Sementara itu pak paijo dari tadi mengikuti nia yang mencari bayu. Hingga kedua terhenti di ruang tamu.
“Gak adaa kannn sayaaang?” ucap pak paijo tersenyum
“Iyaaa yahhhh” jawab nia terheran-heran.
Tiba-tiba pak paijo mendorong tubuhnya menantu nya hingga rebah di sofa. Nia yang lengah rebah dengan mudah di sofa ruang tamu tersebut. Dia melihat lelaki tua di hadapan nya itu melucuti kaos singlet dan sarungnya sendiri hingga jatuh di lantai. Kini mertuanya sudah telanjang. Ia melihat penis ayah mertuanya itu sudah amat mengeras.
“Ouhhh nia sayaaanggg sebentar lagiii ayah akan meniduri mu” ucap pak paijo yang sudah dikuasai nafsu
“Aaah ayahhh jangan duluu yaahhh” larang nia yang agak takut
“Ayooo sayang apaa lagiiii”
“Ayah janji dulu ini cukup satu kali aja yaa yahh? Dan jangan sekali sekali mencoba memperkosa wanita termasuk aku” ucap nia meminta kepastian
“Iyaa sayaang ayahhh janji”
“kunci pintunya dulu yah ahhhh, biar pas kitaa lagii berbadan gak ada yang ganggu lagi yahh ahh” pinta nia
“iyaaaaaa sayaangggg”
Pak paijo lalu mengunci pintu rumah supaya tidak ada lagi yang menunggunya dengan menantunya. Setelah ayah mertuanya mengunci pintu, nia menyingkap bagian bawah dasternya. Kemaluannya kini terpampang jelas dihadapan pak paijo. Nia tidak menggunakan celana dalam. Tampaknya wanita itu juga sudah mulai dikuasai hasrat seksual yang tertunda kemarin.
“Udaahh sayaangg ohhh ohhhh” ucap pak paijo yang sudah sangat bernafsu
“Ohhh cepet bangettt nutupnya ohhh udahhh kepengen ngentot memek niaa yaa yahhhh ohhhh”
“Jilaati memek nia dulu yahhh ahhh” sahut nia sambil membuka bagian bawah dasternya
“Iya mana memek kamu sayaangg ouhhhh”
“Iniii yahhhhhhh ahhhh” ucap nia sambil membuka kaki dan menunjukkan liang peranakannya.
Pak paijo tidak tinggal diam ketika menantunya menunjukkan vaginanya. Lantas mulut lelaki tua itu mendekati dan melumat kemaluan nia.
Slrrpp… Slrrpp…
“Ahhhhhhh ayahhhh” desah nia ketika lidah mertuanya mulai menjilat.
“Ohhhh ayahhhhh jilat yang dalemmmm ahhhh jilat itil niaaaa yahhh ohhhh” pinta nia sambil mendesah
Slrrpp…Slrrpp…
“Ohhhh ayahhhhhhhh enakkkkk yahhhh…..” desah nia kembali
Pak paijo terus menjilati vagina menantunya hingga ia tiba-tiba menghisap kemaluan wanita itu.
“Ahhhhhhhhh ayah hisap terusss yahh memek nia gak tahan yahh mau keluarrrrr” desah nia memegang kepala mertuanya. Ia acak-acak rambut lelaki tua itu.
“Ayah Nia mau keluar” desah nia ketika meraih orgasme pertama nya.
“Ohhhh banyakk bangettt sayanggg ayahh jilat ya…” ucap pak paijo yang sedang membersihkan cairan vagina menantunya
Nia yang masih berbalut daster itu sedang terbaring lunglai ketika mertuanya berhasil membuatnya orgasme. Mulut lelaki tua itu menjilati cairan kemaluan menantunya yang baru saja keluar.
Setelah selesai, Pak paijo menghentikan aktivitas mulutnya di kemaluan nia. Dia tiba-tiba mulai mengarahkan penisnya ke arah vagina menantunya. Sementara Nia membuka kakinya lebar-lebar.
“Nia sayang kontolll ayahhhhh sudahhh siaappppp” ucap pak paijo sambil mengelus penisnya yang siap diarahkan
“Nia juga ayah”
“uhh, siap-siap memek mu sayang” ucap pak paijo mulai memasuk kan penisnya.
Perlahan pak paijo mulai memasukkan penisnya ke dalam kemaluan nia. Nia hanya pasrah ketika mertuanya tersebut akan menyetubuhi nya.
“Akhirnya ayah bisa ngentot kamu nia” lenguh pak paijo ketika penisnya hampir semua masuk ke liang kemaluan nia
Dalam posisi membuka kakinya. Kini Nia hanya mampu melihat penis ayah mertuanya menghujam liang kemaluan nya berulang kali. Kedua telapak tangan wanita itu memegang kedua telapak tangan mertuanya yang sedang memegang kedua belah paha putihnya.
Tampaknya pak paijo ingin kaki nia tetap terbuka agar ia tetap mudah menghujamkan penisnya di kemaluan menantu nya tersebut. Wajah lelaki tua itu menatap menantu nya dengan penuh kemenangan.
Mertua dan menantu kini saling berlomba-lomba mencapai kepuasan. Nia terus menggoyangkan pinggulnya. Pak paijo juga tak kalah. Ia juga terus menyodokkan penisnya ke liang peranakan menantunya itu hingga perlahan keduanya mulai mengubah posisi.
Pak paijo memilih duduk di atas sofa, jarak antara kedua kakinya ia lebarkan sehingga membuat penisnya yang mengacung ke atas terlihat amat jelas. Nia yang masih berbaring mengenakan daster bangkit berdiri. Dia bersiap naik kepangkuan ayah mertuanya..
“Nia sayaaangg ayooo siniii” pinta pak paijo yang ingin menantunya segera naik ke pangkuannya.
“Iyaaaa ayah” ucap nia sambil naik ke pangkuan ayahnya.
Di atas pangkuan ayah mertuanya, nia singkapkan kembali bagian bawah dasternya. Vagina nia kembali berhadapan dengan penis Pak paijo, yang mulai menggenjot menantunya dari bawah.
Nia dalam pangkuan dan dekapan mertuanya hanya bisa mendongakkan kepalanya ke atas sambil merintih, nia merintih nikmat di setiap sodokan penis mertuanya. Tiba-tiba nia menghentikan goyangannya.
“Kenapaa berhenti sayaanggg ohhhh” tanya pak paijo yang lagi keenakan”
“Sebentar yahhh niaa mau lepas daster duluu” ucap nia sambil membuang dasternya ke pinggir sofa
Kini nia sudah telanjang bersama ayahnya. Kedua buah dadanya yang besar terlihat amat jelas di depan mertuanya. Namun, ia menutup putingnya dengan kedua telapak tangannya.
“kenapaa ditutup sayang ohhhhh ayahh mau lihat ” kesal pak paijo sambil sedikit menggenjot menantunya.
“Gak bolehh yahhh ahhh” larang nia sambil menggoyang pinggulnya kembali
“Yaudah kalau gak bolehhh, ayahhh cukup genjot kamu ajaa dehh” kesal pak paijo sambil menggenjot vagina nia agak cepat.
“Aaahhh Ayah ngambek sih, yaudahhh iniiii teteknya” desah niaa sambil membuka telapak tangannya
“Gitu dong”
“Gede bangettt puting kamuu sayaanggg …. ayah jadi mauu nenen sama kamu nia sayangggg” pinta pak paijo sambil tetap menggenjot menantunya.
“Ya udah sini yahh.”
Mendengar ucapan menantunya tersebut, pak paijo melumat puting nia seperti bayi menyusu pada ibunya. Dia menghisap payudara nia kuat-kuat. Tak lupa ia kenyot bukit kembar wanita itu. Ia juga memeluk tubuh menantu erat-erat agar buah dada itu tetap menempel di mulutnya.
Nia hanya larut dalam desahan sambil menyusu mertuanya dalam keadaan sama telanjang Nia sibuk menggoyangkan pinggul demi penis mertuanya. Pak paijo sibuk menyusu dan menggenjot menantu nya. Menantu dan mertua tersebut mulai menikmati tubuh mereka satu sama lain.
Meanwhile
“Hoam…kokk bisaa ketiduran begini yaa?” tanya bayu membuka matanya.
Anak lelaki itu tampak sudah bangun. Dia tidak sadar kalau dirinya tertidur di lantai. Ia buka matanya sebentar. Lalu ia duduk, bangkit, dan duduk di atas sisi tempat tidurnya. Sebenarnya bayu masih mengantuk. Hanya saja,
“Aduh suara itu muncul lagiii… pasti suara mama. Tapi, ada seseorang lagi siapa ya?” tanya bayu
Ia lekas mendatangi sumber suara itu, buka pintu kamarnya pelan-pelan, betapa terkejut dirinya. Di ruang tamu sang mama dan kakek sedang dalam keadaan telanjang. Ia bingung sebenarnya sang mama sedang melakukan apa bersama laki-laki dalam keadaan tubuh telanjang. Ia hanya bisa mengintip aktivitas sang mama dan kakeknya.
“Puas ayah sama susu kamu sayaaaanggg” ucap pak paijo yang fokus menggenjot menantunya
“Yaudah kamu nungging di atas sofa sana” pinta pak paijo ganti
Nia turun dari pangkuan mertuanya. Kini dia mengambil posisi menungging di atas sofa. Sementara mertuanya, pak paijo sudah berdiri. Ia bersiap kembali menancapkan penisnya di liang peranakan menantunya.
Pak paijo kini menyodok nia yang sedang menungging di atas sofa. Kedua tangannya ia letakkan di punggung menantunya. Sementara Nia membantu lelaki tua itu dengan menggoyangkan pinggulnya.
“Maafkan ayahhh nakkkkk memekk istrimu ayahhh sodok pakai kontol ayah” erang pak paijo sambil mulai menggenjot cepat
“Anakku Haris liattt kontol ayahhh nakkkk, memek istrimu sebentar lagiii ayahhhh semprot dengan peju ayahhh nak” lenguh pak paijo makin cepat menyodok vagina nia
“Mas memek niaaa sebentar lagiii mauu di pejuin sama ayah”
Nia dan mertuanya mendesah dan mengerang bersama ketika orgasme mereka datang. Keduanya roboh di sofa. Pak paijo masih terlalu lemas untuk melepaskan penisnya dari liang peranakan menantunya. Nia juga terkulai lemas. Dia merasakan begitu deras dan hangat sperma yang keluar dari penis ayah mertuanya.
“Oh, ayah banyak bangett peju yaa ohhhhh”
“Buruan lepasin yahhhh keburu bayu pulangggg” ucap nia sambil nafas kepada mertuanya
Pak paijo berusaha bangkit dan melepas penis dari vagina menantu nya. Ketika penis itu terlepas, meluncurlah sperma lelaki tua itu. Sperma itu menjalar membasahi paha menantunya.
Sementara di dalam kamar bayu mengintip hingga tiba-tiba dia amat takut melihat mama dan kakeknya mengencangkan suaranya. Dia pelan-pelan menutup pintu.
“Ma…….mama sebenarnya ada apa sih ma? Mama kenapa?” ucap anak itu pelan
Sementara bayu malam itu menyiapkan buku-bukunya untuk ke sekolah besok. Setelah selesai, ia melihat komputer nya yang lama tak dinyalakan. Ia nyalakan komputer itu. Tampaknya tetap utuh walau jarang digunakan.
“Nahhhh, akhirnya ketemu jugaaa” ucap bayu senang
Entah apa yang dicari bayu hingga membuat dirinya senang.
Temporary
Nia dan lelaki paruh baya itu masih terkapar di sofa. Ia mencoba bangkit lebih dahulu meninggalkan ayah mertuanya. Mengambil dasternya yang berada di lantai berjalan ke arah kamarnya tanpa peduli dengan sperma ayah mertuanya yang masih membasahi kemaluan nya.
Sperma itu menjalar ke paha putihnya. Ia cepat langkahnya khawatir cairan kemaluan itu terjatuh ke lantai. Di dalam kamarnya, nia mengambil tisu. Sambil terduduk di sisi tempat tidur, kemudian membersihkan seluruh bagian yang terkena cairan kemaluan mertuanya.
“Maafkan aku mas haris, meski kamu sudah menyakiti aku, tidak seharusnya aku menyakitimu juga. Lagipula, itu dosa masa lalu ketika kita belum menikah. Namun, aku istrimu telah mengkhianati mu, selangkah menghancurkan rumah tangga kita. Maafkan aku mass….” tangis nia pelan
Seusai membersihkan sisa-sisa percintaan, Nia bersedih seorang diri di dalam kamar sambil mengenakan kembali dasternya. Suara keperluannya yang pelan tidak terdengar oleh siapapun, baik sang putra yang dia tidak tahu sebenar nya ada di rumah dan ayah mertuanya yang baru saja menidurinya.
Berkeluh kesah pada dirinya sendiri. Kalau saja harus bercerita, kepada siapa dia harus menceritakan kesalahan nya pak paijo, ayah mertua nia, bangun setengah rebahan tampak begitu lelah usai meniduri menantu yang dia idam idamkan sejak tiba di rumah putranya.
Cairan kemaluannya bersama sang menantu yang sedikit membasahi sofa, Ia hapus begitu saja dengan telapak tangan nya. Ia berpikir itu akan mengering. Ia ambil kaos dan sarungnya yang terletak di lantai. Lalu Ia bergegas menuju ke kamarnya tanpa ada sedikit rasa bersalah.
Hanya terlihat wajah kepuasan pada dirinya lagi pula, sore nanti ia akan kembali ke rumahnya. Dia menganggap itu sebagai kado perpisahan, bayu masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya di lakukan sang mama selama ini.
Dia berpikir lebih baik ia tanya langsung saja kepada mamanya namun, ia ragu. Daripada terus menyiksa diri dengan ketidaktahuan. Ia memutuskan untuk bertanya kepada sang mama. Ia yang sedang duduk tiba-tiba berdiri.
Lalu mengintip sejenak ke arah luar untuk memastikan apakah masih ada sang mama dan kakeknya dalam keadaan bugil. Usai memastikan tidak ada, ia langsung berjalan ke arah kamar mama dan papanya. Ia membuka pintu kamar tanpa mengetuk pintu. Dia melihat sang mama yang sudah mengenakan daster kembali. Dia hampiri mamanya.
“Mama habis nangis ya?” tanya bayu
“Enggak kok? Mama kan gak cengeng. Emangnya kamu”
“Itu ada bekasnya” sahut bayu
“Enggak kok itu karena mama habis tidur sebentar. Nah sekarang baru bangun..jadi kelihatan bangun tidur deh”
“Eh iya kamu darimana?” tanya sang mama mencoba mengalihkan pembicaraan
“Dari kamar kok ma. Habis bangun tidur juga” ucap bayu
“ohh masa sih?”
“Iyaa maa, masa aku bohong” sahut bayu
“Yaudah deh.. sekarang kamu balik ke kamar dulu deh.. mama mau ganti baju dulu” jawab nia dengan wajah tidak percaya
“Oke maa”
Bayu memutuskan untuk menunda keinginannya untuk bertanya kepada sang mama karena dia yakin mamanya baru saja menangis. Meskipun dia sungguh ingin tahu banyak hal saat ini, ia juga harus memahami bahwa kondisi tidak memungkinkan.
Dia hanya memikirkan kapan dan bagaimana bertanya kepada sang mama, serta kepada siapa lagi ia harus bertanya. Anak itu memutus kan untuk kembali ke kamarnya. Nia tampak sedang mengganti pakaiannya. Kini ia tampak lebih rapi dan tertutup.
Dia sepertinya ingin pergi ke suatu tempat. Entah kemana itu. Sembari berpakaian, dia menyadari lebih baik ia sekarang tidak lagi mengenakan pakaian yang menonjolkan lekuk tubuhnya karena memancing syahwat lelaki untuk meniduri dirinya. Setelah selesai berpakaian, ia mengambil dompet dan memasukkan tasnya.
Lantas ia bergegas keluar kamar. Di luar kamarnya ia tidak lagi melihat mertuanya berbaring telanjang di sofa tempat dirinya bersetubuh. Sungguh ia amat malas melihat sofa tersebut karena membuatnya tersirat akan dosa yang telah ia lakukan. Ia lantas memanggil putranya.
“Bayuuuu…..Bayuu……. mau ikut mama gak?” teriak nia
“Mau kemana ma?” sahut bayu sambil menghampiri mamanya
“Temenin mama yuk. Kita jalan-jalan”
“jalan jalan kemana” tanya bayu penasaran”
“Ayo ikut aja nanti ka”
“Iya deh ma bayu ikut. Bayu ganti baju dulu ya” ucap bayu sambil menuju kamarnya
Bayu lekas berganti pakaian. Ia hanya mengganti celananya dengan celana jins panjang. Hanya saja, dia tidak mengganti bajunya. Ia rasa baju itu pantas untuk dikenakan di luar rumah. Setelah berganti pakaian, ia kembali temui mamanya.
“Yuk maa aku dah selesai” ucap bayu menghampiri sang mama
“Oke, yuk kita jalan”
“Gak bilang kakek dulu ma?”
“Gak usah, kita langsung berangkat aja” jawab nia sedikit kesal
Nia dan bayu lekas meninggalkan rumahnya entah mau kemana keduanya.
Sementara itu pak paijo sedang beristirahat di kamarnya. Ia tidak tertidur. Matanya hanya mengendap-endap sejak berada di dalam kamar. Dia masih mengingat-ingat persetubuhan yang dilakukannya barusan.
“Menantuku itu sungguh luar biasa mainnya hehe”
Tak berlama-lama Pak paijo lekas mengambil handuknya dan pergi membersihkan diri. Selesai membersihkan dirinya, lelaki tua itu bergegas membereskan semua barang bawaan nya. Ia akan kembali ke kampung halaman tempat dia tinggal sore nanti.
“Ma, kita mau kemana sih?” tanya bayu sambil menemani mamanya
“Temenin mama ke apotik sebentar yuk?”
“Iya” jawab bayu mengangguk
Nia mengajak bayu ke apotik. Entah apa yang dibeli wanita itu. Setelah membeli sesuatu di apotik, nia mengajak anaknya ke sebuah tempat yang menjual aneka jajanan pagi. Tempat tersebut tidak terlalu besar, namun pengunjungnya cukup ramai.
Nia bersama puteranya duduk di tempat orang menjual jus buah. Tak lama kemudian nia memesankan jus mangga untuk dirinya dan jus strawberry untuk bayu. Sambil menunggu jus, keduanya saling bercengkerama. Ngocoks.com
“Ma, kita ke sini mau ngapain?” tanya bayu
“Ya jalan-jalan, kan tadi mama bilang mau ngajak kamu jalan-jalan”
“Oh. Ma, aku boleh tanya gak?”
“tanya apa?” tanya nia penasaran
“Kalau laki-laki sama perempuan dalam keadaan telanjang sambil mendesah itu lagi ngapain ya?”
“emm… kok kamu bisa tanya gitu?” tanya nia cukup terkejut
“emm gapapa kok ma cuma pengen tanya aja”
Tak lama jus mereka tiba. Keduanya sama-sama meminum jus tersebut. Dia cukup terkejut mengapa bisa sang putra bertanya sesuatu yang sungguh tabu untuk anak seumurannya. Sejujurnya pula dia bingung ingin menjawab apa. Maka, Nia mencoba mengalihkan pembicaraan putranya.
“Sekolah kamu, gimana?” tanya nia sambil meminum jusnya
“baik kok ma gak ada masalah” jawab bayu
“oh”
“Eh iya ma, kakek jadi pulang nanti sore?” tanya bayu penasaran
“Jadi dong, harus malahan” agak sedikit kesal
“Kenapa harus ma?”
“Ya harus aja. Kasihan kan nenek sendirian di sana” jawab nia agak tenang
“oh ya ya”
Sambil minum jus, nia terus bercengkrama dengan putranya. Obrolan santai dan candaan saling terlontarkan antara ibu dan anak. Sementara itu pak paijo di rumah tampak sendirian mempersiapkan barang bawaan nya untuk dibawa pulang.
Bersambung…