Aku ngak peduli…penisku semakin kudorong masuk ke vagina Tati…” S s sa kit pak…!” Rintihnya..”Ta han ya s sayang…nga sa kit kok ” aku berusaha menenangkan dirinya sambil berusaha memasukkan lebih dalam batang penisku kedalam vagina pembantuku tetapi begitu sulit karena lubang vaginanya kecil dan agak sempit…
Semakin kudorong penisku, kurasakan penisku semakin perih..aku juga melihat muka pembantuku semakin meringis seperti menahan rasa sakit dan kedua tangannya kadang mendorong kedua bahuku takkala aku mendorong penisku terlalu kuat…
Setelah mencoba beberapa kali akhirnya bless…..penisku masuk terbenam semuanya kedalam lubang vagina pembantuku di iringi desahan panjang pembantuku…kugoyang – goyangkan pantatku turun naik …”aah..ah..aaah…” Tati merintih. Kulihat ada air mata di sudut matanya…”
Tati..oh ta ti…bapak cinta sa..ma k..ka..mu” aku meracau sambil terus memompa penisku didalam vagina pembantuku.. Sungguh nikmat vagina pembantuku, begitu sempit dan menjepit dengan erat penisku….Setelah hampir 5 menit aku menyetubuhi pembantuku…kurasakan suatu sensasi kenikmatan yang luar biasa . aku merasa sudah ngak kuat lagi dan pertahananku hampir jebol..
Aku terus memompa sedangkan kulihat Tati menutup kedua matanya sambil meringis dan jari tangannya mencengkeram erat di punggungku.”Ta..ti..oh…ba..pak..nga..taha..n la..gi…ma..ma..u ke..lu..aarr” rintihku penuh dengan kenikmatan dan akhirnya jebol pertahananku crot crot crot crot ” Ta tiiiiiii…..aahhhhhh.” diiringi rintihan panjangku memanggil diri pembantuku itu.
Aku mengeluarkan sperma didalam vagina pembantuku, nikmat sekali rasanya….tubuhku mejadi lemas..lalu kujatuhkan tubuhku ke tubuh pembantuku , kudekap erat-erat tubuh pembantuku, sementara penisku masih tertancap didalam vagina pembantuku. mungkin saat ini hanya aku yang orgasme, sedangkan pembantuku mungkin belum merasakan orgasme dikarenakan masih shock dan sakit . mungkin juga dia belum mengerti apa itu orgasme karena pengalaman ini adalah merupakan pengalaman yang pertama bagi dirinya.
“Sayang…bapak cinta kamu ” Tati tidak menjawab, dia hanya memelukku erat-erat dan hal tersebut sudah merupakan jawaban bagiku…hatiku benar-benar bahagia. Jam telah menunjukkan pukul 16.30 . Sebentar lagi mungkin istriku akan pulang.
Cepat-cepat aku memakai handukku kembali dan keluar dari kamar Tati . Hari ini keperawanan pembantuku telah diberikan kepada diriku…dan didalam hati aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan dirinya.
Sejak peristiwa persetubuhan yang aku lakukan dengan pembantuku tersebut, aku makin ketagihan. kadang kala aku sengaja lupa membawa file/dokumen kantor sehingga harus pulang kerumah mengambil file tersebut dan kesempatan itu aku gunakan untuk bercumbu dengan pembantuku…tentunya sebelum aku sampai dirumah aku menelepon Tati terlebih dahulu agar segera menidurkan alex anakku agar nanti kami bisa lebih leluasa bercinta.
Biasanya kalau siang hari kami sebelum bersetubuh kami selalu mandi bersama terlebih dahulu. Aku dan Tati saling menggosokkan sabun ditubuh. Jika seluruh tubuh kami sudah tersabuni dan licin, dengan nakal kuremas kedua payudara pembantuku dan pembantuku menggenggam batang kemaluanku sambil dikocok perlahan.
Kadang aku mencumbu dan melumat bibir pembantuku sambil kedua tanganku meremas pantatnya dan pembantuku mendekapku. Posisi yang paling kusuka adalah kami berdiri saling berhadapan di dalam kamar mandi dibawa pancuran shower air hangat, lalu dengan lembut sambil berdiri dan setengah membungkuk.
Tati menjilati dan mempermainkan puting susuku dengan lidahnya sambil tangan kanannya mengelus biji pelerku, sesekali dengan lembut mengocok batang kemaluanku yang sudah sangat ngaceng….sungguh nikmat rasanya. Kami juga pernah berendam bersama didalam bathtub, dan bersetubuh di dalam bathtub…tapi terus terang ngak nyaman bersetubuh di dalam bathtub yang sempit itu.
Ohya…untung saat pertama kali aku menyetubuhi pembantuku tidak terjadi hal yang tidak kuingini. terus terang aku sempat khawatir kalau sampai pembantuku bakal hamil…bukannya aku takut bertanggung jawab..bukan ! aku siap kok bertanggung jawab, cuman tidak ingin secepat itu mengungsikan pembantuku ke tempat lain.
Dua hari setelah aku menyetubuhi pembantuku itu, aku melihat dia menjadi kurang fit dan jatuh sakit. Aku sempat kuatir dan berfikir yang tidak-tidak. ternyata setelah makan obat yang dijual bebas pembantuku menjadi lebih baik.
Apalagi diam-diam pembantuku memberitahukan kepadaku bahwa dia sedang datang bulan 3 hari setelah persetubuhan kami. itu artinya ketika kami bersetubuh dan spermaku masuk ke rahimnya masih aman karena pembantuku tidak dalam masa subur.
Sekarang ini setiap kali aku bersetubuh dengan pebantuku, aku selalu menggunakan kondom, selesai pakai kondomnya kubawa keluar jauh dari rumah dan kubuang ke semak – semak.
Ada 1 pengalaman cintaku bersama pembantuku yang benar – benar tidak dapat kulupakan seumur hidupku, benar-benar indah, dan mengharukan…sampai mataku berkaca-kaca saat itu.
Ketika itu istriku mendapat tugas perjalanan dinas ke surabaya untuk melakukan audit di anak perusahaan tempatnya bekerja selama 2 hari. Hal itu berarti meninggalkan kami tinggal bertiga saja di rumah selama 2 hari : Aku, Anakku dan Pembantuku.
Sore hari itu aku begitu bersemangat dan ingin secepatnya pulang kerumah…tidak tahu kenapa hari itu aku begitu antusias dan senang. mungkin karena istriku sedang berada di luar kota. sehingga aku bisa bebas menumpahkan kasih sayangku bersama Tati pembantuku…membayangkan hal itu, dadaku semakin berdebar senang.
Tak lupa aku mampir ke apotik untuk membeli kondom. Sengaja kupilih kondom tipe Dotted (yang ada bintik-bintik ) merk sutra fiesta, biar lebih terasa saat menyetubuhi Tati nanti malam.
Tepat jam 18.20 aku tiba dirumah, Tati membukakan pintu pagar bersama dengan alex anakku dalam gendongannya. Tati tersenyum, manis sekali dalam pandangan mataku, sedangkan anakku tertawa senang sambil menunjuk diriku :” Papa..papa…” . Setelah parkir kendaraan, aku langsung mengambil Alex dari gendongan pembantuku sambil berpesan ” Ti…tolong siapin air di bathtub ya….hari ini Bapak ingin rendaman”
” Tumben Bapak mandi pakai bathub” Tati berkata sambil tertawa ” Idih..kamu ini…hayo cepat sana ” kataku pura-pura marah sambil tersenyum ” Iya Pak”.
Sambil menunggu air diisi di bathtub aku bermain bersama anakku di kamar, tidak lama kemudian Tati masuk kekamar dan gantian menjaga anakku sementara aku menuju ke kamar mandi buat menyegarkan diri.
Didalam kamar mandi fantasi sex ku mengembara, aku membayangkan nanti malam tentang pergumulanku dengan pembantuku, teknik percintaan apa yang akan kupakai, gaya bersetubuh apa yang asyik sampai blue film apa yang akan kuputar saat kami melakukan hubungan badan bersama.
Rencananya malam ini aku akan mengajak Tati melakukan hubungan intim di kamarku saat anakku sudah tertidur pulas….aku ingin malam ini Tati pembantuku menjadi istri semalamku. Akan kuperlakkan dirinya dengan baik dan lembut layaknya seperti istri sahku.
Jam sudah menunjukkan pukul 21.30 dan alex anakku sudah tertidur diranjang kecilnya disamping ranjang besar Papa Mamanya. Sedangkan Tati pembantuku sudah kembali ke kamarnya. Aku bangkit berdiri menuju rak TV dan mulai mencari dan mengacak-acak koleksi video pornoku.
Akhirnya pilihanku jatuh pada film Tarsan X. Aku mulai memasukkan film itu ke dalam playernya. setelah itu kutekan tombol off . kubiarkan DVDnya berada didalam player tanpa kunyalakan.
Tak lupa juga aku menyiapkan 2 buah kondom yang tadi kubeli di apotik dan kutaruh dibalik bantal agar gampang kuraih ketika nanti ingin dipakai. Perlahan aku keluar kamar menuju ke kamar pembantuku.
Sesampai di kamar Tati, kulihat pembantuku itu sedang menonton acara Film barat di Trans TV. Lalu aku duduk di pinggir ranjangnya. ” Sayang, malam ini kamu tidur di kamar Bapak saja ya ” tanyaku lembut sambil mengelus rambutnya.
Tati hanya mengangguk. Kuraih remote control yang tergeletak didekat tempat tidurnya lalu kumatikan TV. setelah itu kugandeng tangan Tati keluar kamar sambil tak lupa mematikan lampu di kamarnya. Kami berjalan perlahan menuju kamarku tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Hanya tanganku dan tangan Tati yang saling melingkar di pinggang satu sama lainnya mengisyaratkan perasaan bahagia kami berdua.
Aku mematikan lampu utama dan menghidupkan lampu tidur 3 watt. Keremangan dikamar menambah nuansa romantis dan semakin membangkitkan gelora hatiku, mungkin Tati juga merasakan hal yang sama. Kami berdiri dan berciuman cukup lama di depan televisi kamarku yang telah kunyalakan.
Untuk sementara film blue di layar LCD ukuran 40″ dikamarku tidak kami acuhkan. Kami saling berciuman, saling mencurahkan perasaan. Bibirku dan bibir Tati saling melumat bergantian. ” Tati…” ….”hmmm” …”Buka bajumu ya sayang ? ” Tati hanya mengangguk.
Aku segera menurunkan resluiting belakang baju tidur Tati, setelah itu melepaskan tali baju di kedua pundak Tati. Baju tidur Tati langsung jatuh kelantai. Sejenak aku memandang tubuhnya yang hanya terbalut oleh BH warna hitam dan celana dalam warna hitam juga.
Dadaku semakin berdebar. Kepalaku kurasakan berdenyut. Sudah tidak sabar ingin ku peluk dan ku cumbu pembantuku dalam keadaan telanjang bersama. Segera kulepaskan kaos oblongku dan kuturunkan celana pendekku. Kini Aku dan Tati berdiri saling berhadapan setengah telanjang.
Kami kembali saling berciuman. Tati meramkan matanya ketika bibir kami saling berpagutan dan kadang lidah kami saling beradu. Kulirik TV disebelah, adegannya lebih hot dimana sepasang bule sedang bersetubuh di tengah hutan dibawah sebuah pohon.
Tidak terdengar suara dari TV karena sengaja kututup suara TVnya. ” ehm..ehm..” Tati bersuara, segera kulepaskan pagutan dibibirnya ” Ada apa sayang ? ” tanyaku ” Pak…Tati…Tati…” ada keraguan didalam suaranya ”
Kenapa kamu sayang, katakanlah…” aku mencoba meyakinkannya ” Ta..Tati merasa telah jatuh cinta sama bapak ” Tati tertunduk malu…kuraih kepalanya dan kudekap ke dadaku. Aku terharu…ternyata setelah hubungan gelap yang kami jalankan secara diam-diam dan ketulusan aku terhadap dia selama ini telah merubah perasaannya kepadaku. Biasanya setiap kali aku tanya apakah dia mencintaiku,
Tati selalu menjawab tidak tahu dan bingung. Mungkin seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta itu mulai tumbuh di hati pembantuku itu. ” Makasih ya, sayang . Bapak janji tidak akan mempermainkan kamu “. Tati semakin mempererat pelukannya di tubuhku.
Kutuntun Tati ke atas ranjangku, ranjang dimana saya biasa memadu kasih bersama istriku. Malam ini aku ingin Tati juga menjadi istriku, meskipun seorang istri dalam hati dan sanubariku. Seorang Istri rahasia didalam hatiku.
Kubuka BH warna hitamnya dan ku lepas celana dalamnya. Setelah itu aku menanggalkan celana dalamku sendiri. Kini kami berdua telah bertelanjang bulat. Kami tidur-tiduran berdampingan. Pandangan mata kami tertuju ke TV…adegan panas di TV antara Tarsan dan Jane semakin membangkitkan nafsu birahiku.
Kutuntun kepala Tati di atas lenganku dan kumiringkan badanku. Tati mengerti maksudku, dia segera menempelkan bibirnya di atas puting susuku yang sebelah kanan, jari jempol tangan kanannya mengelus-elus puting susu kiriku sedangkan tangan kirinya menyelinap ke bawah menggenggam dan mengocok secara perlahan kemaluanku.
Aku sangat menikmati dan menyukai gaya ini…fantasi sex-ku melayang kemana-mana menambah nikmat. ” ahhh…oooh…ohhh..Tati, enak…nikmat sekali …terus sayang..terus….jangan berhenti sayang….tekan lebih kuat lagi lidahmu ke puting susu bapak sayang…nikmat..ohh..ohhh” “em..emm” jawab Tati sambil terus menjilati puting susuku.
Perlahan tangan kiriku bergerak menuju kemaluan Tati, ku elus-elus dengan pelan dan lembut bibir vagina Tati menggunakan jari tengah kiriku…perlahan ku dengar pembantuku mulai berdesis…tetapi bibirnya tetap menempel di susu ku dan lidahnya tetap menjilati putingku.
Aku semakin intens mengelus vagina Tati sambil kadang ku getarkan jari tengahku di bibir Vaginanya…kudengar Tati mulai mengerang…” Aaahh…ssstt…hhmmm ” pantat Tati mulai terangkat sedikit menahan birahi, kurasakan bibir vagina pembantuku mulai berair dan basah.
Ciuman dan jilatan bibir Tati di puting susu aku sudah tidak kurasakan lagi. Artinya Tati sudah tidak tahan dan mulai terangsang. Perlahan tubuh bugilku mulai menindih tubuh bugil pembantuku.
Aku mulai menciumi wajah sendu pembantuku, kucium keningnya lalu perlahan kukecup matanya yang sedang terpejam, ku cium hidungnya, bibir kami saling bertautan. ciumanku turun ke dagunya terus merambat ke leher pembantuku.
” aahh…ohhh” semakin mengerang pembantuku membuatku semakin bergairah…ciumanku mendarat di payudara Tati. Seperti tadi Tati menjilati payudaraku, sekarang gantian aku yang mencium, dan menjilati ke dua puting payudara Tati…Tati semakin mengerang “ooohh…Ba..pak..e..na.k, paaakk…ahhhhh…” kedua tangan Tati meremas-remas rambutku dan tubuhnya meliuk-liuk perlahan menahan kenikmatan yang kuberikan.
Setelah puas menjilati dan meremas payudara Tati, ciumanku berpindah ke perut dan pusar Tati. Tati menggelinjang geli bercampur nikmat…ketika ciumanku ku arahkan ke pangkal pahanya tiba -tiba Tati menggeliat dan mengangkat pantatnya cukup tinggi…mungkin terangsang cukup hebat.
Didepan wajahku kini telah terpampang mahkota indah milik pembantuku yang di tumbuhi bulu-bulu kecil yang jarang-jarang seakan-akan bulu tersebut baru tumbuh sehabis dicukur. Sudah sering aku mejilati vagina pembantuku ini, tetapi suasana malam ini berbeda dengan saat-saat dimana kami sering bersenggama.
Malam ini kami lebih bisa menikmati percintaan ini dan tidak perlu diburu waktu. Tidak seperti biasanya dimana kami melakukannya dengan cepat dan agak terburu-buru karena takut sewaktu-waktu istriku akan pulang dari kantor. Malam ini adalah malam milik Aku dan Tati dan malam ini sampai besok pagi tidak ada yang akan menggangu kami.
Perlahan kuciumin bibir vagina pembantuku, aku menarik nafas dalam-dalam. merasakan wangi yang sangat kusukai yang keluar dari lendir vagina pembantuku Tati. Kudekatkan lagi wajahku ke vagina Tati sambil perlahan ke dua tanganku memegang kedua lutut Tati dan kubuka lebar-lebar pahanya.
Aku mulai menjulurkan lidahku dan mulai menjilati kemaluan pembantuku. Kedua tangan Tati mendorong kepalaku seakan-akan menahan rasa nikmat yang didapat dari jilatan lidahku di vaginanya. Ngocoks.com
Aku tidak perduli dan semakin dalam menjulurkan lidah didalam vagina Tati. Tati mengerang hebat..” aahhhh…Paaaaaakkkkk….! T..t..ta..ti ngak tahan l..l..la..gi…aaaaahhhhhhhh” Aku semakin ganas menjilati vagina pembantuku diselingi kadang dengan menyedot secara kuat lubang vaginanya…nga tahu sudah berapa banyak cairan vagina pembantuku yang telah terminum olehku…rasanya memang agak sedikit asin terasa di kerongkonganku tapi kurasakan nikmat luar biasa…
5 menit telah berlalu, Tati semakin terangsang, hal ini dapat kurasakan dari tubuhnya yang menggeliat-geliat dan pantatnya yang sering diangkat-angkat menahan ransangan hebat. melihat itu aku semakin senang dan semakin bergairah…
Kugaruk-garukan gigi bagian atasku ke bibir vagina Tati dan kadang kugigit lembut klitoris Tati yang membuatnya semakin menggila ” Paaaaaakk..ngakkk….t..ta..han….la..gi……aaaaaahhhhhhhhhhhhhhh Tat..ti… keluaaaaaaaaaaaaaaarrr… oooooohhhhhhhhhh……aaaaaaaahhhhhhhhhh….ba…paaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkk..!”
Akhirnya jebol juga pertahanan Tati, Aku tahu tetapi aku tetap menjilati kemaluan pembantuku itu dengan penuh nafsu sampai akhirnya kudengar sebuah suara lembut memanggilku ” Pak…Tati sudah keluar…jangan dijilati lagi ya pak…geli…”
Aku menghentikan jilatanku dan beringsut menaikan tubuhku keatas sehingga kini wajah kami saling berhadapan. Tubuh kami tetap saling bersentuhan. “Kamu udah keluar ya sayang….” Tati mengangguk pelan, Aku tersenyum dan mencium keningnya. Tati juga tersenyum dan merangkul leherku, mendekatkannya ke wajahya dan menciumi pipiku perlahan dan penuh kemesraan.
Aku membaringkan tubuhku di samping tubuh telanjang pembantuku Tati, sambil memandang Tati dan tersenyum aku berucap : ” Tapi Bapak masih gantung nih….masih belum keluar….gimana dong sayang ” kataku pura-pura merajuk.
Tati tersenyum ” Tati keluarin pakai tangan ya Pak? ” “Nga.. ah….Bapak maunya Tati isep….ya ?” Tati menggangguk sambil tersenyum dan segera bangkit. Dengan gerakan seperti orang merangkak, Tati membungkuk dan perlahan menggenggam batang kontolku…mulai memasukan kedalam mulutnya….
Aku memejamkan mataku menikmati sensasi tersebut. Perlahan kedua tanganku memegang pantat Tati dan menuntunnya agar mengangkangi wajahku ( istilah populernya posisi 69 ). Kesempatan ini kupergunakan untuk memandangi pantatnya…kecil pantat itu. kuelus – elus kedua pantatnya. halus sekali.
Bersambung