Selesai mandi, nia dan bayu masuk ke kamarnya masing masing. Keduanya sibuk mendadani diri. Bayu memilih kaos biru berlengan panjang dengan celana pendek menutupi bagian bawah.
Sementara nia kini lebih tertutup dia tidak lagi memakai pakaian dan celana yang ketat. Sebab, dia khawatir dapat memancing nafsu mertuanya kembali. Sore itu pula suara mobil haris terdengar.
Tampaknya sang kepala rumah tangga sudah tiba rumah. Dia lekas disambut istri dan anak nya yang telah rapi dan selesai membersihkan diri di hadapan sang istri Ia banyak bertanya.
Bertanya bagaimana keadaan rumah hari ini bertanya apa saja kegiatan ayahnya hari ini. Lalu ditutup dengan pertanyaan ayahnya sedang apa. Nia menjawab sesuka hatinya.
Tentu dia tidak akan berani mengatakan bahwa ayah haris hampir menidurinya hari ini. Dia juga tidak bisa membayangkan betapa hancur hati suaminya jika mengetahui hal itu.
Ketika haris disambut oleh istri dan anaknya. Pak paijo, ayah haris, sedang mandi. Dia keluar kamarnya ketika nia dan bayu sudah berada di dalam kamar masing-masing.
Dalam kamar mandi pak paijo sebetulnya ingin onani, namun dia berpikir masih ada peluang untuk menyetubuhi menantu nya. Baginya sungguh amat sayang jika spermanya terbuang dengan sia-sia.
Evening
Nia tampak sibuk menghidangkan malam untuk keluarga nya. Haris sedikit sibuk dengan pekerjaan kantor yang dia bawa ke rumah sehingga tidak sempat mengobrol dengan ayahnya. Bayu sedang asyik bermain ps di dalam kamarnya karena kebetulan besok dia libur sehingga diperoleh sang mama.
Sementara pak paijo lebih senang menghabiskan waktunya di dalam kamar karena tidak ada menemaninya mengobrol. Begitulah aktivitas penghuni rumah keluarga haris malam itu hingga suara nia terdengar memanggil.
“Ayoooo semua nya pada makan malam dulu nihh. Makanannya udah siap!” teriak nia
Seketika Haris, bayu, dan pak paijo menghentikan aktifitas masing masing. Mereka beranjak ke ruang makan. Nia tampak sudah menunggu. Keluarga itu pun makan bersama. Selama makan malam obrolan-obrolan santai pun dilontarkan.
Di momen inilah haris banyak bercakap-cakap dengan ayahnya, ke duanya berbicara tentang kepulangan ayahnya besok, apakah ibu haris masih marah dengan ayahnya, dan perkembangan pertanian jagung ayahnya.
Bayu dan nia hanya menjadi pendengar yang baik sambil menikmati makanan. Suasana keakraban terasa mewarnai ruang makan itu hingga makan malam tak terasa telah usai. Masing-masing anggota keluarga kembali ke kamarnya.
Tak banyak aktivitas pada malam itu setelah makan malam. Nia dan suaminya memilih tidur bersama lebih awal. Begitu juga bayu. PS sudah ia matikan. Mata yang lelah membuat nya lebih memilih tidur. Hanya pak paijo yang gelisah malam itu. Mungkin, ke jadian tadi pagi yang membuatnya susah tidur.
Haris yang mengenakan kemeja dan celana panjang sibuk mempersiapkan dirinya yang harus berangkat pagi-pagi ke kantor. Sementara istrinya, nia, sibuk menyiapkan sarapan pagi. Namun ada yang berbeda dengan penampilan nia pagi ini.
Tidak seperti waktu malam ia menggunakan pakaian yang tertutup. Pagi ini ia tampil amat terbuka. Ia hanya mengena kan daster putih dengan belahan dada amat terlihat. Tampak nya wanita itu tidak mengenakan bra. Entah kapan nia mengganti pakaiannya.
Di lain hal terdapat dua orang yang masih berada di dalam kamar. Bayu masih tertidur. Sementara pak paijo dengan kain sarungnya sedang tidur-tiduran. Lelaki tua itu semenjak peristiwa pagi kemarin amat malas keluar kamar. Tiba-tiba,
“Yahhh ayahhhhh….. ayahh jadi pulang sore ini?” panggil haris
“Jadii ris” jawab pak paijo sambil berjalan keluar kamar menemui haris.
“Ohh yasudah. Nanti tunggu aku pulang dulu ya yah. Biar aku antar ke stasiun”
“Iyaa anakkku” jawab pak paijo kembali
Pandangan pak paijo tiba-tiba berpaling dari puteranya. Ia melihat menantunya mondar-mandir di ruang makan dengan daster yang tipis.
“Ohhhhh nia sayang, pokoknya ayah hari ini harussss bisaa menyetubuhi mu sayang” ucap pak paijo sambil mengelus penisnya yang mulai mengeras.
Nia tidak melihat pandangan mertuanya, nia terlampau sibuk menyiapkan sarapan. Di sisi lain, bayu sudah bangun dan keluar kamarnya dengan kusut menghampiri mamanya. Bertanya apakah sarapannya sudah siap. Nia hanya mempersilahkan puteranya duduk menunggu.
Tak beberapa lama, sarapan pun siap. Haris bersama ayahnya berjalan bersama menuju ruang makan tanpa harus dipanggil. Keluarga itu kini sarapan bersama. Selama sarapan pandangan pak paijo terkadang mengarah ke belahan dada menantunya.
Nia awalnya tidak tahu, tetapi pada akhirnya dia menyadari. Ia menjadi sedikit risih. Namun entah mengapa mendadak vaginanya menjadi gatal ketika mertuanya tersebut memandanginya. Di samping itu Bayu sibuk menikmati sarapannya.
Dia tidak tahu sang kakek sedang memperhatikan sang mama. Dia malah memikirkan apa yang akan dilakukannya hari ini. Sarapan pun selesai. Haris pamit berangkat ke kantor pada ayahnya.
Nia dan bayu pun mengantar kepala keluarga mereka sampai depan pintu rumah. Haris terlebih dahulu membuka pintu pagar. Lalu ia masuk dan menyalakan mobilnya. Setelah itu ia keluarkan mobilnya tersebut dari area rumah hingga keluar.
Tidak lupa ia tutup pagar dan masuk ke mobilnya kembali . Suami nia dan ayah bayu itu lekas meninggalkan rumah. Ia sempat membuka kaca mobil untuk memberi lambaian perpisahan kepada anak dan istrinya.
Di dalam rumah, bayu tampak langsung ke kamarnya. Nia berjalan ke arah dapur. Pak paijo sedang berada di dalam kamarnya. Ngocoks.com
“Akhirnya hariss udah berangkat jugaaa hehe” tawa pak paijo.
Lelaki tua yang hanya mengenakan kaos singlet dan sarung itu mencari nia ke seluruh sudut ruang hingga menemukan menantunya sedang berdiri sendiri di dapur. Lantas ia tubruk wanita yang sedang berdiri memakai daster itu dari belakang.
“Nia, suamimu udahhh berangkat kita bersetubuh yukk sayang” rayu pak paijo sambil menggesekkan kemaluannya di bokong nia
“Ahh, aku udahh bilangg aku gak mau yah lepasin, bayu di rumahhh ohh” nia sedikit mendesah karena gesekan penis mertuanya.
Tiba-tiba pak paijo menghentikan gesekkan tersebut. Ia lantas kembali ke kamarnya. Raut muka kecewa kembali tersirat di wajahnya. Di dalam kamar ia mencoba mencari cara bagaimana supaya bisa menyetubuhi menantunya dan membuat bayu keluar dari rumah. Sementara nia kembali melanjutkan aktivitasnya di dapur.
Bayu yang sedang duduk di atas kasur kamarnya tampak bingung ingin melakukan apa. Main di luar rumah tentu tidak diperbolehkan. Dia hanya berdiam diri sejenak. Tiba-tiba dia berdiri dan merebah kan tubuhnya di lantai pinggiran tempat tidur. Entah apa yang dipikirkannya.
Ternyata dia sedang memikirkan kejadian yang kerap menghantui nya sungguh ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun entah mengapa sejuk dan dinginnya lantai membangkitkan rasa kantuk anak itu di pagi hari. Lantas bayu perlahan tertidur di lantai, tepat di sisi tempat tidurnya.
Maka, jika ada yang menoleh ke kamarnya, tentu tidak melihat anak itu sedang tertidur di lantai. Sementara itu Pak paijo akhirnya menemukan cara bagaimana membuat bayu keluar dari rumah. Lantas ia cari cucunya tersebut.
“Bayuu….bayuuu…. cucu kakek dimana?” panggil pak paijo keras
Tidak mendengar jawaban dari bayu pak paijo menghampiri kamar cucunya tersebut. Namun kamarnya kosong. Ia cari ke seluruh ruangan dan ternyata tak juga menemukan.
“Hehehe…..” senyum kemenangan pak paijo.
Nia yang sibuk di dapur tiba-tiba dipeluk kembali dari belakang oleh mertuanya.
“Ayah adaa bayu yah jangan” nia menolak
“Gak adaaa nia” ucap pak paijo sambil memeluk nia dan menggesek penisnya kembali di bokong menantunya tersebut.
“Yasudah lepasin duluu aaahhh, nia mauu periksa duluuu benar apaa gakkk ahhh” ucap nia.
Pak paijo melepaskan dekapannya. Ia membiarkan nia memeriksa benar atau tidak bayu tidak di rumah. Nia mencari ke seluruh ruangan, tetapi dia tidak menemukan anaknya tersebut. Ia bingung kemana putranya.
Bersambung…