, mira, tanpa tenang dan damai. Tak ada gejolak masalah berada sebelum atau sesudah nia beserta putranya di sana. BegItu pula yang terjadi dari pagi hingga malam hari di rumah itu usai nia dan bayu hadir di tengah mira dan putranya, jodi. Semua penghuni sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Jodi sibuk sendiri dengan aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa. Sementara mira sibuk dengan usaha yang digelutinya semenjak ditinggal mati sang suami. Bagaimana dengan bayu dan nia?
Bayu dan nia sibuk di kamar tamu yang menyatukan mereka kembali dalam kehangatan. Mereka saling bercerita dan bercanda ria bersama, serta menikmati tidur siang bersama hingga sore hari tiba. Tampak kegembiraan menyelimuti hati nia dan bayu setelah melalui banyak hal yang sulit keduanya pahami.
Sore itu, di kamar tamu, rumah kakak nia,..
“Ma, mandi bareng yukk. Kan aku udah lama gak mandi bareng sama mama” pinta bayu terduduk di pinggir ranjang menatap sang mama yang sedang mempersiapkan perlengkapan mandinya.
“Ihh… kamu kan udah mau gede de… masa masih mandi sama mamanya? Gak malu apa?” nia menjawab tersnyum
“Yahhh gak boleh yahhh maa? Yaudah deh kalo gitu” bayu cemberut
“ckck…bukan gak boleh, tapi kan nanti kalo udah gede kamu harus mandi sendiri. Masa sih mandi bareng mama terus” ucap nia memberi pengertian
“Sekali ini aja kok ma… aku kan belum gede jugaa” gerutu bayu
“hemmmm…. Iya deh iyaa bolehh… tapi jangan keseringan ya…” sahut sang mama mengambil handuk
“Eh beneran maa? Horee…..aku bisa mandi bareng sama mama lagi….” ucap bayu dengan girangnya
Diikuti bayu, Nia yang masih mengenakan daster coklat yang ia pakai tadi siang berjalan keluar dari kamarnya ke kamar mandi yang letaknya di luar kamar mereka, tepatnya di pojok belakang rumah mira dekat dapur. Sementara pemandangan di luar kamar tampak begitu sepi.
Sesampainya di dalam kamar mandi, bayu melepas pakaiannya lebih dulu, lebih cepat dari biasanya. Anak itu lalu memperhatikan sang mama yang baru dan sedang mencopot dasternya sendiri. Ia perhatikan seluruh jengkal tubuh sang mama satu per satu yang perlahan tidak tertutupi sehelai benang pun.
“wihh mama tetenya gede banget yah, aku kok baru nyadar sekarang… pantes aja bapak-bapak itu demen banget nenen sama mama” gumam bayu dalam hati memelototi payudara mamanya
“Heii kok ngelamun gitu?” ujar nia
“hemmm gapapa kok ma..,yaudah deh maa yukk kita mandi..” sahut bayu yang terkejut ketika sang mama menyentak dirinya.
Nia memandikan puteranya terlebih dahulu. Ia sirami dan sabuni tubuh sang putra merata dari ujung atas hingga ke ujung kakinya. Wanita itu sempat terkejut ketika melihat penis sang putra tegak berdiri ketika sedang menyabuninya. Sementara bayu dari tadi memerhatikan kedua buah dada mamanya yang menggelantung ketika sedang memandikan bayu.
Setelah memandikan bayu, giliran nia membersihkan dirinya. Ia basahi dan sabuni seluruh jengkal tubuhnya sama seperti yang ia lakukan kepada bayu. Sedangkan bayu, masih tetap sama ia terus memelototi tubuh sang mama. Namun, nia tidak begitu serius menanggapinya.
Setelah selesai mandi, Nia dan bayukembali ke kamar dengan berbalut pakaian baru yang mereka kenakan di dalam kamar mandi . Sementara pakaian yang sudah mereka pakai semenjak siang, mereka masukkan ke dalam bungkus plastik dan membawanya ke kamar. Nia lagi-lagi meminjam daster sang kakak. Dia tidak menyangka, meski sudah berhijab, ternyata sang kakak menyimpan daster-daster seksi yang sudah ia kenakan tadi siang, termasuk yang sedang ia kenakan saat ini. Kini ia memakai daster yang menampakkan puting buah dadanya yang bulat dan padat tampak menyembul keluar. Hanya saja, ia tidak begitu khawatir dan mempedulikan. Lagipula ia kini berada di rumah sang kakak perempuannya. Tak ada lagi laki-laki hidung belang yang berniat menidurinya.
Di lain hal, di dalam kamar, bayu mengenakan baju dan celana panjang piyama yang belum pernah ia pakai. Anak itu tampak masih terus memperhatikan sang mama yang sedang akan beranjak naik ke atas ke ranjang.
“De, kita tidur yuk…” ajak sang mama di atas kasur
“Keluar aja yuk maa…masih sore juga, gak bosen apa di kamar mulu” jawab bayu
“Lagipula kalo di luar kita mau ngapain? sepi kayaknya…. yuk tidur sini mendingan kita istirahat, apalagi kamu kan besok musti ke sekolah” ucap sang mama mengingatkan
“Oh yaaa….aduhh… aku kan besok sekolah, kenapa bisa lupa ya….” ucap bayu baru sadar
“yaudah tenang aja, mama udah bilang kok ke tante mira, nanti biar mas jodi yang anterin kamu pagi-pagi” nia menenangkan putranya
“Tapi, apa gak kejauhan yaa ma?” tanya bayu ragu
“Makanya besok kamu musti bangun pagi-pagi biar gak kesiangan” balas nia
“heeemm…..” bayu menghela nafas
Anak itu akhirnya menuruti juga kemauan sang mama. Ia beranjak menyusul naik ke atas ranjang kasur. Ia tidur bersebelahan dengan mamanya. Keduanya pula saling berhadapan. Bayu menghadap kanan, sang mama menghadap kiri.
“ma, enak yaa tinggal di rumah tante mira, tenang dan damai” ucap bayu memperhatikan wajah sang mama yang sedang memejamkan mata
“Iyaa,,,” jawab nia singkat
Bayu tak menanggapi kembali. Ia berpikir sang mama ingin tertidur. Anak itu lebih memilig melamun karena tidak mengantuk. Sembari melamun berbaring berhadapan dengan sang mama, bayu mulai memperhatikan belahan dada serta puting sang mama yang menyembul di balik dasternya. Sementara nia masih mencoba memejamkan matanya.
“Ma, bayu boleh gak lihat nenen mama?” tanya bayu polos
“Ihhssss…. mau ngapain?! kamu kan udah gede masa mau nenen lagi… gak boleh ahhh” nia sontak kaget membuka matanya
“Yahh mama mahh aku kan pengen lihat aja sebentar, masa gak boleh sih? Aku kan cuma kepengen tahu aja bentuk nenen yang dulu aku isep waktu masih bayi… boleh yah maa? Tolong dong maa,,,,” bayu merengek memohon
“Enggak boleh! ” tegas nia
“Yaudah deh kalo gitu” tanggap bayu ngambek sambil tidur erbalik membelakangi sang mama
“Kamu kan udah gede de… sebentar lagi kan abg” nia mencoba menasehati, namun bayu hanya terdiam.
Nia mengiba juga. Dia pikir apa salahnya jika sang putra melihat salah satu bagian tubuhnya. Lagipula, bayu anaknya sendiri.
“Yaudah nih de…. tapi sebentar aja ya…” nia memeloroti tali daster sebelah kanannya, perlahan-lahan ia turunkan bagian daster bagian kanan, sehingga pelan-pelan pula terpampang buah dada berputing coklat miliknya
Mendengar ucapan mamanya, Bayu berbalik kembali perlahan menghadap mamanya yang melunak.
“Uhh nenen mama gede yaa maa…” ucap bayu memperhatikan bagian kanan puting dan ukuran buah dada sang mama
“Hee’eem” nia hanya menggumam mendengar sang putra berbicara begitu
“Ma, yang kiri buka juga dong…..” pinta bayu kembali
“Udah satu aja ah” kesal sang mama
“Yah mama masa satu aja sihh, satu lagi dong ma…. biar aku ngelihatnya utuh, apa mungkin memang dulu aku kalo nete gak keduanya ya?”
“Heemm yahh keduanya lah.. udah satu aja yaa de….” nia menolak
“Ahhh yaudah deh kalo gitu, mending gak usah aja deh ma..” cemberut bayu berbalik kembali membelakangi sang mama
“yaudah deh nihhh satu lagi nihh…” sahut nia memeloroti daster bagian kirinya.
“Gitu dong maa…..” ucap bayu yang tidak jadi berbalik.
“Hee’eeem” nia menggumam memeloroti dasternya
“nenen mama gede banget yah maa” bayu memperhatikan serius kedua payudara mamanya
Nia hanya diam membisu. Namun, tiba-tiba bayu mendekat dan kedua tangan putranya meraih kedua bukit kembarnya.
“iIshhhhhbayu, kamu mau ngapainnn? Hhhssssss” nia sedikit memberontak kegelian ketika tangan sang putra mengenggam payudaranya
“maa…. aku pengen nete lagiiii…bolehh yaaa?” bayu merengek memohon
“ahhhhs kamu kan buka bayi lagi de….” ucap nia masih kegelian..
“uhhh mamaa mau nenen lagiii….. emmmmmm nyemmmmm slerrpppp srrruupppttt” mulut bayu sontak menghisap puting kanan sang mama yang ia genggam
“Ahhhhhsss bayuuuu kamuu gakk boleh nenen lagiii sayanggg ahhhssss” nia kegelian …
“eeemmm emmm nyammm emmm srrupppttt….tapii enakkk maa” ucap bayu
“ehhsss udah dongg de…..” nia tak kuasa menolak
“maaaa yangg kiriii jugaa yaa?” tanya bayuu
“jangann bayuuu… kamu udah gak boleh nenen sama mama lagii ahhhss” ucap nia melihat sang putra masih mengenggam bukit kembarnya
“uhhsss tapiii maaa….nenen sama mama enakkk… emmm emmm nyammm sruppttt” bayu melahap payudara kiri sang mama
“ahhhhh bayuuuuu, udah dongg sayang nenennya” nia mencoba menolak melalui ucapan
Bayu bergantian melahap dan menghisap bukit kembar sang mama. Anak itu tampak menikmati bisa kembali menetek pada mamanya. Sementara nia tak sanggup berbuat apapun ketika sang putra kembali menyusu padanya. Ia menjadi serba salah. Namun, ketika keduanya sedang sibuk di kamar…. tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar mereka….
“Nia… bayu… kalian mau makan malam apa???” ucap mira membuka pintu kamar nia dan putranya
Saat malam segera tiba, seorang lelaki berkemeja biru dan seorang wanita yang mengenakan blus hitam sedang bertengkar di sebuah restoran, di sepasang kursi kayu dan dipisahkan oleh meja bundar… Sang pria tampaknya sedang begitu emosi dengan sang wanita. Sementara sang wanita tampak hanya membela dirinya. Cek-cok mulut pun keluar dari mulut keduanya
“Kamu itu yaa ran?! Aku heran kenapa kamu mutusin aku begitu saja?! Padahal, udah banyak hal yang aku korbanin demi cintaku padamu rani, termasuk keluargaku sendiri…kamu tahu itu kan ran!” haris amat emosi hingga hingga menunjuk-nunjuk rani, kekasihnya
“Iya mas, aku ngerti, aku paham, tapi aku gak bisa nunggu terlalu lama gini juga mas, tanpa kejelasan status. Kamu lama banget sih cerain istri kamu itu…, Apa jangan-jangan lama begini karena kamu sebenernya masih suka sama dia ketimbang aku, begitu mas haris?!” ucap rani memelototi haris
“Iya aku mengerti banget kok maunya kamu rani… , tapi untuk urusan cerai kan gak segampang itu. Aku mohon kamu ngerti dan mau nunggu sampai urusan ini selesai” haris memohon dengan nada meninggi.
“Yaudalah mas, cukup sampai di sini aja hubungan kita yang tidak jelas ini. Kamu mau atau gak cerain istri kamu sekarang, itu urusan kamu. Mending aku nyari laki-laki yang statusnya udah jelas saja…” rani beranjak pergi
“Tapi rani?! Ran?! Rani! Raniii!” teriak haris berdiri melihat rani meninggalkannya.
“Gubbbbraakkkkkkkkkk” kesal haris menggertak meja.
Haris, lelaki yang statusnya masih beristri itu tampak berkeringat setelah meluapkan kekesalan dan emosinya. Wajah tampak linglung setelah tahu hubungannya dengan rani, selingkuhannya, harus berakhir. Telapak tangannya memerah usai menggertak meja kayu restoran tempat dia baru berencana akan makan malam. Dibuat kacaulah pikirannya sekarang karena sang kekasih gelap, rani, baru saja mengakhiri hubungan dengannya. Di sisi lain, rumah tangganya sudah di penghujung jalan, tinggal menunggu proses penyelesaian perceraian dari dirinya atau sang istri. Namun, haris sendiri belum juga memprosesnya. Dia justru diambang kebingungan yang luar biasa, melanjutkan atau mengakhiri saja hubungan dengan istrinya. Tapi apabila harus mengakhiri, apalah gunanya, sedangkan wanita yang diimpikannya untuk segera dinikahi baru saja meninggalkannya.
“Huuuuhhhh… hhaduuh.. sekarang musti gimana ini, segalanya sudah jadi kacau sekarang” ucap haris sambil mengusap-ngusap rambutnya yang berkeringat
Beberapa saat kemudian, haris memanggil pelayan pria di restoran itu. Pelayan pria yang sedang berdiri tidak jauh darinya lekas menghampiri. Kemudian haris mengambil dompet di saku belakang celana panjangnya yang berwarna coklat. Ia ambil secarikk uang kertas berwarna biru. Dikasilhlah uang itu kepada pelayan restoran tanpa meminta kembalian karena haris berencana buru-buru pergi meninggalkan tempat tersebut. Selesai memberikan uang, barulah haris pergi tempat yang membuatnya begitu pusing.
Sepanjang perjalanan sambil fokus menyetir haris memikirkan nasibnya sekarang yang terombang-ambing tidak jelas. Wanita yang ia cintai sudah pergi. Sementara keluarga yang satu-satunya bisa diharapkan sudah berantakan akibat ulahnya. Selain itu, ia juga tidak tahu dimana keberadaan nia, sang istri, dan bayu, putranya. Dia pun bertanya-tanya apakah ia bisa memulai lagi semuanya dari awal dan apakah nia mau menerimanya kembali.
#################
“Nia… kamu mau makan malam apa sama bayu?” mira menyahut sambil membuka pintu kamar nia dan bayu tanpa mengetuk terlebih dahulu
“Treeeeeeppppppp” pintu membuka
“Ih bayu ih… kok kamu masih nete sih sama mamanya, kamu kan udah gede …bukan dede bayi lagi… Ih malu ihhh …..” ucap mira memergoki bayu sedang menghisap puting mamanya.
Nia tahu dipergoki kakaknya langsung mendorong bayu dan menutup sepasang buah dadanya dengan menarik taling kutang dasternya yang ia turunkan. Pertama ia tarik daster bagian kanannya, baru yang kiri. Sementara bayu setelah terpergok, ia terdiam. Ia memalingkan wajahnya yang malu dari sang mama dan tantenya. Tak hanya itu juga memejamkan matanya dan berusaha mencoba tidak mendengar suara-suara tentang dirinya yang baru saja dipergoki masih menetek.
“Iya nih kak, si bayu masih netek sama aku aja padahal udah bukan bayi lagi yaa…gak malu apa” ucap nia beranjak berdiri menimpali ucapan mira
“Kamu juga sih dek, kok dikasih aja bayu netek sama kamu?” tanya mira menghampiri adiknya
“Ya mau gimana kak, bayu tadi itu merengek terus kalo gak dikasih. Aku iba juga kan ujungnya sebagai seorang ibu” tanggap nia menatap kakaknya sambil sama-sama melihat bayu yang memalingkan wajah dari dirinya
“Yaudah yaudah sekarang mending bayu bangun gih. Tapi lain kali jangan diulangi ya.. kamu kan udah gede. Gak malu apa kalo sampai ketahuan sama-sama temen kamu kalo kamu masih netek sama mamanya” mira mencoba menyahut bayu yang tampaknya ngambek
Tante miranya mencoba memberi pengertian. Namun, bayu tidak memberi respon sama sekali. Malah ia menutup muka dan kepalanya dengan bantal kepala yang ada di kasur. Kedua tangannya memeluk guling. Ia hanya membisu. Nia lalu mendekati bayu sambil mengelus pundak puteranya itu dengan lembut.
“De,,,,makanya ya udah yuk. Lain kali jangan diulangin yaa.. masa anak mama yang udah gede dan mau dewasa ini masih netek. Ade….. Udah yukk.. sekarang kita keluar. Tante mira mau ngajak kita makan malam tuh…iya kan tante mira?” ucap nia menenangkan putranya seraya mengelus punggungnya
“Iya nih bayu,…ayo bayu bangun gih.. kita makan malam sama-sama yuk” bujuk mira kepada keponakannya
Tak ada respon dari bayu, Nia dan mira memutuskan pergi meninggalkan bayu di kamar sendirian. Keduanya merasa kalau anak yang sedang ngambek lebik baik didiami saja, nanti juga baikkan lagi. Kemudian Kakak-beradik ini berjalan bersama menuju arah dapur. Mereka ingin memasak sama-sama untuk makan malam sambil menikmati suasana kebersamaan hubungan saudara kandung.
Ditinggal sang mama dan tante, bayu masih menutup kepalanya dengan bantal. Anak itu tidak sadar kalau mama dan tantenya sudah tidak ada di kamar. Dalam hatinya dalam-dalam ia sungguh kesal dengan sang tante yang menganggu dirinya yang sedang menetek sama sang mama. Padahal, bocah yang sebentar lagi memasuki usia abg itu amat menikmati setiap hisapan dan lumatan pada puting sang mama. Malahan pula penisnya juga ikut berdiri. Makin nikmat saja suasananya. Namun, kalau tahu jadi begini, bayu jadi ingin kembali seperti bayi lagi. Biar menetek sama mamanya bisa dimaklumi. Tidak sadar menutup kepalanya terlalu lama, anak itu tidak sengaja tertidur.
############
Di rumahnya yang amat sederhana dan penuh kesendirian tampak ada yang menemani, pak broto sedang berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon. Serius sekali sepertinya, hingga urat-urat kepalanya tampak terlihat.
“Jadi gimana ini pak? Gak ada lagi deh yang bisa muasin nafsu kita yang gak ada habisnya ini” keluh pak broto yang tampaknya begitu lesu
“Pak broto juga sih bego. Bapak gak bisa awasin ketat apa, diapain kek pak. kalo udah begini, bingung deh kita kan jadinya kehilangan mainan” sahut pak arso yang tampak kesal ditelepon pak broto
“Yaa mau gimana pak sekarang. Saya soalnya habis pertarungan malam itu cape banget pakk, sumpah. Bawaan ngantuk mulu… terpaksa deh saya bawa tidur” balas pak broto memberi alasan
“Panteess pakkk pak….dasar si bapak ini. Bapak gak tahu apa, saya malah bisa ngantor pak. Berarti stamina saya oke oke aja kan, gak ada masalah? Kenapa bapak sendiri yang kecapekan. Yaudah masalah nia ini nanti aja kita bicarain lagi” ucap pak arso
“Yaah pak arso enteng banget jawabnya. Mentang-mentang ada istri huh… Besok bisa ketemu gak pak? kan libur tuh hari sabtu” tanya pak broto
“Gak bisa, besok saya ada janji sama orang.di luar kota selama dua hari”
“ohh gitu yaa pak. Yaudah deh saya ttutup teleponnya” pak broto mengakhiri pembicaraan.
Pak broto begitu lesu usai mandi yang seharusnya orang malah segeran. Dia begitu setelah tahu nia, wanita yang memuaskan nafsunya selama di rumah pergi tanpa pamit alias kabur. Tahu begitu, dia jadi menyesal mewujudkan fantasi seksualnya dengan mengajak pak arso untuk threesome. Lelaki yang sedang berbalut handuk tersebut menghela nafas panjang,
“bego……bego….”
###############
Di atas ranjang yang tak pernah ditempatinya, bayu terbangun. Ia tak sadar telah tertidur setelah menutup kepalanya dengan bantal. Matanya yang masih belekkan dan tampak sayu mencoba membuka lebar-lebar. Dan ternyata, di hadapannya ia melihat bagian belakang tubuh mamanya yang hanya mengenakan daster yang memanjang sampai setengah paha sang mama. Entah kapan mamanya sudah satu ranjang dengannya. Kemudian, dia lihat rambut panjang hitam mamanya yang terjuntai di atas kasur dan juga tengkuk, serta punggung mamanya yang putih mulus terbentang bebas. Yang paling menarik dari segalanya ialah pantat sang mama yang padat dan seksi di mata anak itu. Belum lagi paha mamanya yang putih dan terawat ingin sekali bayu merabanya.
Tak puas hanya melihat, bayu mengucek-ngucek matanya. Ia perlahan menggeser tubuhnya dan mendekati sang mama yang tertidur di sampingnya. Pandangan pertamanya tertuju pada punggung mamanya yang terbuka bebas. Ia dekati wajahnya kepunggung sang mama, kemudian ia cium dan terciumlah harum sabun yang ia pakai ketika mandi. Cukup lama ia mencium punggung sang mama hingga berpindah-pindah bagian, termasuk tengkuk sang mama. Kemudian setelah itu ia sedikit membangunkan badannya untuk mencoba melihat pantat dan paha sang mamanya dari dekat. Benar-benar sintal dan mulus paha sang mama. Sebenarnya ia ingin meraba, tapi khawatir mamanya akan terbangun, bayu mengurungkan niatnya tersebut. Ia merasa cukup melihat saja. Dan,
“Pantes aja tuh bapak-bapak mesum pada doyan sama mamaku ckckck ” ucap bayu menggeleng kepalanya melihat paha dan pantat sang mama.
Tidak puas sampai disitu, bayu mencoba memeluk sang mama dari belakang. Ia dekatkan tubuhnya yang berbalut piyama dengan sang mama. Ketika bersentuhan, bayu merasakan begitu hangat tubuh mamanya. Penisnya pun ikut berdiri. Kemudian saat mamanya yang sedang berbaring menghadap ke kanan membuat tangan kirinya ingin meraba payudara sang mama. Perlahanlah tangan kiri anak itu menjamah buah dada mamanya. Ia pegang bukit kembar yang terbungkus terbungkus daster itu pelan-pelan,
“nyett nyett nyett”
“gede dan kenyel banget tete mama ya…uhh” pikir bayu dalam benaknya
Dia gatal ingin meremas sebetulnya, namun tidak berani. Ia lebih memilih meraba dan sedikit meremas pelan saja sambil menggesek-gesekan penisnya naik turun di belahan pantat mamanya. Alhasil, penis anak itu jadi makin mengeras. Nafasnya pun terengah-engah.
“Uhh maa…uhhh mama mau gak bayu entot maa..” pikir bayu sambil menggesekkan pelan penisnya di pantat sang mama.
Sedang enak menikmati, tiba-tiba mamanya bergerak, posisi tubuhnya yang tadi menghadap ke kanan berubah menjadi terlentang. Bayu sempat terkaget. Buru-buru ia bergeser sedikit jaraknya dengan sang mama. Nafasnya menderu. Mata anak itu melotot khawatir jangan-jangan sang mama tahu apa yang baru saja ia lakukan. Ia lalu menunggu sejenak sambil memastikan situasi aman.
Setelah merasa aman, kemudian ia bangun dan mengambil posisi duduk di atas kasurnya. Ia pelototi tubuh sang mama yang sedang terlentang di hadapannya. Benar-benar ia tak kuasa melihat payudara mamanya bulat dan besar itu. Belahannya pun terlihat di balik dasternya dan juga puting sang mama yang juga menyembul keluar.
“uhhh pengenn nete lagii nih aku, tapi nanti mama kebangun lagi…, Beruntung banget sih bapak-bapak itu ya… bisa sepuasnya menikmati susu mamaku udah gitu mereka bisa entot juga, sedangkan aku?” bayu menyorot tajam seluruh jengkal tubuh sang mama.
Terpaku pada sang mama begitu serius, tiba-tiba saja sang mama melihat sang anak sedang terduduk di dekatnya.
“Eh bayu? Kamu udah bangun de?” nia mengucek-ngucek matanya.
“eh Iya nih maa…” singkat bayu terkejut
“Kok kamu diem gitu kenapa?” tanya nia penasaran pada sang anak yang sedang memperhatikannya
“Emmm maa… bayu boleh memohon sesuatu gak?” ucap bayu pelan-pelan khawatir mamanya marah
“mohon apa malam-malam begini?” sontak nia menjawab
“Bbb….bayuu mau netek lagiii boleh ggg…ggaakkk?”
“Apaa?! Gak ada, gak ada… kamu gak boleh nete lagi de… kamu itu udah geede. Masa gak ngerti juga sih dibilangin. Kamu gak malu apa sama temen-temen kamu. Kamu mau temen-temen kamu tahu kalo kamu masih nenen sama mamanya?! Enggakkan?! Apa jadinya kalo mereka tahu. Lagipula, mama kan udah bilang tadi de, aduuuhh kamu inii …..!” ucap nia dengan nada tinggi memelototi sang anak
“tttt…tapi ma aku kan kepengen?” bayu menimpal
“Udah…udah… mending kamu mending tidur sekarang. Besok kamu sekolah kan? dan harus bangun pagi. Udaahh sana tidur!” perintah keras sang mama kepada putranya
“Maa…?” muka bayu pucat
“tidur de! tidur!” nia menggertak
Bayu yang dimarahi sang mama mau tak mau tidur kembali. Ia berbaring membelakangi sang mama. Wajahnya tak lagi melihat tubuh ibu kandungnya. Ia palingkan wajahnya setelah dimarahi. Sebenarnya bayu amat kecewa dengan jawaban mamanya tersebut. Ia hanya heran saja kenapa mamanya menetekinya saja boleh. Kalau alasan malu sudah besar, itu kenapa bapak-bapak yang sudah dewasa boleh menetek sama mamanya. Ia merasa tidak diperlakukan secara adil oleh mamanya.
“Kok mama gitu sih. Aku kok gak boleh netek.. alesannya inilah.. itulahh.. aku udah gedelah… Itu para bapak-bapak yang umurnya udah kelewat gede kenapa pada boleh? Ini kan gak adil. Padahal itu mamaku juga. Emangnya salah dan gak boleh seorang anak menetek sama ibunya. Bukannya udah seharusnya kan? Yang gak boleh itu ya para bapak-bapak itu…” amat kesal bayu dalam hatinya sebelum tidur kembali.
Bayu sungguh kesal dengan sang mama dan juga para bapak-bapak mesum yang sudah meniduri mamanya karena kondisinya yang kepalang tanggung. Ya, penis anak itu berdiri sejak meraba sang mama. Namun, mamanya tidak mengizinkan bayu bertindak lebih jauh. Pada akhirnya ia biarkan penis itu berdiri dan tetap mengeras. Akan tetapi, anak itu perlahan-lahan tidur kembali. Matanya pelan-pelan ia pejamkan. Mulut brserta bibirnya ia rapatkan. Tangannya tidak memeluk guling karena dipakai sang mama. Malam yang tidak diketahuinya jam berapa itu membuat bayu tertidur pulas lagi.
—————————————————
“Mas jodi, anter sampai sini aja ya.. Nanti pulangnya mau dijemput apa pulang sendiri?” tanya jodi, sepupu bayu
“Iya gapapa kok mas, sampai sini aja aku dah terima kasih. Emmm pulang sendiri aja deh mas” sahut bayu
“Memangnya kamu tahu jalan pulangnya?” tanya jodi heran
“Tahu kok, nanti tinggal aku bilang aja sama tukang bajaj hehe”
“Ohh oke deh kalo begitu. Mas jodi balik dulu. Kamu belajar yang rajin bayu…. daahhh” pamit jodi
“Iyaa hati hati di jalan mas”
Bayu baru saja diantar oleh Jodi dengan menggunakan motor bebek ke sekolah. Anak itu berangkat pagi-pagi hingga jodi yang gemar bangun siang harus rela mengantarnya. Bagi bayu, tidak begitu masalah jarak antara rumah tante mira dengan sekolahnya. Hanya saja persoalan semalam itu terus menghantui pikirannya. Gara-gara mas jodi yang bernafsu sama tante mira, bayu jadi ikut-ikutan nafsu sama mamanya. Anak itu menjadi serba salah. Jika mengingat kejadian semalam dengan sang mama, penis anak itu suka mengeras. Itu yang terjadi selama bayu mengikuti pelajaran di sekolah. Saat guru mengajar pikirannya selalu terbawa ke sana. Tidak heran ketika gurunya bertanya bayu tidak menjawab. Ia terkesan tidak menyimak sang guru ketika mengajar. Maka, ia mencoba melupakannya dengan mengobrol bersama kawan-kawan. Namun, meskipun begitu tetap saja apa yang yang dilakukannya semalam selalu teringat.
Pulang sekolah, Bayu yang sesuai ucapannya seharusnya naik bajaj untuk pulang ke rumah tante mira malah ngalor-ngidul, berjalan kaki tak tentu arah. Ia melihat sekeliling jalan yang ia lalui. Ternyata bayu masih memikirkan apa yang dilakukannya kepada sang mama semalam. Ia merasa jalan satu-satunya penyelesaian ini yaaa.. benar-benar bisa bersetubuh dengan mamanya. Kalau tidak, pikiran tersebut bakal terus menghantui. Tapi, dia bingung bagaimana caranya. Kalau berbicara polos langsung, tentu sang mama akan sangat marah besar. Hhhmmmm,…
“Bang…bang… bajaj….” bayu menyetop bajaj kosong yang lewat
“ttrreteteettttttttt… tetettttt” bajaj berhenti di depan bayu
“Mau kemana ya de?” tanya supir bajaj
“Emm nanti aku kasih tahu jalannya deh bang”
“Ohhhh…yaudah ayo masukk aja” balas supir bajaj sambil membukakan pintu bajajnya
Bayu pun naik bajaj yang warnanya biru dengan bermodalkan uang yang dulu pernah diberikan papanya. Sepertinya ia lekas langsung pulang ke rumah tante mira. Hanya saja, ditengah perjalanan, jalanan yang ditunjukinya kepada supir bajaj berbeda dengan arah jalan ke rumah tante mira. Mungkinkah bayu tersasar. Namun, dari gelagat dan raut muka anak itu ia begitu yakin sekali mengarahkan supir bajaj.
“……….nah habis ini nanti ke kiri yaa bang” bayu menunjuki arah
“Iyaa de…”
Cukup lama bayu menaiki bajaj. Hebatnya, anak itu tidak tersasar. Hanya saja, bukan rumah tante mira tujuannya. Berhentilah bayu di sebuah tempat yang pernah ditinggalinya. Tempat yang sebenarnya menyisakan kenangan buruk. Entah ada urusan apa ia kesana. Kemudian setelah membayar uang secukupnya kepada supir bajaj, bayu dengan ransel dipundak masuk ke area rumah yang cukup luas itu. Ia berjalan dengan cukup santai.
#############
Nia seorang diri di kamar menggunakan daster yang ia pakai semalam, tampak ia sedang merapikan dan melipat bajunya di atas ranjang dengan wajah sedikit murung. Ternyata ia sedang berpikir sampai kapan ia akan ada di rumah kakaknya. Ia merasa segala hal yang dialaminya membuat dirinya benar-benar pasrah melalui lika liku kehidupan. Dia tidak tahu harus kemana dan berbuat apalagi. Mungkin cuma bayu yang menjadi alasan satu-satunya nia agar selalu semangat memperjuangkan hidup meski harus berpindah-pindah ke sana kemari.
Namun di tengah ia melamun, ponsel yang jarang ia pergunakan berbunyi. Lekas ia ambil ponsel tersebut yang terletak di dalam tasnya. Ketika hendak mengangkat, nia tidak mengenal nomor yang menghubunginya. Tapi, dia mencoba mengangkatnya.
“Halo, siang… dengan siapa ya?” tanya nia
“Iyaa, siang juga nia sayang… kamu apa kabar di sana hehe?”
“Sayang? Saya berbicara dengan siapa ya ini?” tanya nia agak terkejut
“Masa kamu lupa sihh, saya kan yang memberi kamu tumpangan selama kamu kabur dari rumahmu…” jawab pak broto
“Hah?! Pak broto?! Ada apa bapak berani telepon saya?! Bapak tahu nomor saya dari mana?! sahut nia lantang
“Jangan marah dong sayang, mentang-mentang kamu sekarang udah gak dirumah saya..ckckck. Masalah saya tahu dari mana nomor kamu, itu bukan urusan kamu. Yang jelas, saya cuma mau kasih tahu kalo sekarang bayu ada di rumah saya hehe…” tawa pak broto
“Bayu di rumah bapak?!” nia kaget
“Iya nih sayang, kamu mau gak anak kamu yang tersayang ini bapak… emmmmmm apain yaah bagusnya? Hehe…” nada pak broto seperti mengancam
“Jangan pak!… jangan berani lukai bayu sedikitpun!… kalo bapak berani lukai bayu bapak berurusan sama saya!” Nia mengancam balik
“Wah enak dong berurusan sama kamu hehe.., Yaudah, yang jelas kalo kamu mau anakmu gak kenapa-kenapa. Kamu main kesini dong.. bapak kangen sama kamu nihh sayang…”
“Maksud bapak apa?!” nia menggertak
“Emm kamu ke sini, terus bawa daster kamu yang seksi itu sayang….”
“bapak jangan macem-macem yaa…..” ucap nia keras
“Yaudah kalo kamu maunya begitu, jangan harap kamu bakal ketemu putramu yang tersayang lagi. Nih kamu denger suaranyaaa……..”
“Mamaa….maaaaaaa tolonggg bayuuuu maaa maaaa…………” teriak bayu merengek
“Bayuuuuuuuu………..” sahut nia mendengar jeritan sang anak
“Bagaimana hehehe? Bener nih kamu gak mau ke sini?” ucap pak broto tertawa
“oke pak broto saya bakal kesana, tapi satu permohonan saya, tolong jangan lukai bayu sedikit pun…saya mohon” mohon nia dengan panik
“Iyaaa tentu sayangg,…., kamu juga jangan bawa polisi ke sini yaa..cup cup cup. Pasti kamu khawatir banget yaa sama anak kamu…..”
Nia langsung menutup sambungan ponselnya. Dia berpikir dan mengambil nafas sejenak setelah apa yang dia baru saja dengarkan. Kemudian, ia bergegas mengambil tas tentengnya berwarna hitam dan memasukkan sebuah daster berwarna putih yang pernah ia kenakan ketika bersetubuh dengan pak broto. Setelah itu, ia mengganti daster yang sedang ia kenakan dengan blus berwarna merah dan celana jins biru. Barulah kemudian dia berangkat tanpa berpamit kepada kakaknya, mira. Ia juga kesana terkesan sangat tergesa-gesa hingga menggunakan sandal rumah sang kakak. Setelah berada di luar rumah kakaknya, nia buru-buru mencari bajaj. Tak lama bajaj berhenti di depannya. Lekas naiklah perempuan itu tanpa membuang-buang waktu lagi.
############
Uhh mana nih si niaa… putranya udah aku sekap di belakang nih heehehe…..” girang pak broto
Tak lama, laki-laki itu melihat bajaj berhenti di depan perkarangan rumahnya yang luas. Giranglah hatinya. Kemudian ia berencana menyambut nia di depan rumahnya yang amat sederhana. Ia berjalan keluar dengan hanya memakai sarung dan membiarkan tubuh bagian atasnya terbuka bebas, tanpa takut masuk angin.
“Haloo nia sayanngg apa kabar kamuu…….” pak broto berjalan menyambut nia dengan mencoba memeluk
“Gak usah peluk-peluk pak….yang jelas sekarang mana bayu” kesal nia
“Ohh sabar dong, kalo kamu mau tahu dimana bayu kamu musti layanin bapak dulu sayanggg” pak broto masih berusaha memeluk
“Udah pak jangan peluk-peluk dulu” gerutu nia
Pak broto lalu membimbing nia masuk ke rumahnya. Betapa rindunya pak broto terhadap tubuh nia yang padat dan sintal itu. Setelah berada di dalam, di ruang tamu pak broto, nia yang lengah tiba-tiba tasnya dirampas pak broto. “sreeeeeeeeeepppppppppppp”
“Pakkkk janggaaannn diambillll tasss sayaaa…. saya mohon jangaaann……” nia mencoba merebut tasnya kembali
Pak broto terus mengelak ketika nia mencoba merebut kembali. Itu dilakukannya hingga nia pasrah tidak bisa merebut. Kemudian, Lelaki itu membongkar isi tas dan mengambil daster putih nia yang berada di dalam.
“Nih daster kamu sayanggg… mending buru-buru gih kamu masuk kamar sana, ganti pakaianmu, dan siapkan tubuhmu itu sayang hehehe” pak broto mencubit lengan padat niaa..
“Aahhh sakit pakk…” sahut nia ketika dicubit
Nia tidak tahu harus berbuat apalagi di bawah ancaman pak broto hanya menurut saja. Ia segera masuk ke kamar pak broto yang sudah diketahuinya ketika bercinta dengan pak arso dan pak broto. Wanita itu berjalan pelan menuju kamar sambil melihat-lihat sekelilingnya, siapa tahu dia bisa melihat bayu. Namun itu sia-sia hingga ia masuk ke kamar pak broto.
Di dalam kamar pak broto, ia terkejut. Kamar lelaki itu terakhir ia lihat begitu berantakan. Namun sekarang tampak begitu rapi. Bila spreinya dulu awut-awutan, kini rapi sekali pak broto merapikannya. Ada kipas angin yang menyala pula ditaruh pak broto di dalam kamarnya. Tak hanya itu, ada dua botol air mineral dan segelas susu, serta ada sedikit biskuit kering yang di taruh di atas piring kecil yang terletak di meja kamar pak broto. Nia berpikir, tampaknya lelaki itu berniat sekali untuk bersetubuh dengannya.
Di dekat ranjang pak broto, nia lalu mencopot seluruh pakaian yang menutupi tubuhnya. Pertama, ia loloskan blusnya ke atas. Terpampanglah bukit kembarnya yang terbungkus bh berwarna putih. Setelah itu ia turunkan celana jinsnya ke bawah. Terpampanglah paha sintal dan putih mulus miliknya. Selain itu, celana dalamnya yang berwarna putih pun terlihat.
Belum nia mengganti pakaiannya dengan daster, pak broto sudah berada di dalam kamar dengan hanya menggunakan sarung yang dipakainya tadi. Tanpa sepengetahuan nia, Pak broto melihat nia sedang berdiri membelakanginya. Berdegup kencang jantung pak broto melihat nia hanya mengenakan bh dan celana dalam. Penis laki-laki tua itu lantas tegang dan mengeras di balik sarungnya. Nia kemudian tiba-tiba mencopot bhnya pelan-pelan. Ia lepaskan kaitan bhnya yang berada di belakang, lalu ia turunkan satu persatu tali bhnya yang mengganjal di pundaknya. Payudaranya kini terpampang bebas. Selesai melepas bhnya, perlahan-lahan ia turunkan celana dalamnya, dengan mengangkat jenjang kaki kanannya yang iindah terlebih dulu, lalu diikuti dengan kaki kirinya yang amat putih. Murni telanjanglah nia.
Pak broto yang melihat nia sudah bugil, lekas menurunkan sarung yang menutupi bagian bawah perutnya. Kedua tangan lelaki itu meloloskan dengan mudah sarung tersebut hingga jatuh ke bawah. Penisnya yang coklat kehitaman, besar, dan panjang pun tampak terlihat mengacung ke atas. Lalu Pelan-pelan ia mendekati nia yang sedang akan mengenakan dasternya. Kemudian tanpa sepengetahuan nia, ia peluk pinggang wanita itu. Batang penisnya pun menyentuh bokong milik nia.
“ppppleekkk”
“aahhhh …..” nia terkejut
“Gak usah dipakai dasternya sayang…. bapak toh juga udah bugil” bisik pak broto di telinga nia
“geliii pakkk ahh…….” ucap nia
“geliii kenapa?”
“Itu kontolnya di bawahhhh pak……” jawab nia bokongnya bersentuhan dengan penis pak broto
“uhhh iyyaaa, diaa kangen memek kamu sayanggg” balas pak broto memeluk pinggang nia erat
“kangenn tapi ngancem…” timpal nia
“ssoalnya, kalo gak gitu kamu gak kesini nia sayang…..”
Pak broto lalu mencumbu leher nia. Jenjang leher wanita itu ia ciumi dari bawah ke atas. Lidahnya pun juga tak mau kalah untuk menjilati leher nia.
“huuuuummmmm hhhummmm slllllrrrrpppppp”
“Ohhhhhhhhh…..pppak dimana bayuu…….baru kita lanjutin..ohhh” tanya nia dalam desahannya
Pak broto tidak peduli, ia terus menjilati dan mencumbu leher nia karena rindu pada wanita itu, rindu bersebadan dengannya. Pundak nia pun juga ia jilati dan cumbu. Kedua tangannya juga tak mau diam. Ia meremas kedua buah dada nia yang menggantung,
“Emmmmm nyyeeett nyeeeetttt” kedua tangan kasar pak broto meremas payudara nia yang kenyal
“ahhhhhhh…..” desah nia karena penis pak broto bergesekan dengan belahan pantatnya
Tidak hanya meremas, tiba-tiba telapak tangan pak broto menyentuh puting nia. Ia gelitik puting berwarna coklat itu dengan jari kasarnya.
“Uhhhhh…kerasss putingmu sayang, sepertinya dia sudah tidak sabar minta dihisap yaaa” bisik pak broto
“ergghhhhh errghhhh”
Pak broto lalu mendorong nia ke kasur… “ brrrrrruuuuuukkkk”. Nia yang bugil jatuh terduduk di atas ranjang yang spreinya amat rapi tersebut. Pak broto lalu menatap tajam ke arah tubuh nia sambil mengelus penisnya yang sudah keras.
“sayyyaaangg kamuu lihaattt iniii….. kerasss saayangg uhh” tatap pak broto tajam ke nia.
“kassiihhh tahuu dimana bayuuu duluuu pakk, baru nanti kita ngentot” pinta nia merengek
“ahhhhh diammmmmm….. emhhhhhhhhhh” pak broto menghampiri nia di atas kasur dan membuka paksa kedua lutut wanita itu yang mencoba menutup.
Dibuka paksa lututnya oleh pak broto, terlihatlah vagina nia dengan rambut halusnya. Vagina itu masih rapat dan terawat meski sudah beberapa laki-laki mencicipinya. Pak broto menatap sebentar vagina nia, dia begitu kagum karena sudah berkali-kali memasukkan batang penisnya ke lubang kemaluan itu.
Tak begitu lama mulutnya mendekati liang kemaluan nia. Ia julurkan lidahnya yang gelap. Lidahnya tersebut pelan-pelan menyentuh lubang milik nia dan menyelinap ke dalam vagina yang hangat tersebut. Kemudian lidah itu keluar lagi, menjilati pinggir bibir kemaluan nia yang agak basah. Setelah itu barulah lidah tersebut masuk menyelusuri dalamnya kemaluan nia.
“Emmmmmmhhhh slerrrrrpppppp sleeerrppp hhmmmmm”
“ahhhhh pakk brotooooo” nia memegang kepala pak broto
“hhhuuuummmmmmm” pak broto menghisap kemaluan nia
“ahhhhhhh ahhhhh nia mauuu keluarrr pakkkkk” nia menjambak rambut pak broto
“slerrrppp srrruppppptttt huuummmmm” pak broto terus menjilati dan menghisap kemaluan nia
Nia tak kuasa dengan mulut pak joko. Bibirnya kasar, ditambah lidahnya yang panjang sedang menyelusuri dan menyapu isi kemaluannya. Dia hanya mampu mendesah dan menjambak rambut laki-laki tua itu karena begitu lahapnya pak broto menjilati kemaluan nia.
“aaaaaahhhhhhh niiiiaaaa mmmunnnncrrraaatttttttt pak brotoooo sayanggg sreerrrrrrrr srerrrrr” nia menjambak rambut pak broto dengan kencang. Tubuhnya pun ikut bergoncang setelah meraih orgasme pertamanya.
Setelah nia meraih orgasmenya yang pertama, pak broto menarik bibirnya dari kemaluan wanita itu. Ia duduk bersimpuh di atas ranjang lalu tersenyum sambil melihat sejenak lutut nia yang masih terbuka dan vagina nia yang becek. Nia sedang terengah-engah mengambil nafas. Pandangan matanya pun ia arahkan ke kemaluannya yang sudah dibuat becek oleh pak broto.
“huhhhh huhh huhh…. “ nia terengah-engah
“Nia sayang kamu mau tahu dimana bayu?” tanya pak broto menatap nia
“Iyaa pak, dimana?” jawab nia membalas tatapan pak broto
“adaa syaratnyaa tapii….”
“syarattt apaa lagiii pakkk uhhh” keluh nia
“yaudah kalau gak mau” balas pak broto memalingkan mukanya
“yaudah-yaudah, apa pak….?” tanya nia penasaran
“kamu harus lebih binal dari biasanya sayang….bapak mohon hehe”
“hheemm… Cuma itu aja?”
“Iyaa….” sahut pak broto
Tiba-tiba nia menghampiri pak broto yang sedang duduk bersimpuh di depannya. Pak broto penasaran apa yang akan nia lakukan.
“Pak broto… mau nia isep gak kontolnya?” manja nia
“mau dongg sayangg…. nihhh” pak broto menunjukkan penisnya ke nia
Nia lalu mengenggam penis pak broto. Hangat dan keras penis itu. Lalu ia mengocok pelan, naik turun.
“propp propp prop…”
“enakkk gakk pakkkk?” tanya nia
“uhhh ennnakkkkk sayangg…..” sahut pak broto yang bibirnya perlahan menghampiri bibir nia
“Niaaa sayanggg emmmmmm mmuacchhhh hhmmmmm” pak broto mencium bibir nia
“ahhh iyaaaaaaa emmm mmuuuuachhhh”
Sambil mengocok penis pak broto, nia saling mengulum bibir dengan laki-laki itu. Panas sekali ciuman mereka berdua. Keduanya saling berpagutan. Lidah mereka saling bertemu dan menyelusuri mulut masing-masing. Air liur mereka pun tak ketertinggalan. Pak broto mengirimkan air liurnya ke mulut nia. Nia menelan ludah pak broto ke dalam tenggorokannya. Bibir keduanya terasa tidak mau lepas.
“pppppakkk kontolnyaaa udahhh keraasss bangettttt….” ucap nia melepas ciuman pak broto
“iyyyaaaaa… mau ngentottt sayang” jawab pak broto
“ngentotin apa pak broto sayanggg?” tanya nia masih mengocok penis pak broto
“ngentotin memek kamuuu…….” sahut pak broto
“ahhhhh ayooooo…….” nia mengambil posisi terlentang, membuka pahanya lebar-lebar
Pak broto sibuk mempersiapkan penisnya yang sudah amat keras. Kepala penisnya pun ia usap-usap berulang kali.
“Pak posisinya missionaris aj yaa? Gak usah berubah-ubah” ucap nia menunggu penis pak broto masuk
“Iyaa tapi kamu yangg hot yaaa…”
“iyyyyyaa sayanggg” balas nia manja
Pak broto lalu menghampiri nia yang sudah mengangkang dari tadi. Penis yang tegang miliknya ia arahkan perlahan ke vagina nia. Pertama-tama ia gesek-gesek berulang kali. Hingga nia terus memanja supaya segera dimasukkan.
“ppppakkkkk……”
“iyyyaaaa saayyyannggg” jawab pak broto menggesek penisnya
“ayooo pakk jangan lama-lama, kontolnyaa mauu ngentot memek nia gakkk ohhh” nia memohon
“uhhhhhh iniiii sayaaanggggg… kontoll mau… mau ngentot memek nia ohhhh blessssssshhhhhhhhhh” pak broto memasukkan penisnya karena tak tahan
“ahhhhhhhhhh” desah nia
Setelah penisnya masuk ke kemaluan nia, pelan-pelan pak broto memaju mundurkan penisnya. Ia aduk vagina wanita itu menggunakan batang kemaluan yang uratnya tampak sudah terlihat. Nafasnya mendengus-dengus karena saking nikmatnya menyetubuhi nia.
“ohhhhh manteeepppp niiaaaaa…..”
“ahhhh ahhssss dasarrr kontooolll, hobinyaa ngentot memek nia mulu” ucap nia menatap pak broto yang sedang nikmat menggenjotnya.
“iyyyaaaa.. memek kamu sih rapettt… pereettt banget…. sayangggg ohhhhh” balas pak broto sambil terus penisnya maju mundur.
Tangan pak broto bertopang pada kasur yang terus bergoyang ketika dia menggenjot nia. Nia terus mendesah. Tangannya tiba memegang pipi pak broto. Ia mengelus pipi laki-laki itu.
“ah ahhhhh pakkkk, nia laperrrrr…”
“bentar bapak ambilin biskuit sayang…” jawab pak broto tanpa melepas penisnya di vagina nia.
“iniii makannn,,,, uhhhhh ayooo kamu makan, sambil bapak entoottt uhhh uhh”
“ammm emmmm emmm, ahhh ahhhhhh kontoolll nakaallll” nia memakan biskuit, namun di tengahnya ia mendesah karena tak kuat dengan sodokan pak broto.
“Biaariiiinn uhhhh, memeknya juga nakal kepengen dientot uhhh”
Namun, ketika asyik menggenjot, pak broto tiba-tiba mencabut penisnya. Nia cukup kaget. Nia menengok ke pak broto yang malah berdiri menatapnya.
“emhh kenapa dicabut?” gerutu nia
Tiba-tiba pak broto mengambil sesuatu dari tas nia, seperti obat. Ternyata itu pil kb nia. Pak broto lalu menunjukkan itu ke nia sambil tersenyum.
“ini apaa sayangg?” tanya pak broto yang penisnya masih keras
“pil kb..”
“Kamu tadi minum ini sebelumnya?” tanya pak broto
Nia berpikir sejenak mengingat. Dan ternyata dia lupa. Hatinya lalu jadi kacau. Ia sempat bingung. Namun di sisi lain vaginanya menuntut lebih karena kenikmatan yang tanggung dari pak broto.
“enggak pak broto sayang” jawab nia
“terus kemarin-kemarin kamu minum waktu kita ngentot?”
“Iiii iyaaaa….” jawab nia
“uhhh bapakkk kepengenn kamyy hamilll, tapi kamu malah minum pil kb. Pantes belum hamil kamu sayang. Yaudah gak jadi aja deh ngentotnya” kesal pak broto.
“ahhh jangan gitu dong pak broto sayangg, ayo deh sekarang aja deh kalau mau hamilin nia…mumpung nia belum minum”
“bener nih?” tanya pak broto ragu
“iyaaaaaa inii memek udahhh siapp buat bikin anakkk kita ohhhhh”
Mendengar jawaban nia, pak broto tambah bernafsu. Penis pun tambah mengeras. Ia lalu menghampiri nia kembali. Ia kangkangi wanita itu. Perlahan tanpa ragu penisnya kembali di arahkan ke vagina nia…… “bleeeeesshhhhhhhhh”
“ohhhhhhh ennnnnnakkk …” lenguh pak broto
“ahhhhhhhsss memekkk siap-siap kontol mau bikin anak ahhss” desah nia
Wajah pak broto tampak blingsatan penuh nafsu. Ia mulai menggenjot nia dengan tempo agak cepat karena ucapan nia yang rela dihamili olehnya.
“uhhhhh ayooo dongg goyangg pinggul kamu memekkkk” pinta pak broto ke nia
“Iyyaaaaa ahhhh innniii…. kontoll jugaa genjottt ahhh”
“Ohhhhh enaakkkk goyangannnyaa… memek kamu sayang” pak broto menggenjot nia sambil mencekik leher wanita itu
“ahhhh genjotan kontol juga enakk… ahhh” nia menampar pak broto karena tak tahan dengan kenkmatan yang diberikan oleh lelaki itu. Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
Pak broto dan nia sudah berada di penghujung puncak kenikmatan. Pak broto tiba memeluk erat wanita itu. Sementara nia juga mendekap punggung pak broto. Keduanya sama-sama sudah berkeringat. Perpaduan kulit coklat kehitaman dan putih tampak terlihat di atas ranjang sambil keduanya saling memuaskan satu sama lain.
“uhhhhhh niaaaaa, ayo memek goyangg cepet…kontol mau muncratt”
“ahh Iyyaaa kontol juga yaa,,,memek juga mau muncrat” sahut nia
Keduanya lalu mempercepat goyangan dan genjotan mereka masing-masing
“ahhhhh ahhh kontolll, jadiii gakk pengen anak dari memek ahhh? Desah nia
“Uhhh jadii uhhh kontoll mauu anakkk dari memekkk uuuhhhh”
“aaahhhhh aahhhhhh ayyoooo kontooollll entot memekkk sampai hamilll,,,, memek mauu anaaakkkk jugaaaaaa ahhhh” desah nikmat nia sambil memeluk pak broto erat,kedua kakinya pun melingkar di pinggul pak broto.
“urghhhh kontoolll buruuuaaannn kirim pejuuuu buaat memek niiiaaa urghhhh”
“pakkk brotttoooooo ahhhh …memekkk mauuuu muncraaattttt sayyyangggg ayoooooooo pejuuuu manaaaa????? Memek mauuu annnakkkkkkk………:” nia merasakan penis pak broto sudah berkedut-kedut
“iiniii bentarrr lagiii, urrgghhhhhh baayuuuu lihhhaaatttt memek mamamuu bentar lagi bapakk pejuiiinnn, kamu punya adik baru.. urghhhhhhh” pak broto merasakan vagina berkedut cepat
“aaaahhhhhhhhhhh koontttoooollllll, pejuuuiiinnn mmmmemekkk,,,, mmek muncratttt aaaaahahhhhhhhssssss sreeeeeerrrrrrrrrrrr” desahh niaa panjang
“urrrgggggghhhhhhhhh aaaargggghhhhhh innniii memekkkk, pejuuu kontollll buattt anakkkk kita niaaa saayyyaannggg croottttt crooooottttttt” lenguh panjang pak broto menekah dalam-dalam penisnya
Keduanya saling berdekapan. Kemaluan pun mereka saling menyatu. Pak broto menahan penisnya dalam-dalam agar spermanya benar-benar berhasil menghamili nia. Nia hanya terengah-engah oleh semburan hangat pak broto yang segera akan membuatnya berbadan dua.
Setelah dirasa sperma itu masuk semua, pak broto melepaskan dekapannya ke nia. Ia mencoba bangun setelah berhasil menyemburkan spermanya di vagina nia. Namun, entah mengapa. Setelah dia agak terbangun. Sebuah balok kayu menghantam kepalanya.
“Bllllleeeeeeetttttaaaaaaaaakkkkkkkk brrrruuuukkkkkkk” jatuh pak broto ke lantai terkena balok kayu dari seseorang. Nia hanya melongo selagi membiarkan sperma pak broto meleleh dari kemaluannya……..
Bersambung…