Kemudian Andi membiarkan kedua kaki istriku turun ke atas meja lalu menarik tubuhnya sehingga Lisa berada dalam posisi duduk.
“Begini deh, Lisa. Walau elu bilang kalau elu mau gua entotin elu sekarang, gua akan kasih elu kesempatan untuk lepas dari tantangan itu. Tapi itu pun kalau elu mau. Karena gua tau tantangan tersebut akan membuat suasana jadi canggung antara kita pada kemudian hari,” Andi menjelaskan.
Mata istriku bersinar penuh harap. Lalu Andi melanjutkan, “Gua akan kasih elu waktu 5 menit untuk mengocok, mengoral penis gua, terserah apa saja yang bisa elu lakukan. Kalau elu bisa bikin gua sampai ngecrot dalam waktu 5 menit itu, kita hentikan semua permainan ini dan elu boleh pulang. Bagaimana?”
Aku mendengar suara Rony terdengar dari samping, “Nah, ini baru asik nih. Tunggu, tunggu, kita akan mulai setelah dia siap. Bagaimana Lisa, elu sudah siap? Elu punya waktu 5 menit untuk membuat Andi klimaks atau dia bakal ngentotin elu.”
Mario men-zoom kamera ke wajah Lisa saat Karel berkata, “Oke, mulai…. sekarang!”
Istriku meraih penis Andi yang sudah menegang dan mulai mengocoknya dengan perlahan. Setelah sekitar 30 detik, Lisa mulai mengocoknya dengan lebih cepat berharap dapat mendorong Andi mencapai klimaks.
“Empat menit lagi,” Rony mengumumkan sisa waktu. Lisa menatap penis Andi dan mulai mengocok dengan lebih cepat lagi.
Lalu Lisa menarik rambutnya ke salah satu sisi wajahnya lalu membasahi bibirnya. Dia hendak menghisap penis Andi! Istriku membungkukkan tubuhnya lalu melahap penis tersebut masuk ke dalam mulutnya.
Dengan penis Andi di dalam mulutnya, kepala Lisa bergerak naik turun perlahan selama hampir satu menit. Kemudian ia berhenti mengoralnya dan mulai mengocok penis itu dengan cepat lagi sambil menatap wajah Andi untuk melihat apakah ia sudah hampir mencapai klimaks.
“Dua menit lagi!” teriak Rony.
Istriku menungging dan melahap penis Andi lagi dengan mulutnya. Kali ini ia memasukkan penis itu lebih dalam sehingga seluruh panjang penis Andi masuk ke dalam mulut Lisa setiap kali kepala Lisa bergerak turun. Gerakan naik turun kepala Lisa semakin lama menjadi semakin cepat sementara air liurnya mulai meleleh dari ujung mulutnya.
“Sisa waktu elu tinggal 1 menit, Lisa!” kata Rony.
Hampir putus asa, Lisa menarik ujung kaosnyanya ke atas dan menekan penis Andi masuk ke antara payudaranya. Dari samping Lisa menekan kedua payudaranya sehingga menggepit penis Andi dengan mantap dan mulai menggerakkan tubuhnya naik turun seakan mengocok penis tersebut dengan payudaranya.
Lisa sedang berusaha sedemikian rupa agar berandalan ini ejakulasi sehingga ia tidak perlu berhubungan seks dengannya!
“Tiga puluh detik lagi! Ayo!” teriak Rony. Istriku menghentikan usahanya dengan payudaranya dan mulai mengocok penisnya dengan cepat lagi sambil menatap wajah Andi.
Lisa memohon kepada Andi dengan putus harap, “Ayo Andi! Elu tahu kalo elu mau klimaks. Ayo lepasin aja! Semprot sekarang! Lihat, gua sudah menunggu,” Lisa memohon dengan membuka mulutnya tepat di depan kepala penis Andi.
Ia sudah mencoba segalanya namun Rony mengumumkan bahwa waktunya sudah habis. Dengan nafas memburu, Lisa melepaskan penis Andi dengan kecewa.
Andi memandang Lisa dan berkata, “Jangan kuatir, gua akan ngecrot kok nanti, Lisa.”
Andi menarik kaki Lisa sehingga tubuhnya terbaring terlentang di hadapannya. Lalu ia meletakkan masing-masing kaki Lisa di atas bahunya sehingga pahanya terbuka. Istriku terbaring terlentang menatap langit-langit, menunggu dientot Andi dan tidak ada yang dapat menghentikannya sekarang!
Lalu Andi berkata, “Elu bisa masukin sekarang, Lisa!”
Dengan tangannya, istriku meraih penis Andi dan menggiringnya masuk ke dalam tubuhnya! Punggung Lisa meliuk naik saat Andi mendorong masuk seluruh penisnya dengan gerakan perlahan.
Setelah itu Andi, bocah ingusan tetangga sebelah, mulai mengentot istriku! Mata Lisa terbuka menatap langit-langit sementara tubuhnya bergoyang-goyang seirama dengan gerakan pinggul Andi. Aku dapat mendengar suara kulit menghajar kulit.
Setelah sekitar lima menit, Andi membungkuk, menempelkan tubuhnya ke atas tubuh istriku sehingga menekan kedua pahanya ke dadanya.
Kini muka bertemu muka, Andi memagut bibir istriku dan menciumnya dalam-dalam sambil mengentot istriku dengan gerakan lembut. Istriku mulai mengerang-erang namun suaranya tertahan oleh mulut Andi.
Dia mulai panas!” kata Rony.
“Iya, seperti waktu itu. Gua udah tau deh!” tambah Karel.
Gerakan pinggul Andi semakin cepat. Ia menghentikan ciumannya sehingga ia dapat memandangi wajah Lisa. Istriku sudah basah oleh keringat dan nafasnya sudah memburu.
Mario men-zoom kamera sampai wajahnya memenuhi layar TV. “Ngomong sesuatu ke suami elu yang nonton video ini di rumah, Lisa,” perintahnya.
Istriku menoleh dan menatap ke lensa kamera namun tidak berkata apa-apa.
“Ayo dong, ngomong apa aja!” teriak Andi dan setelah itu terdengar sebuah tamparan.
Lisa memejamkan matanya menahan perih lalu membuka matanya lagi menatap ke arahku.
“Aku harap…(hhh)… kamu… (nhhh)… kamu senang… (hhhh)…,” ucap istriku dengan nafas mendesah. Lalu ia memalingkan wajahnya. Ia benar-benar kesal denganku dan aku tidak dapat menyalahkan dia. Aku seharusnya tidak mengirimnya ke rumah Rony dan kini aku harus membayar dengan harga yang mahal.
Dengan tubuhnya berada di atas tubuh istriku, Andi terus memompa penisnya keluar masuk vagina Lisa yang membuat nafas istriku semakin memburu. Sesekali terdengar desahan Lisa di tengah nafasnya yang menderu.
Lalu Andi bertanya, “Apa elu sudah siap untuk berorgasme, Lisa?”
Andi mulai memperlambat gerakan pinggulnya namun mendorong penisnya masuk dengan lebih bertenaga.
Di antara nafas yang terengah-engah, istriku menjawab, “Iya… (mmhhh)… lakukan… (hhhh)… selesaikan… (ahhh)….”
Akhirnya Andi terlihat seperti sudah hampir mencapai klimaks. Satu dorongan panjang masuk ke dalam istriku, Andi menahan penisnya di dalam tubuh Lisa. Istriku mulai menggeliat dan mendesah panjang. “Gua belum selesai!” kata Andi.
Ia mengeluarkan penisnya dari dalam tubuh Lisa dan membalik tubuh Lisa ke posisi doggie-style!
Dalam posisi merangkak, istriku menunggu Andi mengentotnya dari belakang.
“Tampar pantatnya! Dia suka tuh!” teriak Mario.
“Bener nih?” Andi bertanya kepada Lisa.
Andi menampar keras pantat Lisa! PLAK! Dan sekali lagi.
“Lisa, elu suka ini?” tanyanya lagi. PLAK!
Istriku membuka suara untuk menghentikan pelecehan ini, “Balik ke seks aja deh, Andi.”
PLAK!! Tangannya menampar pantat Lisa sekali lagi. “Oke, kalau begitu masukin lagi!” perintah Andi.
Aku harus menyaksikan istriku meraih ke belakang dan menarik penis Andi masuk ke dalam tubuhnya!
Andi memegang pinggul Lisa dan dengan kedua tangannya menggerakkan pinggul Lisa sehingga Lisa mengentoti penis Andi dalam posisi doggie-style. Karel lalu berkata bahwa ia sudah tidak tahan dengan hanya menonton.
Lalu ia menanggalkan celananya. Ia berjalan mengitar dan menukar tempat dengan Rony sehingga ia berhadap-hadapan dengan kepala istriku. Karena sedang menunduk, Lisa tidak mengetahui kalau Karel sedang berdiri di depannya dengan penis yang menantang.
Lalu Andy menjambak rambut Lisa dan menariknya ke belakang sehingga memaksa kepalanya mendongak dan menatap tepat penis Karel. Karel meraih penisnya dan menamparkannya ke wajah Lisa beberapa kali sampai akhirnya Lisa memasukkan penis itu ke dalam mulutnya dan mulai menghisapnya.
Mario bergerak mundur sehingga dapat mengambil seluruh adegan ini dalam satu layar dimana istrku dalam posisi merangkak dientot dari depan belakang oleh Karel dan Andi. Lisa terhimpit di tengah-tengah dua penis dan sekarang sudah mengerang-ngerang dengan suara keras.
Setiap kali Andi menghujamkan penisnya ke dalam tubuh istriku dari belakang, Lisa terdorong ke depan sehingga penis Karel amblas masuk sampai ke kerongkongannya.
Setelah dua menit berlalu aku dapat mendengar desahannya berubah menjadi suara tersedak dan liur mulai menetes dari dagunya. Lisa akhirnya berhenti mengoral Karel. Ia menatap Karel dengan pandangan memprotes dan berkata, “Sudah cukup. Gua ngga bisa nafas nih!”
Rony lalu maju dan mencengkram wajah Lisa dan berkata, “Wah, elu salah! Elu masih harus menservis dua penis lagi setelah mereka berdua puas.” Kepala istriku jatuh lunglai dengan pasrah mendengar perkataan Rony. Sementara itu Rony dan Mario mulai menanggalkan celana mereka.
“Kelihatannya masih banyak proyek yang harus elu selesaikan,” kata Mario saat Lisa menyadari kini di dalam ruangan itu ada empat penis yang tegang dan mengeras yang menunggu dipuaskan olehnya.
Lalu Andi menukar posisi dan kini ia berbaring di atas meja dengan istriku berada di atasnya. Saat istriku menggenjot penis Andi, Rony mengambil posisi di belakang mereka lalu mulai menekan penisnya ke anus Lisa dari belakang.
Lisa mengeluarkan suara dengan keras, “Uhhmmmpphh…,” saat kedua lubang dalam tubuhnya dimasuki oleh penis Andi dan Rony. Sementara itu Karel masih berdiri di depan Lisa menunggu istriku menuntaskan oral yang terhenti tadi.
Akan tetapi kepala Lisa masih tertunduk lunglai dengan desahan-desahan terdengar keluar dari mulutnya akibat dua penetrasi yang sedang diterima tubuhnya.
Akhirnya Karel bosan menunggu lalu menarik tangan kanan istriku untuk menggenggam penisnya yang sudah keras. Dengan hati-hati Mario menaruh kamera di atas kursi sehingga dapat mengambil seluruh adegan itu. Lalu ia berjalan menghampiri mereka dan meraih tangan kiri istriku untuk menggenggam penisnya.
Dientot dua penis sekaligus dan menahan seluruh berat tubuhnya dengan penis yang berada di kedua genggamannya, sungguh membuat birahi dalam tubuhnya meletup-letup! Lisa mulai berteriak dengan keras sementara dengan penuh nafsu mengocok kedua penis Karel dan Mario.
Andi dan Rony sudah tidak lagi menggerak-gerakkan pinggul mereka karena istrikulah yang menggenjot pinggulnya sehingga kedua penis mereka bergerak keluar masuk tubuhnya! Aku tahu Lisa akan segera mencapai orgasme dan aku belum pernah melihatnya senafsu ini!
Penis Mario mulai menyemprotkan sperma dari kocokan istriku dan ia menundukkan kepalanya untuk menjilati sperma yang keluar. Lisa masih berada di kondisi hampir orgasme saat penis Karel juga menyemburkan lelehan sperma dalam jumlah besar yang hampir semuanya dapat ia tangkap di dalam mulutnya.
Lalu dengan kedua tangannya masih menggenggam penis Karel dan Mario, penis Andi berada di dalam vaginanya, dan penis Rony berada di dalam anusnya, serta mulut penuh dengan sperma, orgasme Lisa meledak dengan dahsyat.
“OOAHHHHGG… GILAAAAAA!!!” teriak istriku selagi tubuhnya menggelepar-gelepar karena tidak dapat menahan dentuman orgasme yang menghantam tubuhnya bertubi-tubi.
Andi menghujamkan dorongan terakhir dan menumpahkan muatan spermanya di dalam vagina Lisa dan tak lama setelah itu tubuh Rony pun mengejang. Lisa merasakan cairan sperma Rony meletup-letup di dalam anusnya.
Lalu istriku mengatakan sesuatu yang tidak akan pernah dapat aku lupakan. “OOOOHHH… GILLAAAA… enak bener ngentotnya!!!” Ia mengatakannya dengan cepat namun aku mendengarnya!
Mereka semua mundur dari tubuh Lisa meninggalkannya tergeletak di atas meja terengah-engah kelelahan. Cerita romantis ini dipublish oleh situs Ngocoks.com
Mario mengambil kamera, berjalan mengitari meja dan menyorot selangkangan Lisa di mana lelehan sperma keluar dari anus dan vaginanya. Lalu ia berjalan ke depan dan menyorot wajah istriku yang juga dipenuhi oleh cairan sperma di pipi dan dagunya.
Mulut Lisa menganga untuk membantu menyedot udara di tengah nafasnya yang terengah-engah. Rony menghampiri telinga Lisa dan berkata, “Ayo ngaku, Lisa, elu belom pernah orgasme sehebat ini, kan?”
Lisa hanya mengeluarkan erangan kecil dan terus berusaha untuk menenangkan deru nafasnya. Rony berseru bahwa ia tidak dapat mendengar jawabannya. “Ayo ngaku aja, Lisa!”
Kemudian istriku memutar tubuhnya sehingga ia terbaring terlentang di atas meja. Dadanya bergerak naik turun dan kembang kempis seiring dengan nafasnya yang tidak kian mereda. Lisa akhirnya menjawab di tengah nafasnya yang menderu, “Iyah… (hmhh) oke… (hhh) gua belum pernah… (ohhhh)”
Lalu rekaman video itu selesai! Aku tidak dapat mempercayai isrtiku berkata kepada anak berandalan tetangga sebelah bahwa ia mendapat orgasme yang lebih hebat dengan dia dibanding dengan diriku! Aku terduduk di kursi dengan pikiran yang berkecamuk.
Aku tahu Lisa melakukan ini semua karena ia berpikir aku menginginkan ia melakukannya, tapi apakah ia benar-benar menikmatinya? Aku terlelap dan bermimpi semua ini akan segera berakhir.