Nia terdiam sejenak.
“ba.. ba.. baikkk pakkk. Pak arso bolehhh menyetubuhi nia. Nia ingin bapak berhubungan badan dengan tubuhku malam ini. Balasan dendam bapak atas perilaku suamiku itu pakk, biar dia tau bagaimana rasanya disakiti, nia mohon” ucap nia pelan.
Mendengar ucapan nia, kedua telapak tangan pak arso langsung meremas payudara nia dari belakang. Nia mencoba menggerakkan tubuhnya karena remasan tangan pak arso yang begitu kuat di bukit kembarnya.
“Ahhhh pak arso geli” desah nia sambil terus menggerakkan tubuhnya.
“Urghhhh buah dadamu besar sekali nia” bisik pak arso sambil terus meremas.
Kedua tangan pak arso terus meremas kedua payudara nia yang terbungkus dasternya. Namun pak arso tampak tak puas. Kedua tangannya menyelinap dalam daster tipis itu dan meraih bukit kembar wanita itu.
“Uhh. akhirnya bapak bisa megang susu mu, nia” ucap pak arso dengan nafsu yang sudah memuncak.
“Ahhh, susu Nia jangan dipegang semua”
“Biarin sayang” balas pak arso menyentuh puting susu nia
Setelah dirasa puas meremas payudara nia, arso dengan cepat me melorotkan celana pendeknya. Melempar celana pendek entah kemana, tangan arso kini bergerak ke vagina nia secara perlahan bawah daster nia.
“Bapak masu jari bapakk ya ke memek mu” ucap pak arso pelan
“jangan pak” nia mencoba menahan tangan pak arso namun tangan nya sangat kuat sekali.
“Memek kamuu rapet bangett sayanggggg” bisik pak arso perlahan memasukkan jarinya.
Setelah itu, mulai mengaduk-ngaduk dengan jari jarinya dan menyentuh itil nia .
Sementara jari jari pak arso sibuk mengaduk vagina nia. Penis pak arso menggesek-gesek bokong nia, yang ikut bergoyang karena geli. Nia yang diserang dari dua arah, hanya pasrah hingga mengeluarkan cairan.
“Ini sekarangg lihattttt jari jari ikuuu, banyakk sekali cairan mu sayang” ucap pak arso sambil menunjukkan jari-jarinya yang basah dihadapan wajah nia.
Setelah selesai dengan vagina nia, pak arso memegang tangan wanita itu dan mengajaknya mendekat ke tempat tidur. Pak arso duduk di sisi tempat tidur dan nia dipaksa nya berlutut di hadapan penisnya yang sudah mengacung.
“Nia ayoo hisap kontol bapakk sayang”
“iya pak” ucap nia menurut
Nia memegang penis pak arso, melihat sejenak kemaluan yang lebih panjang dari suaminya. Sama seperti penis pak bejo yang pernah Nia coba.
“Aduh enak sayang ayo cepatt masukkan kontol bapak ke mulutmu” perintah pak arso
Mendengar ucapan pak arso,nia masukkan penis itu ke mulut dan mengulumnya secara perlahan.
Srupp Srupp
Nia terus mengulum, sesekali melepaskan penis pak arso itu dari mulut kemudian mengulumnya kembali . Sedangkan pakk arso terus menikmati nya.
Namun pak arso merasa kuluman nia kurang cepat. Maka, ia pegang kepala wanita itu dengan tangan kanannya. Ia bimbing naik turun kepala nia yang mulutnya sedang mengulum penisnya. Tak lama ia percepat dan makin cepatt
crottt crottt crottt
Pak arso menekan penisnya dalam-dalam di bibir istri haris. Maka, mau tak mau nia menelan seluruh sperma pak arso. Setelah dirasa spermanya keluar semua, pak arso mencabut dari mulut nia. Nia terengah-engah ketika penis itu keluar dari mulutnya. Lalu dia menghela hela nafas dalam-dalam.
Sambil menghela nafas, dia menatap penis pak arso yang habis memuntahkan sperma. Nia sedikit heran mengapa penis lelaki itu masih tegang. Padahal, pak arso sudah orgasme di mulutnya.
Tak beberapa lama Pak arso memegang tangan nia dan mengajak wanita itu naik ke atas kasur. Pak arso berbaring meluruskan kakinya. Sementara nia yang masih mengenakan daster utuh terdiam duduk .
“Ayo sayang masukin kontol bapak ke memek mu ituuu” perintah pak arso
Nia yang sebelumnya duduk kini merangkak bangun, mengangkat bagian bawah dasternya dan mengarahkan vaginanya ke penis pak arso. Perlahan ia bimbing masuk penis lelaki itu. Karena vaginanya sudah basahhh akibat jari jari pak arso, begitu mudah penis laki laki itu masuk ke liang senggamanya.
“Udah masuk pakk” desah nia sambil menggoyangkan sedikit pinggulnya.
“Urh bagus sayang”
Pak arso sedikit demi sedikit mendorong penisnya ke vagina nia dari bawah. Tak hanya itu, tangan lelaki itu yang sebelumnya tergeletak kini memegang pinggang nia. Sementara itu nia menaik-turunkan pinggulnya.
Nia kembali meraih orgasmenya. Akibat orgasme tersebut, dia jatuhkan tubuhnya di atas tubuh pak arso. Pak arso tidak tinggal diam. Ia peluk tubuh wanita itu dari bawah. Dia kembali menggenjot penisnya di dalam vagina nia secara perlahan.
Mencoba mencium bibir nia. Namun nia memalingkan wajahnya, nia yang masih mengenakan daster masih lemah. Namun dia berusaha bangkit. Dia mencoba mengikuti irama genjotan penis pak arso yang belum orgasme.
Karena lemah, kedua tangannya terpaksa bertopang pada dada pak arso. Nia lalu menurunkan bagian atas dasternya ke pinggang. Kini buah dada dia terpampang jelas. Lalu ia pegang bukit kembarnya itu.
“Ini pakkk” ucap nia sambil memperlihatkan kedua buah dadanya
“Mana?? Sini deketin ke mulut bapak” manja pak arso
“Ini pak ahhhhhhhh” sambil menyodorkan payudaranya ke bibir pak arso
Nia hanya mendesah ketika bukit kembarnya dilumat pak arso. Lelaki itu melahap dan sesekali memasukkan puting nia ke dalam mulutnya. Berbeda dengan pak bejo, pak arso melumat buah dada yang disodorkan langsung oleh wanita itu.
“Ohhhhh pantas si hariss gak pernah menyetubuhi istriku lagi, punya istrinya enak banget” ucap pak arso sambil menyusu
“Ahhh bapak”
Tak hanya sibuk dengan bukit kembar nia, pak arso juga menggenjot nya. Nia merespon dengan menggoyang kan pinggulnya.
“Bapak udah dong neteenyaaa … nia mau disodok lagiii” desah nia
“Iyaaa sayang” balas pak arso sambil melepaskan bibirnya dari payudara nia.
Pak arso menyodok nia perlahan namun makin lama makin cepat, persetubuhan dengan posisi tersebut berjalan agak lama. Setelah puas dengan posisi itu pak arso melepaskan penisnya dari liang kemaluan nia. Arso menyuruh istri anak buahnya itu menungging. Tampaknya pak arso ingin menggenjot nia dari belakang. Betapa kagumnya dia dengan bokong istri haris di remas dan sesekali di pukul.
plaaaaak
plaaaaak
“Ah, sakit pak” sahut nia yang sedang menungging.
“Biarin. Rasain nih si haris istrinya saya pukul pantatnya.”
plaaaaak
plaaaaak
“Ahhh bapak sakit”
Setelah puas memukul, arso bersiap kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina nia. Di gesek dulu ke liang senggama istri haris.
“Ahhhh bapak udah masukin” pinta nia
“Sabar sayang”
Pak arso lalu mengarahkan penisnya ke dalam liang kemaluan nia Dan dalam satu hentakan penis pak arso ambles dalam kemaluan nia. Dia tekan penisnya dalam dalam. Dan Pak arso merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Pinggul nia turut bergoyang ketika pak arso menyodokkan penisnya. Dari bibirnya ia terus mendesah. Rambutnya terlibas kesana kemari. Sedangkan pak arso memegang pinggang nia yang masih tertutup daster. Ia terus maju-mundur penisnya dalam kemaluan wanita itu.
“Aduh, ini daster menghalangi. Lagi enak enak ngentod” ucap pak arso sambil melepaskan plaaaaak nia.
Pak arso melepaskan daster nia sembarangan, sehingga kini mereka sama sama dalam kondisi telanjang. Memandang cermin yang ada dihadapan mereka.
Pak arso begitu senang ia melihat dirinya sedang menggenjot istri haris. Ia juga begitu senang setiap sodok nya membuat istri haris terus mendesah.
“Ahh, haris istri mu aku entot”
“lihat kontol ku mengaduk memek istrimu hariiiiss” ucap pak arso
“ahhhhhh Iyaaa masss Haris kontol pakkkk arsooooo ngentttoott memekk nia massss ahhh” sahut nia yang sesekali melihat cermin
Ketika kedua insan itu sibuk berlomba-lomba saling memuaskan, dari kamar sebelah bayu terbangun mendengar suara-suara yang tak asing baginya. Suara tersebut mirip suara-suara ketika ia di rumah pak bejo.
Rasa penasaran menghantuinya mencoba membangunkan ayahnya. Namun, dia kasihan ayahnya pasti sangat lelah. Ia lalu beranjak turun dari kasur dan keluar dari kamarnya, berhenti sejenak ternyata, suara tersebut berasal dari kamar sebelah, kamar ayah dan mamanya mengendap pelan.
Kebetulan pintunya tidak menutup rapat, maka ia coba melihat ke arah dalam kamar tersebut. Ia terkejut melihat mama bersama bos ayahnya dalam keadaan bugil. Sang mama dalam posisi menungging dan bos ayah tampak sedang menyodokkan sesuatu ke mamanya.
“Urghhhhh ayooo nia terusss goyang sayaaang” erang pak arso sambil terus menyodokkan penisnya
“Ahhhhh pakkkkk kontollll bapak gede banget”
“Iyaaa sayaanggg” sahut pak arso.
Setelah memegang pinggang nia, kini ia menjambak rambut nia sambil terus menggenjot nia.
“Urgghhhh ayooooo sayaaanggg berikan goyangan terbaik mu”
“iya paakkkkk ahhhhhhhhhh” desah nia
“Urghhhhhh Haris, akuuuu ingin memiliki istrimu” ucap pak arso yang mulai mempercepat sodokannya
“Aahhhh pak arso memek nia mau muncrat pakkkk”
Pak arso lalu memeluk tubuh nia dengan erat dan meremas kedua bukit kembar nia dari belakang. Tak hanya itu, ia juga menyodokkan penisnya semakin cepat. Sebaliknya nia juga semakin cepat menggoyangkan pinggulnya.
“Urg nia, bapak pengen nyemprot sayaaaang”
“Ahhhh iyaaa pakkk nia juga mau muncrat” desah nia dalam pelukan pak arso
“Ahhhhh ahhh mas Harris, kontol pak arso mauu nyemprot memek nia masss ” ucap nia yang sudah di penghujung puncak kenikmatan.
“Ahhhhhhh pak semprot ke memek nia, nia ingin muncrat” desah nia kuat
“Uhh iya sayang terima sperma saya ini“
crott… crott…
Mereka keluar bersamaan, dan pak arso menekan penisnya dalam vagina nia begitu kuat dari belakang. Arso memeluk nia menekan penisnya hingga merasa seluruh spermanya keluar.
Setelah dirasa semua spermanya tertanam dalam rahim nia, baru mencabut nya dari vagina istri anak buahnya itu.
Sementara nia yang tergolek pasrah dalam posisi menungging mencoba bangkit. Sperma pak arso menetes dari liang peranakan nya, nia mengambil tisu dari tasnya dan membersih kan sisa persetubuhan itu.
Di depan pintu, bayu mengintip cukup lama. Ia menyudahi hal itu ketika mamanya mendesah kencang. Sejujurnya ia tak mau melihat hal itu lagi karena sudah dua kali ia melihat mamanya mendesah seperti itu, terutama saat di rumah pak bejo. Perasaan bingung kembali menyelimuti hatinya.
Dengan langkah pelan ia kembali ke kamarnya. Ia beranjak naik ke atas kasur. Lalu ia melihat ayahnya masih tertidur. Sungguh rasa bingung amat menghantuinya. Itu membuat dia ingin membangun kan sang ayah. Dia ingin melaporkan apa yang dilihatnya pada ayahnya. Namun,
“Besok pagi saja deh” ucap bayu sambil kembali menyelimuti tubuhnya dan tidur kembali.
Udara segar dan kabut tipis menyelimuti sebuah villa di kota Garut. Pagi itu tampak para penghuni villa sudah beraktivitas sebelum fajar menyongsong. Hanya saja, di sebuah kamar terdapat seorang anak yang masih tertidur lelap.
“Heyy bayu.. hey ..bayu… bangunn.. udah pagi nih.. ayo bangun” ucap seorang ayah sambil menepuk pundak anaknya.
“Apaa sihhh papa aku kan masih ngantuk bangett” gerutu bayu
“Kita harus pulang ke rumah pagi ini de.. papa harus nyelesain pekerjaan kantor papa yang harus diserahin besok…” ucap ayahnya kembali.
“Ohhhhh” ucap bayu malas
Karena bayu anak yang baik, Bayu yang masih terlihat kusut dan malas itu bergegas turun dari tempat tidurnya yang acak-acakan. Terlebih, Ia lihat ayahnya yang sudah rapi mengenakan kemeja dan celana panjang berbahan kain.
Melihat ayahnya tersebut, Ia lekas mengambil handuk dari tasnya lalu menuju kamar mandi. Sementara itu Ayah bayu, haris, kembali ke kamar. Tampak nia, sang istri, yang tampak anggun dengan blusnya sedang membereskan perlengkapan mereka.
“Jadi kita pulang hari ini mas? Gak ada jalan jalan dulu gitu?” tanya nia
“Iya nih. Besok kan aku harus ngantor. Harusnya hari ini juga aku ngantor, tapi karena pak arso ngasih izin ya gak masalah” jawab haris sambil membantu nia.
“Tapi, kita gak jalan-jalan dulu mas?” tanya nia kembali
“Lah kamu sama bayu bukannya udah jalan-jalan? Lagi pula kan aku udah bilang, aku ke sini tuh nyusul mau jemput kamu. Nah ke betulan pak arso ada urusan sama villanya yang kebetulan di Garut.. jadinya bisa bareng deh”
“Ohh gitu yaa mass” jawab nia pelan.
Sementara itu Bayu dengan handuk dipundaknya tampak ke bingungan di depan pintu kamar, mencari kamar mandi. Wajar saja semalaman hampir semua aktivitas nya dihabiskan di kamar. Sebetul nya Ia hendak bertanya pada orang tuanya, tetapi dia amat malas.
“Hey bayu, Mau kemana kamu? Kok bingung gitu?” ucap Pak Arso
“Eh?! Bosnya papa. Ini om, bayu mau tanya, bayu kan mau mandi, kamar mandinya mana ya? tanya bayu polos
“Itu di pojok dekat ruang makan. Tapi kenapa kamu gak gunain kamar mandi atas aja?”
“Oh ada ya om? Soalnya di atas pintu ruangannya ketutup semua mana tahu bayu ada kamar mandi” sahut bayu
“Oh yasudah. Karena udah di bawah, gunain kamar mandi bawah aja” jawab pak arso tersenyum.
“Oke deh. Bayu mandi dulu ya om”
“Iya bayu” balas pak arso
Bayu langkahkan kakinya ke kamar mandi yang baru saja di tunjuk kan bos papanya, pak arso. Di depan pintu kamar mandi, pikiran anak itu terhanyut sejenak bayu jadi ingat apa terjadi semalam. Pak arso, lelaki kurus kekar itu telanjang bersama tubuh mamanya. Keduanya saling memeluk satu sama lain. Tapi anak itu benar-benar tak paham,
“Ya sudahlah” ucap bayu sambil masuk ke kamar mandi.
Ia basahi seluruh tubuh mungilnya, sesekali pikiran yang menghantui nya itu kembali datang . Lalu Ia sirami saja kepala beserta rambutnya dengan harapan pikirannya tersebut sirna terbawa air.
Di lain hal
“Mas, udah gak ada lagi kan yang ketinggalan?” ucap nia sambil duduk menatap suaminya yang masih beberes.
“Ya, udah nih” balas haris sambil menyudahi aktivitasnya.
“Ya udah kita keluar yuk?” ajak nia
“Iya”
Haris dan nia keluar kamar sambil membawa barang bawaan mereka. Mereka menengok sang putra di kamarnya. Hanya barang bawaan bayu yang mereka lihat.
“Kemana si bayu?” tanya nia pada haris.
“Itu dia” jawab haris sambil jari telunjuknya menunjuk ke arah bayu
“De.. cepetan pakai pakaian gih. Kita harus segera balik ke jakarta” ucap nia kepada bayu
“Hah? Kita gak jalan-jalan dulu ma?”
“Kamu kan udah jalan-jalan sama mama. Ngapain jalan-jalan lagi” timpal haris
“Emmmmm.. ya udah deh paa”
“Eitts satu lagi dee.. jangan lama-lama pakai pakaiannya yaa de! Papa mama tunggu di bawah” ucap haris sambil mengajak istrinya ke bawah.
Bayu tidak bisa membantah ucapan sang ayah bahwa sebenarnya dia belum jalan-jalan bersama mamanya. Kalaupun sudah, itu juga tersesat. Padahal dia bisa dengan mengungkap kebenaran sebenar nya. Namun dia ragu untuk, mencurahkan isi hati kepada ayahnya.
Bayu lebih memilih mengenakan pakaian dan membereskan barangnya yang tak banyak itu. Lalu ia segera susul kedua orang tuanya yang menunggu di bawah.
Di bawah haris dan nia duduk bersama. Mereka menunggu sang putra kesayangan tak lama putra mereka pun muncul. Segera mereka beranjak berdiri dan mengajak bayu untuk berpamitan kepada pemilik villa sekaligus atasan haris, pak arso.
Sementara itu pak arso sedang istirahat di kamarnya, tubuhnya sedang rebah di atas kasur. Telapak tangan kanannya ia letakkan di atas dahi. Sesekali ia memejamkan mata sesekali pula ia membuka matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.
“Aduh sialan ini kontol pengen ngentod istrinya hariss lagiii, gimana aduhhh” ucapnya dalam kamar.
Tiba-tiba,
“Pak arso kita mau pamit pulang dulu nihh!” ucap haris dengan nada keras ke arah kamar pak arso.
Mendengar ucapan itu pak arso cukup terkejut, buru-buru dirinya keluar kamar.
“Eh buru buru banget ris. Ini juga masih pagi. Gak jalan jalan dulu?” ucap pak arso sambil menghampiri haris
“Gak usah pak, saya buru-buru. Lagipula bayu besok harus sekolah sedangkan saya harus menyelesaikan pekerjaan yang musti diserahin ke bapak besok”
“Ohh kalo masalah itu kamu mah gak usah khawatir kalii. Saya kan atasan kamu. Bisalah saya atur” sahut pak arso tersenyum
“Ah bapak bisa aja. Tugasnya banyak begitu bapak bilang bisa diatur hehehe. Yaudah pak saya pamit dulu ya” ucap haris sambil menyodorkan tangannya ke tangan pak arso. Ngocoks.com
Akhirnya keluarga itu berpamitan dengan pak arso. Masing masing dari mereka menyalami laki-laki itu. Tak terkecuali, nia. Ketika menyalami pak arso, pak arso menyalaminya agak lama. Laki-laki itu meremas telapak tangan istri anak buahnya tersebut.
Namun nia segera menarik telapak tangannya. Ia buru-buru keluar dari dalam villa bersama suami dan anaknya. Pak arso membimbing keluarga itu keluar villa, Sesampai di luar pak arso hanya berdiri di depan pintu utama villa miliknya
Memandang haris bersama keluarganya sedang mendekati mobil mereka yang terparkir, lalu ia lihat keluarga haris secara bersamaan masuk ke mobil.
Tak lama kemudian, mobil itu melintas di depannya. Ia melihat haris dan keluarga membuka kaca mobil sambil memberi lambaian perpisahan. Pak arso hanya tersenyum dan sedikit berucap,
“Aduh musti gue pikirin nihh gimana caranya biar bisaa nidurin bininya si hariss lagii” ucap pak arso pelan sambil mengelus penisnya
Bersambung…