Tak lupa haris berpamitan pada ayah dan ibunya. Kedua orang tua haris menyayangkan hal tersebut. Namun, apa boleh buat, keduanya tak bisa memaksa.
Kedua orang tuanya juga mengantar haris keluar rumah. Haris berjalan menuju mobil nya. Hingga akhirnya Haris meninggalkan rumah orang tuanya.
Seusai melepas haris, orang tua haris kembali masuk ke dalam rumah, kecuali ayah haris, pak paijo. Ia tersenyum.
“Ini kesempatan yang gak boleh terlewatkan. Malam ini aku harus berhubungan badan dengan menantuku hehe”
Ketika dia tersenyum, datang buruh tani yang sudah akrab dengan nya, yakni pak bejo. Pak bejo pun bertanya siapa orang yang baru saja pergi. Ia merasa kenal dengan mobil yang dikendarai orang tersebut. Pak paijo berkata kalau orang itu adalah anaknya.
“Siapa itu pak?” tanya pak bejo
“Eh kamu joo.. Itu anakku haris”
“Eh? Anakkmu pak? Maksud bapak, suaminya nia begitu? tanya pak bejo terheran
“Yai yalah siapa lagi” ucap pak paijo tegas
“Berarti si nia ada di sini dong pak?”
“Iya dongg hehe” senyum pak paijo
“Wah seneng banget dong bapak nih. Pantes mukanya kelihatan cerah banget”
“Emang kenapa, kamu pengen ikut seneng juga?” tanya pak paijo kepada buruh taninya
“Iya dong pak”
“Yaudah sini ikut saya ke gubuk, tempat biasa kita ngobrol hehe” ajak pak paijo sambil tertawa kecil
Pak paijo pun mengajak pak bejo ke tempat mereka biasa mengobrol. Di gubuk kecil itu mereka tampak memperbincangkan sesuatu. Sesekali mereka serius, sesekali pula mereka tertawa kecil.
Sementara nia dan bayu berada di kamar mereka. Keduanya tampak beristirahat. Nia tidur di ranjang besar. Bayu tidur di kasur yang terletak di samping ranjang. Mereka tertidur pulas hingga senja tiba.
Afternoon.
“Hoaaheeeemmmm aduuuhh udahh jam berapaa nih?” tanya nia baru bangun tidur
Nia terbangun dari tidurnya sore itu. Dia menoleh ke arah jarum jam yang terletak di dinding kamar. Ternyata, sudah jam 5 sore melihat bayu masih tertidur hendak membangunkan, namun tidak tega.
Lekas ia turun dari ranjangnya. Lalu mengambil peralatan mandi dan handuk yang di gantungkan di belakang pintu ingin mandi. Lalu turun ke bawah menuju kamar mandi yang terletak di dekat dapur.
Sesampai di bawah, dia tidak melihat seorang pun di sana sedikit terheran kemana para penghuni rumah.
Tanpa waktu lama ia masuk ke kamar mandi. Namun, dia sedikit bingung mengapa pintu kamar mandinya tidak bisa tertutup rapat Nia tidak terlalu menggubris.
Berharap tidak ada yang mengintip nya mandi, terutama ayah mertuanya. Lekas ia lepaskan semua pakaian nya sebelum mandi.
Outside the bathroom
“Weleh-weleh joo.. tubuhnya masih padet singset jooo… hehe….” ucap pak paijo pelan
“Ide siapa dulu dong pak… kalau bukan saya rusak nih pintu kamar mandi kita gak bakal bisa ngintiip kayak gini” ucap pak bejo pelan
“Iya, iya, deh ini ide kamu. Saya akuin itu bagus banget” puji pak paijo
“Tuh pak lihatt… aduhhh susu nya pak bikin saya pengen nyedot pakkk aduhhhhh… niaaaa”
“Uhhh… iya jooo saya juga kepengen jooo uhhh” ucap pak paijo sambil mengelus penis yang berada di balik celananya
“Aduuuhhh pantatnya pakkkk, sayaa gak tahan pengen nusuk pakai kontol saya pakk”
“Emang kamu aja yang kepengen saya juga joo. uhhhh …nia… nia… kamu seksi banget sih”
“Saya masuk aja ya pak. Saya udah gak tahan nihh” ucap pak bejo yang penisnya sudah mengeras di balik celananya
“Eits eits jangan… kamu bisa bikin rencana kita berantakan. Sabar jo sabar….” larang pak paijo
Keduanya pun menyudahi intipan mereka setelah memastikan nia sebentar lagi selesai mandi. Setelah itu, keduanya pergi entah kemana. Nia masih mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Dia lupa membawa pakaian ganti.
Terpaksa dia melilitkan tubuhnya dengan handuk. Ia hanya berharap tidak ada yang melihat tubuhnya terlilit handuk. Lekas ia keluar menuju kamarnya. Beruntung, pak paijo dan pak bejo sudah pergi.
Entah apa yang terjadi pada wanita itu bila kedua lelaki tua tersebut melihat nia hanya terbungkus dengan sehelai handuk. Di dalam kamar nia melepas handuknya. Ia lekas mengenakan daster hitam tanpa lengan yang belahan dadanya cukup terlihat. Ia benar tak peduli lagi bila ada yang melihatnya berpakaian demikian.
Lagi pula, sang suami tidak ada di sampingnya, jadi bisa mengguna kan jaket untuk menutupi lengannya dengan. Setelah selesai, ia membangunkan putranya yang sedang tidur. Ngocoks.com
“Dee… adee… ayo bangun dulu de… kamu mandi dulu” ucap nia sambil menepuk bahu putranya.
“Hoaaahheeeemmmm jam berapa sih sekarang maa? aku masih ngantuk nih…” tanya bayu
“Udah jam setengah 6 sore de… ayo de kamu bangun udah mau malam” kembali nia menepuk bahu putranya
“hoaahheemm yaudah deh ma… bayu bangun” ucap bayu
Bayu lekas mengambil handuk dan pakaian gantinya yang berada di dalam ransel. Ia lalu berjalan menuju kamar mandi yang berada di bawah. Sama halnya dengan nia, bayu tidak melihat siapa-siapa tidak peduli dan etap berjalan ke kamar mandi.
Dengan cueknya ia masuk ke kamar mandi yang berada di dekat dapur. Tak beberapa lama, ia selesai mandi. Ia sudah mengenakan kaos katun berwana putih dengan celana pendek. Ketika keluar dari pintu kamar mandi, ia melihat neneknya yang sedang menyiapkan makan malam.
“Eh ada cucu nenek baru selesai mandi” ucap sang nenek sambil menatap ke bayu
“Eh ada nenek. Nenek lagi masak ya nek”
“Iya dong. Masak buat kamu sama mama kamu. Kamu pasti laper kan?” tanya neneknya
“Iya nek bayu udah laper”
“Yaudah kamu ke kamar dulu aja ya. Nenek mau masak dulu” ucap sang nenek yang mempersilahkan bayu ke kamar dulu
“Oke nek”
Bayu kembali ke kamarnya. Di dalam kamar, ia melihat sang mama sedang menghubungi seseorang. Nia sedang menghubungi suami nya, namun telepon selularnya dinonaktifkan.
Nia bingung mengapa selalu sulit menghubungi suaminya sendiri, lalu meletakan telepon selularnya di meja rias dekat ranjangnya, tiba tiba bayu yang sedang di dekatnya bicara sesuatu.
“Ma, lihat deh iniku (penis) berdiri melihat bagian ini mama (belahan dada)” ucap bayu sambil menunjuk
“Bayu, gak boleh ngomong begitu”
“Memang kenapa ma?”
“Kalau itu (penis) kamu berdiri karena mama, itu tandanya kamu suka sama mama” tegur nia
“Oh gitu ya ma. Maafin bayu ya maa. Bayu kan gak tahu”
“Yaudah gapapa kok. Lain kali jangan begitu ya sayang” ucap nia pada putranya tersayang
“Iya maa….”
Nia dan putranya pun saling mengobrol dan bercanda di kamar. Keduanya tertawa riang bersama sampai malam.
20.44
Tok… Tok… Tok…
“Nia, bayu ayo makan malam dulu yuk di bawah” ucap istri pak paijo
“Iya bu… kita nanti ke sana” sahut nia
“Iya nek.. kita nanti ke sana” sahut bayu serupa yang dikatakan mamanya
Tak lama kemudian nia bersama putranya turun ke bawah melihat ayah dan ibu mertuanya sudah menunggu di ruang makan. Ke dua nya lalu mengambil posisi tempat duduk, nia di sebelah kanan ayah mertua nya yang duduk di tengah.
Secara tidak langsung duduk menghadap ibu mertuanya. Sementara bayu, putranya, duduk di sebelah kanannya. Meski perbincangan antara nia dan kedua mertuanya, ayah mertuanya tetap mencuri pandang belahan dada nia yang kebetulan memakai daster tipis berwarna hitam.
Sayangnya, ibu mertuanya tidak begitu memperhatikan kelakuan suaminya. Nia begitu risih walau demikian, mencoba bersikap senormal mungkin.
Ketika mereka sedang asyik makan tiba-tiba muncul pak bejo yang mengenakan sarung bertelanjang dada. Nia yang sedang makan sontak kaget.
“Eh ada kamu bejo.. Ayo sekalian makan dulu” ucap istri pak paijo mempersilahkan”
“Ma, itu kan bapak-bapak yang dulu kita numpang di rumahnya” bisik bayu pada mamanya
Pak bejo duduk di sebelah kiri istri pak paijo, yang juga ibu mertua nia. Nia hanya terdiam ketika melihat pak bejo, orang yang pernah memberinya tumpangan dan juga pernah menyetubuhinya dahulu.
Dia melihat pak bejo senyum-senyum terhadap dirinya entah apa maksudnya. Dia buru-buru saja menyelesaikan makannya. Ia lalu mengajak anaknya ke atas yang kebetulan juga sudah selesai makan.
“Bu.. pak… kita langsung ke atas aja ya” ucap nia pada kedua mertuanya
“Loh,, kok buru-buru?” tanya istri pak paijo
Nia tidak sempat menanggapi ucapan ibu mertuanya. Ia buru-buru ke atas bersama putranya. Pak paijo melihat itu hanya tersenyum. Lelaki tua itu juga melempar senyum kepada buruh taninya, pak bejo. Entah apa arti senyuman itu.
Pak paijo melanjutkan makannya bersama istri dan pak bejo.
“Pak, malam ini ibu boleh nginep di rumah ibu sebelah ya? Soalnya mau ngurusin makanan buat arisan besok. Gimana pak?” tanya istri pak paijo
“Boleh banget kok bu hehe” sambil menatap pak bejo
Di dalam kamar nia mengunci pintu. Ia meminum pil kbnya dengan air mineral yang dia bawa. Lalu nia naik ke atas ranjangnya. Di ranjang tersebut ia tampak ketakutan. Sementara Bayu tidak tahu mamanya sedang ketakutan. Ia malah asyik tiduran di kasurnya.
“Ma, bayu tidur duluan ya…. bayu ngantuk” ucap bayu yang masih mencoba menahan kantuk.
“Yaudah kalau kamu ngantuk tidur duluan aja dek” ucap nia kepada putranya.
Ia mencoba menghubungi suaminya, tetapi tidak diangkat. Tiba-tiba di telepon selularnya ada seseorang yang mengirimkan video. Entah video apa yang dikirimkan. Ia amat terkejut ketika melihat video itu.
“Ayoo rani terus teruss aku mau keluar rani aku sukaa susu kamu yang kecil ini sayangg, gak seperti istriku uhhh ”
“Iya hariss ahhhh ayoo hariss ahh ahh ahh aku jugaa ahhh”
Telepon selular nia tiba-tiba terjatuh begitu saja di atas ranjangnya. Nia amat terkejut melihat suaminya yang dikira ada urusan dengan pak arso malah bersetubuh dengan seorang wanita bernama rani, yang diketahuinya sebagai istri pak arso.
Nia bersedih, suaminya yang dikira setia setelah menikah, masih berselingkuh dengan orang yang sama ketika dia belum menikah. Dia benar-benar kebingungan saat ini. Rumah tangganya diambang kehancuran. Tiba-tiba dia beranjak keluar kamar. Entah apa yang dia ingin lakukan.
“Bu…. ibu…. ibu kemana bu?” tanya nia mencari ibu mertuanya ke lantai bawah
“Ada apa nia sayang? Kamu cari bapak ya hehe” ucap pak paijo senyum
“Eh ibu, masih inget sama ya kan bu? Masa lupa sama orang yang nolongin ibu hehe” ucap pak bejo dengan gelak tawa
“Kalian mau apa?” kalian belum puas menyetubuhi saya?” tanya nia dengan nada marah
“Santai dong nia sayang.. Kitanya sih udah puas… tapi si otong kita ini gak pernah puas hehe”
“Udah pak paijo kita bawa aja” ajak pak bejo
“Yaudah jo yuk kita gendong”
“Ahhhh jangan ahhh jangaann…. nia mau dibawa kemana” teriak nia
Pak paijo dan pak bejo menggendong nia bersama-sama. Wanita itu dibawa ke kamar pembantu di di dekat halaman paling belakang. Kamar itu sudah tidak terpakai lagi, namun masih terawat.
Di kamar tersebut hanya ada sebuah ranjang dan tidak ada satu pun peralatan rumah tangga di sana. Pak bejo dan pak paijo meletakkan nia di atas ranjang tak lupa dikunci pintu kamar.
Setelah mengunci, kedua lelaki tua itu menelanjangi diri mereka masing-masing. Pak paijo yang mengenakan kaos singlet dan sarung melepaskan keduanya. Pak bejo yang hanya mengenakan sarung meloloskan sarungnya. Dua penis lelaki tua itu mengacung di hadapan nia yang terbaring di atas ranjang.
“Niaa sayaanngg lihatt kontol ayahh udah kerass bangeett nihhh” ucap pak paijo
“Iyaa buuu kontoll sayaa juga nihh buuu udahhh tegang bangett” ucap pak bejo sambil mengelus penisnya
Kedua bapak-bapak itu lekas naik ke atas ranjang mendekati nia.
“Bapak-bapak mau apa sihhh. Kan nia udah pernah tidur sama kalian semua” kesal nia yang sedang diapit pak paijo dan pak bejo
Tiba-tiba nia sontak ingat suaminya yang berbohong dan berselingkuh. Dia amat kesal dengan suaminya. Ia berencana membalas perselingkuhan itu
“Yaudah sekarang bapak-bapak maunya bagaimana?” tanya nia yang masih kesal
“Buka jaketnya bu…” ucap pak bejo sambil mengelus penisnya
“Nih udah nia buka nihh” ucap nia sambil membuka jaketnya
“Uhh lihat joooo tetenya gede banget joo walaupun masih ketutup daster uhh” ucap pak paijo pada pak bejo
“Uhh iya pakkk. Aku jadi pengen nyedot nih pak”
Kedua laki-laki tua itu amat memperhatikan bukit nia yang masih tertutup daster. Keduanya tidak tahan ingin mencicipi bukit kembar nia.
“Turunin dasternya dong nia sayanggg…. ayah sama pak bejoo mau nenen sama kamu uhhh” pinta pak paijo
“Ohhh Iyaaa nihh nia turunin” ucap nia sambil menurunkan dasternya bagian atas
Bersambung…