Hanya saja nia tetap mengenakan kaosnya. Nia cukup kaget ketika melihat mertuanya telanjang bulat, sedangkan dirinya masih mengenakan kaos. Dalam pikirannya ini kan hanya masturbasi kenapa harus telanjang. Namun dia tidak terlalu peduli. Keduanya lekas bersama naik ke atas kasur. Mereka duduk berhadapan dengan kaki saling membuka satu sama lain.
“kamu yang mulai ya nia sayaang ouhhhh?” tanya pak paijo sambil mengelus penisnya
“Sabar yahh aku mau masukin jariku dulu ke memek yahh” jawab nia yang sedang memasukkan jari ke vaginanya
“Cepet sayangg ouhhh ouhhh” lenguh pak paijo
“Yahhhh ini memek nia mauu dientot kontol ayah yahhhh ahhh ahhh” ucap nia memulai
“Iyaaaaa sayaaanggg..kontol ayah juga….ouhh ouhh pengen ngentot memek kamu ouhhhh”
“Ahhhh kontol ayahh kerass bangettt yahhh…. memek minta digenjot yahhhhh ahhh” desah nia yang mulai menyentuh itil nya sendiri
“Niaa sayang buka kaos kamuuu ayah pengen lihatt kamuu telanjang sayaangg ouhh ouhh”
“Gak mauuu yaahhhhh ahhhh ahh” desah nia sambil menjawab
“Biarr ayahhhh cepett keluarr sayang… ayahhh mohon ouhh ouhhh”
Awalnya nia tak mau melepaskan kaos yang menutupi tubuhnya. Namun karena dia berharap masturbasi bersama ayah mertuanya cepat selesai. Maka ia buka kaos yang menempel di tubuhnya. Kaosnya tersebut ia lemparkan begitu saja ke sisi ranjang. Kini buah dada nia yang besar itu terlihat dengan jelas oleh ayah mertuanya.
“Ouhhh besar susumu sayang ouhh ouhh ayahh ingin mencicipinya sayang ohhhhh” lenguh pak paijo sambil terus mengelus-elus penisnya
“iyaa yaahh ahhhh ahhh” desah nia meremas payudaranya
“Ouhhh kontol ayahhhh gak tahan mau ngentot memek mu sayang ohhhh”
“Ahhhhhh iniiii memeknya yahhhhhh ahhhhh” desah nia sambil terus meremas buah dadanya dan memainkan jari dalam vaginanya.
Pak paijo pada mulanya mampu mengontrol dan menahan diri. Tapi entah mengapa dia lama kelamaan sulit melakukan itu. Dia tak mampu menahan hasrat seksualnya yang semakin meledak-ledak walaupun dia sekarang sedang bermasturbasi bersama dengan menantunya.
Dia tidak kuat melihat tubuh nia yang bugil terpampang jelas dihadapannya. Baginya tidak cukup sekedar onani. Ia ingin menyetubuhi menantunya. Lalu ia mendorong nia yang sedang bermasturbasi. Nia yang sedang dalam posisi duduk dengan kaki terbuka mau tak mau rebah dengan mudahnya di atas kasur.
Posisi pak paijo kini berada di atas tubuh menantunya. Penisnya berada di hadapan liang peranakan nia. Sedangkan nia, kedua kakinya tetap terbuka. Ia melihat penis ayah mertuanya yang sudah mengeras siap masuk ke vaginanya
“Ohhhhhhhhh niaaaaaaaa lihat kontol ayahhh mauuuuuu masukkkk sayang” desah pak paijo tidak tahan
“Ahhhhhh ayah memek niaaaa jugaa gak tahan…..manaaa kontol ayahhhhhhhh ahhhhhh ayoo entotttt yahh”
“Iniii sayaaaangg ohhhhh ayahhh masukin sekarang yaa?”
“Iyaaaaa cepeeeeettt memek niaa pengennn dientot ahhhhhh” desah nia memohon.
Penis pak paijo, ayah mertua nia, sudah siap masuk ke vagina menantunya. Keduanya tampak sudah siap untuk saling memuaskan. Tapi, tiba-tiba suara pagar depan rumah terdengar membuka.
Ada seseorang yang pulang. Kedua pasangan yang sedang dikuasai nafsu itu tampak panik. Nia yang rebah dalam posisi bugil lekas bangun dan memakai pakaiannya kembali. Lalu ia keluar kamar mertuanya dan melihat siapa yang datang.
Pak paijo amat kesal. Padahal, sedikit lagi ia menyetubuhi menantu nya yang seksi itu. Ia hanya bisa pasrah. Penisnya yang tadi mengeras sudah lunglai kembali.
“Addddduhhhhhh ganggguuu bangetttt sihh tuh orang. Gak bisa lihat apa, lagi enak-enaknya malah diganggu” ucap pak paijo kesal.
Nia yang sudah lebih dulu berada di luar berusaha menyambut seseorang yang datang itu. Ketika hendak membuka pintu depan, orang itu sudah lebihh dulu membuka. Ternyata, bayu, putranya, sudah pulang sekolah.
Nia sedikit bingung. Ia menoleh ke jam dinding yang ada di ruang tamu. Jam menunjukkan pukul 1 siang. Nia ingat putranya mengatakan kalau dia pulang jam tiga sore. Namun, mengapa jam 1 siang dia sudah pulang. Ia lekas tanyakan kepada puteranya.
“Ehh anak mama udah pulang. Katanya pulang jam 3 sore. Kok pulang jam 1?” tanya nia sambil sedikit membetulkan kaos yang baru saja dilepas.
“Iya nih ma. Gak jadi. Soalnya teman-temanku itu pada mau les. Terpaksa ditunda deh belajar kelompoknya” jawab bayu dengan wajah kecewa.
“Ya sudah deh anak mama ganti baju dulu gih. Habis itu makan siang”
“Iya maa. Eh iya ma, besok aku sekolah libur ya, karena kata bu guru, guru-guru mau rapat besok” terang bayu pada mamanya
“Ohh yasudah kalo begitu. Yaudah kamu cepet ganti baju sana” ucap sang mama
Bayu melepas sepatunya. Ia lekas berjalan ke arah kamarnya dengan membawa ransel. Anak itu mengganti seragam sekolah dengan kaos putih yang menyerap keringat di dalam kamarnya lalu mengeluar kan seluruh bukunya yang ada di dalam ransel.
Meletakkan buku buku itu dengan rapi di lemari yang telah disediakan. Setelah selesai, ia keluar kamarnya untuk makan siang. Di ruang makan sang mama sudah menunggu. Ngocoks.com
Ternyata lauk berserta nasinya sudah disajikan dalam satu piring oleh mamanya. Ia lantas menyantap makanan itu dengan lahap. Sang mama menemaninya makan siang. Sambil menyantap makan siang, ia teringat sesuatu yang tampaknya dia lupa.
“Eh iya ma, kakek udah dateng?” tanya bayu
“Udah dong, udah dari tadi pagi malahan” jawab nia
“Lah sekarang mana?” tanya bayu kembali
“Ada apa nyari kakek niihh?” ucap pak paijo yang tiba-tiba muncul
“Kakekkkkkkkk” sahut bayu sambil menghampiri kakeknya.
Kakek dan cucu itu saling memeluk rindu. Makin terlalu rindunya, bayu tidak melanjutkan makan siangnya. Dia memilih bermain bersama kakek nya yang mengajak nya bermain di halaman rumah.
Di halaman rumah yang tidak begitu luas itu bayu bersama kakek nya bermain bola. Mereka saling menendang ke sana kemari tak tentu arah. Hingga nia muncul membawa minuman…
“Ayoo di minum dulu es jeruknya” ucap nia sambil menyajikan.
“Bayuuuu ayoo minummm duluuu. Kakek haus nihh” ucap pak paijo
Ternyata bayu tidak mau minum. Dia tidak haus. Dia malah sibuk bermain bola seorang diri. Kakeknya, pak paijo, duduk di halaman bersama sang mama.
“Addduuhh niaaa sayaaannggg penggeenn ngeennttoot kamu sayaangg” manja pak paijo sambil mengelus-elus lengan nia yang padat.
“Aku gakk mauu yahhhh. Lagipula Ada bayuuu” balas nia
“Ayahhh gak tahan nihhhh sayangg” ucap pak paijo kembali
Keduanya menghentikan obrolan mereka ketika bayu datang menghampiri. Akhirnya anak itu kehausan juga. Ia lekas bergabung bersama kakek dan mamanya. Ketiganya pun mengobrol satu sama lain.
Terkadang canda dan tawa terlihat dari ketiganya, Percakapan mereka terasa begitu panjang hingga peralihan dari satu topik ke topik lainnya tidak begitu terasa. Senja yang datang pun mereka tidak sadari.
“Udah sore nih, bayu mandi gihh” ucap sang mama
“Gak mau, kecuali ditemenin sama mama”
“Ohh yasudah. Yuuk kita mandi” ajak sang mama
“Kekek kita mandi dulu ya” pamit bayu kepada kakeknya
“Yaaaaa” jawab kakeknya dengan iri.
Nia bersama puteranya mandi bersama. Dia tidak mau mengulang kesalahan yang sama ketika menumpang di rumah pak bejo. Maka, Ia tutup rapat-rapat pintu kamar mandinya. Sementara itu sang kakek, pak paijo, memilih istirahat di kamarnya. Beruntung pula tidak ada niatan dari lelaki tua itu untuk mengintip menantu dan cucunya yang sedang mandi bersama.
Bersambung…