Kusadari kalau Tati benar-benar tidak berpengalaman dalam hal berciuman. sebelum aku keluar kamar, tak lupa kukecup dengan mesra jidat pembantuku itu dan aku segera bergegas keluar kamar sebelum istriku selesai mandi.
Mungkin ciuman dikamar itu merupakan awal dari hubungan kami yang semakin dalam dan intim..sejak ciuman pertama aku dan Tati terjadi, ciuman kedua, ketiga dan seterusnya selalu kami lakukan kapanpun ada kesempatan yang baik.
Aku seakan melupakan bahwa sewaktu aku meminta ciuman pertama, aku hanya memohon ciuman untuk satu kali saja. Ternyata izin mencium yang pertama kali itu merupakan langkah awal untuk aku dan Tati melangkah ke ciuman kedua, ketiga dan seterusnya.
Kami terus berciuman secara diam – diam bila ada kesempatan dan aku semakin merasakan bahwa aku semakin mencintai pembantuku itu disamping aku juga sangat mencintai istriku dan tak ingin kehilangan satu diantara mereka berdua.
Pagi itu adalah hari senin, kebetulan hari itu aku mendapat tugas keluar kota ( semarang) dari kantorku dan menggunakan pesawat LionAir dengan jam penerbangan 11.15 ….Berhubung bandara sangat dekat dengan rumahku maka aku tidak terlalu terburu-buru menuju bandara.
Ketika aku bangun sekitar jam 6.45 kulihat istriku sudah berangkat kekantor dan anakku masih tidur. Aku menghampiri pembantuku Tati sambil menyapa ” Pagi..sayang, udah sarapan ? “…”Sudah Pak” jawabnya sambil tersenyum.
Kupeluk pinggangnya dan kucium pipinya dengan penuh perasaan…entah mengapa tiba – tiba saat itu muncul hasrat aneh dalam diriku, aku ingin bercinta., gila ! seandainya aku bisa bercinta dengan Tati pembantuku…ah ! buru-buru kutepiskan pikiran itu.
Aku segera mandi agar pikiran dapat segar dan badan juga segar. Selesai mandi aku melilit pinggangku dengan handuk dan aku masuk kekamarku untuk mengambil celana dalamku di lemari pakaian. Ternyata dilemari pakaianku tidak kutemukan celana dalamku.
Aku bertanya kepada Tati…”Ti…celana dalam Bapak kok ngak ada?”…Tati berdiri dan mencoba mencari lagi didalam lemari pakaianku tetapi hasilnya sama. ” oh..mungkin masih di kerajang …semalam selesai ku seterika aku lupa menaruhnya di lemari bapak…bentar ya pak aku ambilin dikamarku dulu ya? ” aku hanya menggangguk.
Ngak biasanya sampai celana dalamku dicuci semua sehingga tidak ada stok satupun dilemari…oh iya…aku lupa, karena mau pergi kesemarang maka semalam aku masukin semua celana dalamku yang ada di lemari pakaian kedalam koperku…pantesan…dasar aku pelupa. kayak udah tua dan pikun aja.
Akhirnya aku menyusul Tati ke kamarnya untuk mengambil celana dalamku. Begitu aku sampai didepan pintu kamar Tati aku langsung membuka pintunya. Kulihat Tati sedang mencari cd-ku diantara tumpukan baju dan celana yang sudah diseterika.
Kupeluk dia “Gimana.udah ketemu ?” tanyaku….”Ini pak ada satu” kuambil cd-ku dari tangannya dan kutaruh kembali cd tersebut di samping keranjang. Suasana rumah yang sepi ditambah kamar pembantuku yang hangat membuat sisi romantisku muncul dan ingin memeluk, mencium dan mencumbu dirinya.
Kami berdiri sambil berciuman dan sesekali aku menyuruh Tati menjulurkan lidahnya dan dengan lembut kukulum lidahnya. Tak terasa perasaanku yang bercampur dengan suasana rumah yang sepi tersebut membuat penisku berdiri dengan tegang dibalik handukku yang tanpa celana dalam.
Perlahan aku menuntun Tati ke tempat tidurnya…”Jangan Pak” desahnya dengan nada sedikit keraguan…” Ngak apa-apa sayang, kita hanya berciuman sambil tiduran…posisi bertiduran lebih enak sayang”..akhirnya dia pasrah setelah setengah kupaksa.
Kami berciuman sangat lama dan nafsuku semakin memuncak dan penisku sudah sangat tegang ..tanganku yang semula mengelus rambut dan pipi Tati berpindah ke bagian dada dan mencoba meremas dada Tati. Dengan cepat tangan Tati menahan dan menarik kembali tanganku ke samping.
Aku sedikit kecewa dan nafasku semakin memburu sehingga aku semakin berani. Aku lalu menciumi leher pembantuku sambil kujilati dengan lidahku dan kudengar suara desahan dari pembantuku yang membuat aku semakin agresif dan ciumanku semakin turun sampai di dadanya.
Dan kembali tanganku mencoba untuk menyingkap baju yang dikenakan Tati ” mmhh..ja..ja ngan Pak” Aku tak perduli karena nafsu dan cintaku bercampur menjadi satu..kupaksakan tanganku untuk menyingkap bajunya dan Tati meronta terus dan terus.
Aku mendengar suara rintihan yang terisak…ternyata dia meneteskan air mata tanpa berkata apa-apa. Tati pembantuku menangis. aku sudah ngak perduli dan tetap berusaha menyingkap baju dan kutangnya sementara Tati terus berusaha meronta dan menahan bajunya agar gagal saya singkap tapi apa daya tenaga seorang gadis yang berusia 20 tahun yang sangat kucintai itu..
Setelah meronta-ronta dan ngak sengaja kepalanya kebentur sedikit di ujung ranjang. Tati akhirnya hanya bisa pasrah dan menangis…Aku dengan leluasa menyingkap bajunya dan kemudian mengangkat kutang bagian depannya tanpa melepas tali kutang di belakang punggungnya dan dengan rakus kulumat dan kusedot serta kujilati puting susunya yang masih sangat kecil.
Sambil ku emut susunya kulirik Tati, pandangan matanya hanya menerawang ke langit-langit kamar dengan tatapan hampa berlinang air mata…aku jadi kasihan kepadanya. perlahan kuhentikan aksi agresifku lalu kududukan dia di ranjang dan kupeluk dia sambil kuelus rambutnya, kucium matanya…terasa asin karena air matanya masih berlinang.
” Ti…Tati….kenapa kamu diam saja ” sahutku…dan Tati tetap diam sampai akhirnya dia berkata ” Bapak Jahat ” katanya lirih…aku tersekat..aku merasa menyesal memperlakukannya seperti itu…Lalu kupeluk tubuh dia lagi erat-erat sambil kubelai rambutnya tanpa berkata berkata sepatah katapun. Hening… Aku benar- benar menyesal..maafkan Aku sayang.
Seminggu kemudian aku pulang dari semarang…aku rindu sekali kepada anakku dan anehnya aku juga rindu sekali kepada pembantuku Tati…sementara terhadap istriku,rasa rinduku tidak begitu menggebu. mungkin selama aku di semarang aku dan istriku setiap hari selalu melakukan kontak via telepon dan kadang – kadang dengan video call (3G) sehingga rasa rindu telah terobati sebelumnya. Setelah puas bermain dengan anakku dan makan indomie goreng buatan pembantuku, akupun langsung kekamar dan tidur…hari itu aku begitu capek.
Keesokan harinya karena masih capek aku berencana tidak kekantor…paginya ketika aku bangun aku melihat istriku sudah berpakaian rapi. “Ayo..Pa bangun ntar telat kekantor lho” kata istriku “Ma..kayaknya Papa hari ini ngak ngantor, masih capek…papa istirahat dirumah saja hari ini ya…ntar siang nanti papa telepon kekantor minta izin cuti sehari deh..” kataku beralasan. ngak masalah mangkir sehari batinku ” Ya udah ..kalau begitu Mama berangkat kekantor sendiri aja ya, papa istirahat biar segar ya” . Setelah istriku pergi, aku kembali melanjutan tidurku.
Tepat Jam 12.30 aku bangun, matahari sedang teriknya diluar sana. aku keluar kamar ingin mencari anakku tetapi yang kudapati adalah Tati pembantuku sedang mencuci piring didapur. ” Ti…si Alex mana?” tanyaku ”
Bapak sudah bangun ya…adek tadi dibawa ibu kerumah nyonya, katanya bapak capek perlu istirahat dan takut nanti adek gangguin tidur bapak, jadi adek dibawa ibu kerumah nyonya..katanya nanti sepulang dari kerja baru dijemput” sahut Pembantuku.
Ternyata anakku dibawa oleh istriku kerumah orang tuanya yang tinggal tidak jauh dari kantor isteriku. Wah..jadi dirumah hanya ada aku dan Tati saja…cihuuiiii .memikirkan hal itu, tiba-tiba dadaku berdebar kencang dan nafsu mulai merasuki pikiranku…apalagi selama 1 minggu tugas di semarang aku tidak pernah melakukan hubungan intim…hari ini aku harus bisa mendapatkan cinta kasih dari Tati pembantuku seutuhnya, baik jiwa maupun raganya..aku harus bisa menyetubuhinya. begitu batinku.
Aku lalu bersiap mandi, selesai mandi aku langsung menuju ke dapur dengan hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggang dan aku sengaja juga tidak pakai celana dalam. makanan telah disiapkan oleh pembantuku.
Hari ini Tati masak Ayam goreng kesukaanku. selesai makan aku segera menuju kekamar Tati…ternyata Tati sedang menonton televisi di kamarnya. Aku lalu masuk dan duduk di samping ranjangnya. Tati yang semula berbaring segera ingin bangkit duduk. Aku langsung menahan supaya dia tidak duduk dan tetap tiduran. ”
Kamu tiduran aja sayang…kita nonton tv barengan ya” sahutku sambil juga merebahkan diriku disamping pembantuku. dadaku berdebar aneh, telapak tanganku terasa dingin. Sejak tadi sewaktu menuju kekamar Tati sebenarnya penisku sudah mulai menegang,
Sekarang setelah aku berbaring di samping pembantuku, penisku semakin keras sehingga terlihat sangat menonjol. Saat itu aku sudah melupakan rasa malu…yang ada dipikiranku adalah bagaimana caranya supaya aku bisa melakukan persetubuhan dengan Tati pembantuku itu.
Aku sudah tidak fokus ke acara TV. Meskipun mataku tertuju ke acara TV tetapi pikiranku tidak. Sesekali kutuntun tangan pembantuku dan kutaruh diatas dada telanjangku. Tati hanya dia saja. Ketika aku mulai mencoba menciumnya dia juga hanya diam saja.
Hal itu membuat aku semakin berani. Perlahan-lahan tanganku mulai menuju ke arah payudaranya, aku mulai meremas perlahan…tidak ada reaksi dari Tati. Aku semakin berani, tanganku mulai kuselipin masuk melalui bawah bajunya sampai akhirnya tanganku berhasil menyentuh BH Tati.
Aku mulai meremas payudara Tati dan kudengar suara desahan keluar dari mulut Tati. setelah hampir 3 menit aku meremas kedua payudara pembantuku secara bergantian akhirnya aku bangkit duduk dan aku juga menuntun agar Tati juga ikut duduk disampingku.
Tanpa berkata apa – apa sambil kupandangi wajahnya aku mencoba membuka baju t-shirt yang dipakai oleh Tati…ternyata Tati tidak menolak dan bahkan dia menaikkan kedua tangannya sehingga aku leluasa melepaskan t-shirtnya.
Kupandangi tubuhnya dengan dada berdebar-debar kencang…perlahan tanganku menuju ke punggungnya.. kuraih kaitan BH dibelakang punggungnya dan dengan mudah kutanggali kaitan BHnya tanpa ada protes sama sekali dari Tati. kini didepan mataku…pembantuku telah setengah telanjang…aku benar – benar tidak percaya.
Kenapa Tati berubah menjadi begitu “Jinak”. Apa mungkin dia mulai merasakan betapa nikmat rasanya sewaktu puting susunya ku jilat dan ku sedot dengan rakusnya waktu itu dan dia menginginkan sensasi itu terulang kembali hari ini dimana saat ini hanya ada kami berdua saja dirumah ini?
Aku juga tidak tahu dan juga ngak perduli. Yang pasti aku senang sekali. Aku pandangi kedua buah dada pembantuku…dadaku semakin kencang berdegub…nafsuku semakin memburu dan tanpa sadar penisku telah keluar dari balik lipatan handukku.
Aku melihat Tati menjadi jengah dan segera membuang muka kesamping..kesempatan ini tidak ku sia-siakan, segera kurebahkan pembantuku, kutindih tubuhnya dengan tubuhku, dan bibirku segera kutempelkan kebibirnya lalu turun ke buah dada pembantuku secara bergantian…dengan penuh nafsu kujilati puting susu pembantuku…kulihat Tati memejamkan kedua matanya seolah-olah dia juga merasakan kenikmatan.
Desahannya semakin menambah gairahku….rintihan halus Tati semakin memacu semangatku dan hasratku . Lama aku mencumbui kedua payudara pembantuku…kadang aku naik dan menjilati lehernya..kadang aku melumat bibirnya, kadang aku menyuruh Tati menjulurkan lidahnya sehingga aku dapat dengan puas menyedot lidahnya.
Ketika ciumanku mendarat di pusar Tati, aku semakin birahi…perlahan kedua tanganku memegang celana training yang dipakai Tati bermaksud menelanjanginya…namun dengan cepat Tati segera menahan dan menarik kembali celananya…tapi aku terus berusaha memaksa menarik celana panjangnya Tati… ”Pak..ahh..pak..jangan pak..” mendengar permintaan itu cepat kurubah taktikku.
Perlahan lahan kembali ciumanku kunaikan ke payudara Tati pembantuku…kali ini kedua buah dada dan puting susu pembantuku kujilati lagi sambil kugigit pelan…terdengar dia mengerang. Memang itu yang kuharapkan.
Aku sengaja ingin membuat dia terangsang hebat sehingga nantinya akan membuat dia lengah dan aku bisa leluasa melorotin celananya. Lama kukulum putingnya…sambil mengulum payudara pembantuku, kulirik dia…ternyata dia terangsang hebat sekali, mulutnya setengah terbuka…indah sekali. kedua matanya terpejam menahan nikmat.
Diam-diam ku buka handuk yang melilit di pinggangku sehingga aku sekarang telah telanjang bulat. Pembantuku tidak tahu bahwa aku telah telanjang, dia masih memejamkan matanya. Perlahan-lahan sambil tetap menjilati puting susu pembantuku, kuputar tubuhku.
Kuturunan ciumanku ke pusar pembantuku dan secara tiba-tiba kukangkangi pembantuku. Kemaluanku menempel persis dimuka pembantuku. Kurasakan nikmatnya kemaluan dan biji kemaluanku tersentuh dengan bibir pembantuku..”eem..eeeeemm..” pembantuku gelagapan.
Kesempatan ini tidak kusia – siakan. Segera tanganku beraksi membuka celananya, kurasakan Tati berusaha menggerakan tanganya, tetapi karena tubuhku berada diatas tubuhnya sehingga dia kesulitan menggapai dan mempertahankan celananya.
Aku menggosok-gosokkan kemaluanku kemuka dan ke bibir pembantuku sementara tanganku berusaha memelorotin celana panjangnya. Tati mengangkat dan melipatkan kedua kakinya bermaksud menahan agar celananya tidak bisa kulepas tetapi justru gerakannya tersebut membuat aku semakin mudah melepaskan celana panjangnya berikut celana dalamnya yang berwarna kuning.
Kini pembantuku telah telanjang bulat, nafsuku semakin tidak bisa kukendalikan begitu melihat pemandangan yang begitu menggairahkan didepan mataku. Tati berusaha mengepitkan kedua pahanya kuat-kuat. Melihat hal itu aku berusaha membuka kedua kakinya agar mengangkang.
Semakin ku paksa agar kedua pahanya terbuka Tati semakin berusaha sekuat tenaga mengepit kedua pahanya sambil merintih lirih dan lemah . “Paaak…jangan..” Aku tidak perduli, dengan sekuat tenaga kugunakan kedua tanganku dibantu kedua lenganku untuk membuka paksa kedua paha pembantuku.
Sedikit demi sedikit ku rasakan kepitan di kedua paha pembantuku semakin melemah…hal ini tidak kusia-siakan, kubenamkan kepalaku diantara kedua pahanya dengan posisi tubuhku masih diatas tubuh pembantuku. Ngocoks.com
Aku menguak lebar-lebar paha pembantuku…kutemukan lubang kemaluan pembantuku yang begitu mungil dan yang dihiasi bulu-bulu hitam pendek kurang dari 1 cm dan masih jarang-jarang. Nafasku makin terengah-rengah. Nafsuku sudah naik ke ubun kepalaku.
Kudekati bibirku di lubang kemaluan pembantuku, hidungku mencium bau yang wangi dari vagina pembantuku. aku benar – benar mabuk dan tanpa merasa jijik dan malu kuciumi vagina pembantuku. kujilati terus kemaluan pembantuku sambil kumainkan lidahku dan kusedot-sedot cairan yang keluar dari lubang kemaluan pembantuku…terasa sedikit asin tapi nikmat luar biasa.
Tidak terdengar suara erangan dari pembantuku lagi..mungkin dia shock. terkejut menghadapi pengalaman pertama seumur hidupnya ini. cairan yang keluar dari lubang vagina pembantuku makin banyak, vaginanya semakin basah…dan ini membuat aku semakin bernafsu dan terus menjilati seluruh cairan tersebut…terasa sedikit rasa sepet – sepet asin di kerongkonganku…nikmat sekali.
Perlahan aku memutar kembali tubuhku…kini mukaku telah berhadapan dengan muka pembantuku….dia membuka matanya perlahan memandangiku..pandangannya sayu. kukecup keningnya lembut…
Aku menjadi semakin melankolis…melihat wajah lembut pembantuku, hatiku semakin sayang bercampur nafsu kepada dia…apalagi tubuh kami berdua bersentuhan tanpa dihalangi sehelai benangpun..perasaan ini semakin membangkitkan rasa cintaku pada pembantuku itu.
Perlahan kulumat bibirnya …lama sekali. Dengan kedua pahaku, ku tahan kedua paha Tati supaya tetap mengangkang dan disaat kami berciuman itu dengan perlahan kutuntun penisku menuju ke lubang kemaluan pembantuku, ku gosok – gosokkan ujung kemaluanku di bibir vagina pembantuku…kudengar suara desahan tertahan dari mulut pembantuku yang masih berada dibibirku itu…semakin kugosok…vagina Tati semakin basah….
Tanpa berpikir panjang lagi kudorong pantatku perlahan sehingga ujung kepala penisku masuk sedikit kedalam vagina pembantuku Tati…Tati tersentak dan ciuman kamipun terlepas…dia merintih dan meringgis seperti menahan sakit…
Bersambung…