Close Menu
Cerita SexCerita Sex
  • Warning!
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Kirim Cerita Sex
  • Join Telegram
  • Video Bokep
  • Foto
X (Twitter) WhatsApp Telegram
Cerita SexCerita Sex
  • Contact
  • Warning!
  • Privacy
  • Kirim Cerita
  • ThePornDude
  • Bokep
Cerita SexCerita Sex
Home»Novel»The Wild Wolves

The Wild Wolves

Jamuan para serigala
Share Twitter Telegram WhatsApp Copy Link

Danu yang sudah dibutakan oleh nafsunya langsung membuka lebar kaki Naomi. Penisnya sudah kembali tegak setelah orgasme pertamanya dan kini ia siap melakukan ronder kedua. Karena Ia belum pernah bersenggama sebelumnya, ia pun berusaha untuk mengingat-ingat action-action yang pernah dia tonton sebelumnya di pornhub maupun redtube.

Lagipula selagi mengumpulkan birahi untuk ronde dua, ia melihat aksi teman-temannya. Dari apa yang dia lihat, dia menganggap semua itu mudah. Danu langsung dengan kasar memasukkan penisnya ke vagina Naomi yang dibalas dengan teriakan kesakitan oleh Naomi.

“Aaaaaahhh! Bukan disitu!”, Teriak Naomi pedih.

Penis Danu pun tidak masuk sepenuhnya ke dalam karena memang Danu tidak memposisikan penisnya dengan tepat. Ia mencoba lagi namun posisi penisnya masih tidak tepat sehingga menghantam dinding vagina Naomi dengan keras.

“AAAAHHHH! Pelan-pelan! Sakit!”, Jerit Naomi kesakitan sambil tangannya meraih badan Danu dan berusaha mendorongnya agar menjauh.

“Hahaha pelan-pelan dulu aja Dan. Nafsu amat. Lo cari dulu lobangnya yang mana. Lo masukkin perlahan.”, ujar Ardan yang kasian melihat Naomi namun tidak bisa menahan tawa akibat kelakuan Danu yang masih amatir dalam hal persenggamaan.

Danu pun menuruti saran Ardan. Ia memegangi penisnya dengan tangan kanan lalu secara perlahan ia sentuhkan ke bibir vagina Naomi. Tangan Naomi sedikit menutupi vaginanya dan sebisa mungkin menahan penis Danu agar tidak salah masuk karena trauma dengan sakitnya. Danu berusaha membuka bibir vagina Naomi dengan jari tangan kirinya.

Naomi melakukan perlawanan dengan merapatkan kakinya untuk menutup vaginanya dari Danu, namun Danu menahan kaki Naomi dengan badannya dan masih berusaha untuk menjebol vagina perdananya tersebut.

Danu mencoba memasukkan pelan-pelan penisnya ke dalam vagina Naomi. Awalnya lancar, penis Danu masuk beberapa centimeter, namun Danu merasa penisnya mencapai jalur buntu yang diikuti dengan teriakan Naomi.

“AH!”, teriak Naomi singkat. “Bawahan Danu….”, kata Naomi lirih.

Naomi tahu pada akhirnya Danu pasti akan tetap mencoba menjebol vaginanya. Lebih baik ia bantu Danu agar mempercepat permainan kasarnya itu selesai.

Danu menurut. Ia geser penisnya sedikit ke bawah seperti saran Naomi dan ia pun merasakan ada seperti lubang namun sangat sempit. Merasa bahwa itu bagian bawah yang dimaksud, Danu pun mendorong penisnya memasuki lubang yang dibentuk oleh dua dinding itu.

” Ahhh HHHHHMMM ahhhhh.”, teriak Naomi awalnya, namun berganti menjadi desahan lirih. Namun, teriakan Danu tidak kalah kencangnya.

“Woooooooh, ANCOOOK!!”, teriak Danu ketika merasakan sempitnya dua dinding vagina yang menghimpit penisnya. “Sempite, enak tenan!!!”, lanjutnya.

Kelima sahabatnya pun hanya bisa tertawa melihat kelakuan Danu di malam pertamanya. Mungkin itu mengingatkan mereka ke pengalaman pertama mereka dulu.

Danu mencoba menerobos dinding tersebut sampai batang penisnya masuk seluruhnya yang diikuti dengan lenguhan Danu, “Oooooohhhh”.

Danu menarik kembali penisnya lalu memasukkannya lagi. Ia lakukan itu berkali-kali sembari dengan perlahan ia percepat temponya. Kini Danu sudah mendapatkan feeling yang pas untuk menggenjot Naomi. Seperti perasaan canggung yang hilang ketika baru jago menaiki sepeda. Danu sudah tidak perlu terlalu berpikir dalam melakukan semua ini.

Namun beda halnya dengan Naomi. Walaupun Danu sudah mendapatkan temponya, tetaplah dia seorang amatir. Permainannya pun masih menyakiti dinding vagina Naomi dan terasa perih. Padahal, Naomi sudah tiga kali orgasme dimana seharusnya dinding dalam vaginanya sudah cukup basah dan tidak menimbulkan iritasi.

Ia ngeri jika permainan kasar Danu akan membuat vaginanya lecet dan menyebabkan perih hingga esok hari. Padahal ia harus perform di Bandung besok. Tentunya sangat tidak nyaman jika ia perform dengan vagina yang perih.

Danu mencoba meniru aksi Frans sebelumnya, di mana ia mendekap Naomi lalu menciumnya. Naomi tidak suka dengan permainan ini. Ia pun bingung kenapa ia bisa senyaman itu bercinta dengan Frans, namun tidak dengan yang lain. Terkecuali mungkin dengan Ray karena memang dia adalah kekasihnya. Namun itu menimbulkan pertanyaan baru lagi di benak Naomi, “Apakah Frans begitu spesial bagi dirinya?”.

Danu di satu sisi sangat menikmati pengalaman pertamanya bercinta. Ia cumbu Naomi dengan liar. Ia gerayangi setiap bagian muka Naomi dengan bibirnya dan terkadang dengan lidahnya. Danu turun ke arah leher Naomi, menciumi leher mulus dan menjilatinya yang dilanjutkan dengan hal yang sama ke payudara dan puting Naomi.

Naomi tidak suka dengan segala ciuman dari Danu. Nafas Danu sangat pekat dengan bau alkohol membuat Naomi sedikit mual. “Seberapa banyak bir yang bocah ingusan ini minum?”, ujar Naomi dalam hati.

Tanpa Naomi tahu, Danu sudah menghabiskan lebih dari tiga kaleng bir. Mungkin Danu minum sebanyak itu untuk menghilangkan rasa groginya dan menambah rasa percaya dirinya. Hal itu terbukti efektif, namun satu hal yang tidak Danu antisipasi adalah, libidonya meningkat berkali-kali lipat karena efek alkohol. Itu lah kenapa Danu bersikap sangat liar dengan nafsunya.

Sembari menahan genjotan Danu yang perih, Naomi merasakan ada penis yang mendekati mulutnya. Ray menyodorkan penisnya untuk Naomi hisap. Naomi bangun dari posisi rebahan ke posisi duduk dengan ditopang oleh sikunya agar Danu menjauh dan berhenti mencumbu badannya.

Pantatnya masih menopang bagian bawah tubuhnya yang masih asyik digenjot Danu. Naomi mulai menghisap kemaluan kekasihnya itu dengan lahap agar dia melupakan rasa perih di vaginanya. Ardan dan Bagas pun menghampiri Naomi.

Selagi mereka antri untuk mempenetrasi vagina Naomi, mereka memainkan puting payudara Naomi dengan satu tangan, sembari satu tangannya mengocok-kocok penis mereka sendiri agar kembali keras dan siap untuk ronde berikutnya.

Ardan memainkan puting kiri Naomi dan Bagas memainkan puting kanan Naomi. Bagas pun sedikit iseng dengan menjepitkan kemaluannya yang masih setengah keras itu ke ketiak Naomi. Baru kali ini Naomi melakukan hal itu. Beberapa cairan kental dan licin pun membasahin ketiak mulusnya itu.

Naomi merasakan genjotan Danu ke vaginanya semakin kencang. Perih yang ia rasakan pun semakin bertambah intensitasnya. Naomi hanya bisa mengalihkan perhatiannya ke penis Ray di dalam mulutnya dan ke permainan Ardan dan Bagas ke putingnya.

Naomi merasakan bahwa Danu mungkin akan segera keluar. Ia harap dia benar. Tak sabar ia ingin Danu cepat-cepat menyelesaikan permainannya dan cepat-cepat pergi. Firasat Naomi benar. Tak berselang lama, ia merasakan cairan hangat memasuki liang vaginanya.

Seharusnya itu bisa mengurangi kasarnya gesekan penis Danu untuk sementara waktu. Naomi tidak menikmati permainan Danu dan sama sekali tidak peduli dengannya. Ia tetap fokus ke Ray, Ardan dan Bagas. Beda halnya dengan Danu.

Menurutnya, itu adalah momen terspesial untuknya. Ia ejakulasi di liang vagina seorang wanita untuk pertama kalinya. Ia rasakan betapa sempitnya liang vagina seorang Shinta Naomi. Betapa hangatnya penisnya di dalam sana. Betapa empuknya sensasi yang dia rasakan di batang penisnya.

Pijatan dinding vagina seorang wanita yang tiada taranya. Apalagi perempuan ini adalah Shinta Naomi. Betapa beruntungnya dia. Setelah puas menikmati Naomi, Danu pun kembali turun dari kasur dan mengambil satu kaleng bir untuk ia nikmati.

Kini giliran Ardan yang bersiap di antara kedua kaki Naomi. Gairah Naomi pun meningkat melihat Ardan bersiap diri di depannya. Memang pria-pria berbody kekar adalah favorit Naomi. Ray dan Ardan adalah salah satunya. Malam ini menjadi kesempatan untuk Naomi merasakan kekarnya body Ardan.

Ia teringat bagaimana sebelumnya Ardan mencabuli mulutnya dengan penisnya yang besar. Dari panjangnya, kelihatannya penis Ardan dan Ray sama-sama panjang, namun dari besarnya, sepertinya penis Ardan lebih gemuk. Merasakan di mulutnya saja Naomi sudah terangsang, apalagi jika memasuki liang vaginanya.

Sekarang tak heran bagaimana Ardan bisa menjadi seorang fuckboy. Dengan ketampanan dan body kekarnya, tak heran bagi Naomi bagaimana banyak perempuan di luar sana menyanggupi untuk tidur dengannya. Yang membuat Naomi penasaran adalah bagaimana bisa Naomi tidak menyadari pesona itu sebelumnya.

Satu hal yang membuat Naomi kesal, permainan kasar Danu masih meninggalkan rasa perih di vaginanya. Padahal ia ingin bercinta sepenuh hati dengan Ardan. Kapan lagi dia mempunyai kesempatan untuk bercinta dengan Ardan? Jika pada akhirnya Naomi putus dengan Ray pun, mungkin akan canggung jika Naomi bercumbu atau menjalin hubungan asmara dengan sahabat mantannya.

Sebelum Ardan melakukan aksinya, Naomi menghentikan sejenak blowjobnya kepada Ray. “Pelan-pelan dulu Dan. Masih rada perih.”, pinta Naomi manja. Ia tak tahu apakah Ray menyadari perbedaan intonasi bicara Naomi ke Ardan yang menjadi manja.

“Duh, gara-gara Danu tadi ya?”, ucap Ardan ramah. “Frans, lo ada lubricant ga?”, tanya Ardan kepada Frans.

“Oh ada. Bentar.”, sahut Frans sambil beranjak ke rak tempat ia menaruh persediaan-persedian untuk bercinta seperti lubricant dan kondom.

Ardan pun tidak langsung mempenetrasi Naomi namun menunggu Frans mengambil lubricant. Sebagai gantinya, Ardan mengelus bagian luar vagina Naomi. Ia pun berkata dengan nada perhatian, “Kalau ada yang sakit, bilang ya.”.

“Sungguh gentle.”, kagum Naomi dalam hati dan mendadak ia tersipu. Kini Naomi bisa lebih tenang. Ia kembali memberikan blowjob ke Ray yang sudah dengan tidak sabar menyodorkan penisnya ke mulut Naomi.

“Nih!”, saut Frans sembari melempar sebotol lubricant yang ditangkap dengan mahir oleh Ardan.

Naomi kembali menghentikan blowjobnya. “Dan, ga usah pake lubricant ga apa-apa sih. Yang penting pelan-pelan aja nanti juga sakitnya hilang.”, pinta Naomi. Ia tidak ingin kerasnya penis Ardan dihalangi oleh licinnya lubricant. Menurut Naomi, ini adalah momen yang sangat spesial dan tidak ingin rusak sedikitpun.

Naomi lalu melanjutkan blowjobnya ke Ray agar Ray tidak makin merasa diacuhkan.

Ardan mulai dengan perlahan memasukkan ujung penisnya ke vagina Naomi. Nafas Naomi sudah mulai mencepat. Perlahan ia masukkan penisnya lebih dalam yang juga membuat nafas Naomi makin tersenggal-senggal.

Naomi menjadi tidak karuan. Penis Ardan membuka penuh dinding vaginanya. Panjangnya pun sampai menyentuh ujung liang vagina Naomi. Setiap hentakan dari Ardan, mengirimkan jutaan rangsangan di sekujur dinding vaginanya seakan-akan besarnya penis Ardan menjangkau seluruh titik syaraf di liang vagina Naomi.

Ardan secara gentle mempenetrasi Naomi sembari jari jempol kanannya meraba bagian luar teratas liang vagina Naomi. Ia lalu memasukkan jari jempolnya itu sedikit lebih dalam menyentuh bagian klitoris Naomi.

Saat klitorisnya ikut terangsang, Naomi sudah tidak bisa menahan lagi hasratnya. Ia hentikan blowjob yang ia lakukan ke Ray dan langsung pindah mendekap ke badan Ardan yang kekar. Bagas pun secara kaget melepaskan pilinan jarinya yang ia lakukan ke puting Naomi.

Naomi tidak peduli akan Ray. Ia hanya ingin mendekap badan Ardan yang kekar. Ia menyesuaikan posisi dirinya sehingga pantatnya menaiki paha Ardan. Naomi merubah posisinya menjadi woman on top. Kini, bukan para lelaki-lelaki ini yang ambil alih, namun dirinya.

Hasratnya ke tubuh Ardan membuat Naomi menjadi liar. Ia mulai menggenjot sahabat kekasihnya itu. Ia rasakan besarnya penis yang sedang ia tunggangi. Memang belum pernah ia menunggangi penis sebesar milik Ardan. Awalnya dia kesulitan, namun akhirnya terbiasa.

Naomi melingkarkan lengannya di sekitar kepala Ardan sehingga Ardan dengan mudah mencumbu dada Naomi dan mengulum putingnya. Ketika Ardan mengulum puting Naomi, Naomi semakin mengeratkan lengannya ke kepala Ardan agar semakin kencang juga dadanya merasakan rangsangan Ardan.

Naomi merasakan rangsangan yang hebat di sekujur tubuhnya. Ia yakin sebentar lagi ia bisa mencapai orgasme keempatnya malam ini. Naomi tetap menggenjot penis Ardan yang terduduk di bawahnya. Ia cepatkan genjotannya sambil sesekali menciumi dahi dan rambut Ardan. Naomi betul-betul nikmati momennya dengan Ardan malam itu.

“Sebentar lagi, sebentar lagi aku keluar.”, jerit Naomi dalam hati tidak sabar untuk merasakan orgasme dengan Ardan.

Tiba-tiba, Naomi merasakan ada cairan kental dan licin tumpah di pantatnya. “Ah, siapa ini keluar di pantat aku? Si Danu pecundang itu udah horny lagi? Atau si Ray yang blowjobnya ga aku selesain akhirnya ngocok sendiri? Kasian.”, pikir Naomi dalam hati, namun tidak terlalu ia gubriskan lagi. Sebentar lagi ia akan orgasme.

Namun, orgasme itu harus tertunda karena rusaknya mood Naomi. Secara tiba-tiba, ada benda keras besar seperti daging tumpul mencoba memasuki pantatnya. Naomi pun berteriak kencang.

“AAAAAAAAAHHHHH SAKIT!”, teriak Naomi.

Ia menoleh dan mendapati dibelakangnya sudah ada Ray. Yang membuat Naomi lebih kaget adalah Penis Ray kini mencoba memasuki pantat Naomi. Cairan yang ia rasakan barusan menyentuh pantatnya bukanlah sperma salah satu pemuda cabul ini, melainkan lubricant milik Frans yang tadinya akan dipakai Ardan untuk melumuri vaginanya. Ray melumuri pantat dan lubang pantatnya dengan lubricant.

Ray sudah berhasil memasukkan ujung penisnya ke lubang pantat Naomi, dan berusaha untuk menerobos masuk lebih dalam yang membuat Naomi menjerit kesakitan.

“GAK!”, teriak Naomi melawan, namun tak digubris oleh Ray.

“Ray! Gak! Stop!”, ulang Naomi, kini sambil melepaskan dekapan tangannya di Ardan dan mencoba mendorong penis kekasihnya itu keluar dari pantatnya.

Namun, dengan kasarnya Ray menepis tangan Naomi. Ia lalu memegang kedua pantat Naomi dan melanjutkan dorongannya agar penisnya semakin dalam masuk ke dubur kekasihnya.

“AAAAAAH!”, teriak Naomi kesakitan. Dirinya pun terdorong akibat kuatnya dorongan Ray hingga Naomi terjatuh ke badan Ardan.

Ardan merasakan empuknya payudara Naomi jatuh ke dadanya. Ia lalu memeluk Naomi erat di dekapannya sembari menikmati kenyalnya payudara dan kerasnya puting Naomi yang beradu dengan tubuhnya.

Kini gejolak orgasme yang sebelumnya Naomi rasakan sudah hilang akibat sodomi kekasihnya sendiri.

“Kenapa sih kamu? Gila ya?!”, teriak Naomi dengan nada membentak ke Ray.

Ray masih tidak menggubrisnya. Ia masih saja berusaha memperdalam penisnya masuk ke pantat Naomi.

Naomi merasakan seperti ia sedang buang air besar, namun fesesnya masuk kembali menaiki pantatnya. Sungguh perasaan yang tidak mengenakkan. “Ray benar-benar sudah gila.”, pikir Naomi. Ia tidak kuasa berbuat apapun. Ia hanya bisa lemas diapit seperti sandwich.

Ardan di bawah Naomi dengan penisnya tertancap kokoh di vaginanya, lalu Ray di atasnya dengan penisnya menyodomi Naomi tanpa ampun.

Ray tetap melancarkan aksinya. Ia genjot pantat Naomi dengan penisnya berkali-kali. Dalam hati Ray, dia merasa cemburu karena Naomi terlihat begitu mesra ketika bercumbu dengan Frans.

Naomi juga keliatannya begitu menikmati bercinta dengan Ardan sampai-sampai Naomi melupakan blowjob yang Naomi berikan padanya. Namun, Ray gengsi untuk menunjukkan rasa cemburunya itu, apalagi setelah apa yang ia katakan di depan sahabat-sahabatnya ketika menanggapi tantangan bodoh dari Frans sialan.

“Lihat saja Frans, tunggu giliranmu ketika Nadila menjadi santapan kelima sahabatmu ini. Akan kuhancurkan Nadila dan hubungannya denganmu.”, ujar Ray emosi dalam hati. Namun kini, emosinya hanya bisa ia luapkan ke Naomi. Kasihan sekali Naomi yang kini menjadi pelampiasan emosi dan gengsi Ray atas perlakuan sahabatnya.

Bersambung…

1 2 3 4 5 6 7
Berlanjut Bersambung Cantik Dewasa Fantasi Gangbang Novel Rame Rame Romantis Threesome
Share. Twitter Telegram WhatsApp Email Copy Link
Previous ArticleFreya Jayawardana JKT48
Next Article Mimpi Buruk (Perampok)
ceritasex

    Ngocoks adalah situs dewasa yang berisi kumpulan cerita sex tergres yang di update setiap hari. Jangan lupa bookmark situs ini biar tidak ketinggalan cerita dewasa lainnya, -terima kasih.

    Related Post

    8.5

    Istri Nakal

    8.5

    Hantu Tampan

    8.5

    Diambang Kehancuran

    7.0

    Making Dirty Scandal

    8.0

    Sebuah Pengkhianatan

    8.0

    Melamar Santriwati

    Follow Facebook

    Recent Post

    Sang Penakluk Akhwat

    Pistol Hipnotis

    Pengalaman Ternikmat

    Hipnotis Sekolah

    Istri Penuh Nafsu

    Bidadari Pemilik Apartemen

    Calon Klien Suami

    Kepolosan Istri

    Daya Pikat Ibu Arwinda

    Penjebolan Perawan

    Kategori

    Terekspos

    Ngocoks.com adalah situs dewasa berisi kumpulan cerita sex, cerita dewasa, cerita ngentot dengan berbagai kategori seperti perselingkuhan, perkosaan, sedarah, abg, tante, janda dan masih banyak lainnya yang dikemas dengan rapi dan menarik.

     

    ✓ Update Cerita Sex Setiap Hari
    ✓ Cerita Sex Berbagai Kategori
    ✓ 100% Kualitas Cerita Premium
    ✓ Semua Konten Gratis dengan Kualitas Terbaik
    ✓ Semua Konten Yang Diupload Dipilih & Hanya Update Konten Berkualitas

     

    Cara Akses Situs Ngocoks

    Akses menggunakan VPN atau kamu bisa juga akses situs Ngocoks ini tanpa VPN yang beralamat ngocoks.com kalau susah diingat, Silahkan kamu buka saja Google.com.sg Lalu ketikan tulisan ini ngocoks.com, terus klik halaman/link paling atas situs NGOCOKS no 1 di Google. Selamat Membaca!


     

    Indonesian Porn Fetish Sites | Indonesian Porn List | Ulasan Bokep Indonesia

    © 2025 Ngocoks - Support by Google Inc.
    • Warning!
    • Iklan
    • Privacy Policy
    • Kirim Cerita Sex
    • Channel Telegram

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.