Cukup lama bayu beraktivitas dalam kamarnya, pelan-pelan mengenakan pakaiannya. Lalu ia bereskan barang-barang miliknya satu per satu dan memastikan tidak ada satupun yang tertinggal. Hingga semua dianggap beres, bayu mencoba menuruni tangga.
Hendak mencari udara segar di sekitar rumah itu. Di sisi lain, aktivitas sang mama dan bejo tampaknya belum juga selesai. Ketika bayu turun, ia mendengar suara mamanya dan pak bejo sedang sibuk di dalam kamar mandi. Suara itu lebih kencang dari sebelumnya
“Argh pak bejo cepett keluarin nia dah gakk kuatt pakkk” desah nia
“Uhh dikit lagi buuuu dikit lagiiiii ayooooo “sahut pak bejo
“Pak nia keluar, ahh” balas nia
“Saya juga Bu. ”
Namun, ia begitu malas untuk memperhatikan apa yang dilakukan sang mama dengan pak bejo di dalam kamar mandi. Ia kemudian membuka pintu rumah pak bejo dan melangkahkan kakinya untuk berkeliling lingkungan rumah. Lagi pula hal tersebut dilakukan sambil menunggu aktivitas mamanya di kamar mandi selesai.
Setelah dirasa cukup lama dan bosan, bayu kembali ke rumah pak bejo. Sampailah ia depan pintu rumah yang ditumpanginya. Lalu, dia membuka pintu dan dirinya melihat sang mama dan pak bejo sedang asyik menonton tv bersama.
Tampak mamanya sudah siap-siap. Pakaian sang mama sudah rapi. Dan lagi-lagi mamanya mengunakan kaos ketat yang membuat lekuk tubuhnya terpampang dengan jelas. Mama bayu sepertinya tidak kapok meski pakaiannya tersebut telah mengakibatkan dirinya disetubuhi pak bejo.
“Ehhh bayu kamuu udah pulang dek, yuuk kita berangkat sekarang”
“Nih tas kamu dibawa nanti ketinggalan lagii.. ” ucap nia sambil menyodorkan tas tersebut kepada bayu
Mendengar ucapan itu bayu hanya mengangguk dan menerima tas yang disodorkan sang mama.
“Pak bejo kita permisi dulu yaaa pakkk. Terima kasih atas bantuan yang bapak sudah berikan. Maaf merepotkan selama ini yaa pakk” ucap nia
“Ohhh gakk kokk bu justru saya yang berterima kasih hehe.”
“Yasudah itu mobil bahan bakarnya tadi udah saya isi bu. Nanti di tengah jalan isi lagi ya bu kalo gak nanti mogok lagi”
“Eh iya bayu, kamu bisa tuliskan alamat rumah kamu gak? Mama kamu gak mau kasih tahu nih” ucap pak bejo sambil menyodorkan secarik kertas dan sebuah pulpen.
Apa yang dilakukan pak bejo dihalangi nia. Namun lagi-lagi tangan pak bejo tidak bisa dilawan. Hingga akhirnya, Bayu menuliskan alamat rumahnya.
“Ohh yasudah makasihh banyak yaa pak”
“Eh iyaa, ayoo bayu kita buru buru berangkat” sahut nia pada sang anak.
“Iya maa.”
“Bayu.. jangan sungkan mampir ke sini yaaa” jawab pak bejo sambil meremas bokong nia.
Nia menepak tangan pak bejo yang meremas bokongnya. Lalu ia berjalan membuka pintu rumah dan mendekati kendaraan pribadi nya. Setelah itu ia bersama bayu masuk ke mobil dan bersiap memulai perjalanan kembali.
Pak bejo hanya berdiri di depan rumahnya bersiap untuk melambaikan tangan sebagai simbol perpisahan kepada ibu dan anak itu.
“Yuukk pakkk sayaaa jalaaaan duluuu yaaa” ucap nia sambil mengendarai mobilnya meninggalkan halaman rumah pak bejo.
“Hatii hatii buu! Kalo ada waktu mampir-mampir ke sini!” sahut pak bejo sambil melambaikan tangan kanannya.
Mobil itu pun akhirnya meninggalkan rumah pak bejo. Sementara bayu hanya terdiam di sebelah nia yang sedang mengemudi. Ke lihat nya dia begitu lelah hingga tertidur sepanjang perjalanan, sementara itu nia sibuk mengendarai mobil.
Sepanjang perjalanan ia mencoba menghubungi sang suami, namun jaringan masih menjadi kendala utama. Meskipun begitu, terkadang nia memperhatikan bayu yang masih tertidur lelap. Tampak selama di rumah pak bejo anak itu tidak tertidur pulas.
Beberapa saat kemudian nia melihat pom bensin, lekas ia arahkan mobilnya ke tempat pengisian bahan bakar. Usai mematikan mobil, ia mencoba membangunkan putranya, namun tidak tega lebih memilih membuka jendela mobil. Setelah itu dirinya keluar menunggu. Sambil menunggu, nia mengecek kembali telepon selularnya.
Di sekitarnya petugas pom bensin yang kebanyakan laki-laki memperhatikan dirinya yang memakai kaos ketat. Wajah mereka tampak bernafsu melihat nia.
Namun, nia tidak menggubris. Dia sibuk mengurusi telepon selularnya. Terus menerus ia periksa, mendadak dirinya senang karena jaringan selularnya pulih kembali. Segera ia hubungi suaminya.
“Halo, halo, mas haris ini aku nia”
“Eh, kamu. Kok aku telepon nggak nyambung-nyambung ya?” tanya haris
“Iya nih mas dari tadi jaringan susah banget. Mas sekarang ada dimana?”
“Aku lagi dalam perjalanan nih bersama pak arso. Kamu sendiri di mana sekarang?” tanya haris kembali
“Ohh. Aku sekarang lagi di hotel mas. Kira-kira nyampe jam berapa ya?”
“Belum tahu nih. Di hotel apa kamu? biar aku jemput aja sekalian. Eh, bayu lagi apa?
“Gak, gak usah mas. Nanti biar kita janjian ketemu aja. Ohhh.. Bayu lagi tidur nih mas.” jawab nia gugup.
“Kok berisik ya di sana? Kamu lagi di mana sih?”
“A..Aku lagi di luar hotel mas. Lagi beli sesuatu” ucap nia.
“Oh yaudah nanti aku kabarin lagi ya” ucap haris sambil hendak menutup telepon selularnya
“iya mass”
Dia terpikir sejenak entah apa yang barusan dilakukan. Tak hanya mengkhianati sang suami, kini ia membohonginya. Dia terpaksa melakukan itu. Bila tidak, suaminya pasti menertawainya karena dia baru saja tersesat. Belum lagi suaminya tahu bahwa semalam dia ditiduri lelaki lain, pasti sang suami amat marah padanya.
“Maaf buu, ini udah selesai” ucap petugas pom bensin
“Ehh, iyaa pakk maaf. Ini uangnya”
“Pak, jalan ke Garut tinggal lurus aja kan ya?” tanya nia
“Iya benar bu. Ibu tinggal lurus aja. Nanti ibu bakal lihat tulisan selamat datang di kota Garut. Nah, itu berarti ibu udah di kota Garut”
Mansion Global
Milk Bar’s Christina Tosi and Restaurateur Will Guidara Are Selling Their Manhattan Apartment
Sponsored by Mansion Global
Read More
“Oh gitu ya pak. Makasih banyak ya pak.”
“Iya bu sama-sama” balas petugas pom bensin yang terus memperhatikan nia.
Lalu nia masuk ke mobilnya dan lekas nyalakan mesin. Tanpa waktu lama ia menginjak gas dan meninggalkan pom bensin tersebut. Sepanjang perjalanan nia fokus mengemudi. Sesekali memandangi putranya yang sedang tertidur.
Hingga waktu tak terasa berlalu nia sampai di kota Garut. Ia melihat sekelilingnya. Dia tak menyangka bakal berhasil tiba di kota itu setelah banyak hal terjadi menimpanya. Melihat sebuah tempat makan, Ia pinggirkan mobilnya. Lalu ia segera hubungi sang suami.
“Halo Mas, kamu masih di mana?” tanya nia
“Gak lama lagi nyampe kok. Tunggu aja dulu ya” balas haris.
Nia kemudian menutup teleponnya. Dia menunggu dan menunggu sambil menyandarkan tubuhnya di kursi mobil. Ternyata, menunggu tak sebentar seperti yang diucapkan suaminya. Bayu menunggu hingga harus mematikan mesin mobil. Tak lama kemudian, bayu terbangun.
“Maa kita udah nyampe belum?” tanya bayu agak malas.
“Udah de”
Nah, terus kita nunggu apa?” tanya bayu kembali
“Nunggu papa kamu” balas nia agak cemberut
“Ohhh. Tujuan kita mau kemana sih ma sebenarnya?”
“Sebenarnya mama mau ngajak kamu jalan-jalan keliling kota Garut, tapi papa kamu malah mau jemput. Yasudah deh mama terpaksa nunggu sekarang” jawab nia lugas. Ngocoks.com
“Hemm”
Tak lama setelah bayu bangun, telepon selular nia berdering.
“Halo mas. Kamu udah di mana sih? Aku udah lama nunggunya nih” ucap nia kesal
“Aku udah nyampe nih. Kamu di mana? Aku jemput nih”
“Saya di rumah makan X mas. Aku dah keluar dari hotel. Buruan ya mass”
“Oh yasudah aku kesana” jawab haris.
Tak lama kemudian nia melihat mobil keluarga berwarna abu-abu. Mobil itu berhenti di dekat mobilnya. Keluarlah nia bersama bayu dari mobilnya. Bersamaan dengan itu keluar pula Haris bersama Pak Arso dari mobil abu-abu tersebut. Bayu yang melihat sang ayah langsung berlari menghampiri dan memeluknya.
“Papaaa!” teriak bayu kegirangan sambil memeluk papanya.
“Bayuuuu!”
“Gimana liburannya sama mama? Udah kemana aja?” tanya haris.
Bayu hanya terdiam, Nia kemudian mengelak.
“Kita udah keliling ke banyak tempat lohh mas. Iya kan bayu? Nia sambil melirik ke mata bayu”
Bayu membisu mendengar kebohongan sang mama, benar benar malas untuk menanggapi kebohongan tersebut.
“Eh iya nia. Ini kenalin atasanku pak arso” ucap haris
“Iyaa saya nia, istrinya haris”
“Saya pak arso atasan haris” sambut pak arso.
Nia dikenalkan haris pada pak arso. Melihat pak arso, nia agak takut karena pandangan mata lelaki itu sama halnya dengan mata pak bejo terhadap dirinya. Pandangan mata yang seolah ingin menceng kram tubuhnya. Sedangkan, pak arso begitu kagum terhadap nia. Sungguh, dia tidak pernah bertemu dengan istri anak buahnya itu.
“Heeem gilaaa istrinya si haris. Montok bangett. Kalah cakep rani di rumah” gumam pak arso dalam hati.
Haris kemudian mengajak anak istri dan anaknya masuk kembali ke mobil keluarganya tersebut. Nia yang sebelum nya memegang kemudi, kini digantikan haris. Sedangkan pak arso seorang diri masuk ke mobilnya. Mobil pak arso dahulu yang berjalan. Disusul mobil haris di belakangnya.
“Pa sebenarnya kita mau kemana sih?” tanya nia
“Kita mau ke villanya pak arso. Kebetulan dia punya villa di Garut” ucap haris
Bayu hanya diam di dalam mobil. Sebenarnya ia ingin melaporkan pada ayah apa yang dilakukan mamanya semalam. Namun, ia tak berani. Ia takut salah. Oleh karena itu, ia hanya memendam hal tersebut dalam hatinya dalam-dalam.
Tak lama keluarga haris pun sampai di sebuah villa yang cukup besar. Villa tersebut di kelilingi taman hijau yang tidak begitu luas. Mobil haris pun berhenti di belakang mobil pak arso yang lebih dulu sampai. Setelah itu keluarga haris pun keluar dari mobil bersamaan.
“Selamat datang di villa saya yang yahhh tidak gede gede amatlah” sambut pak arso kepada keluarga haris
“Waaah gede begini pakk. Bapak bilang gak gede hehehe” puji haris sambil tertawa
“Makasih haris. Yasudah mari kita masuk” ucap pak bejo sambil membimbing keluarga itu masuk ke dalam.
Sesampainya di dalam, pak arso membimbing keluarga haris ke kamarnya. Haris, nia, dan bayu memperhatikan segala sudut ruang yang ada di dalam villa itu selagi berjalan bersama pak arso. Villa tersebut bertingkat dua.
Bagian dalam villa tersebut tidak begitu besar. Terdapat ruang tamu yang bersebelahan dengan ruangan makan. Terdapat pula ruangan yang tertutup pintunya.
Bersambung…